29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

60 Orang Jamaah Haji Masih Dirawat di Arab Saudi

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ratusan jemaah haji dari kloter 1 sampai dengan 5 tiba di Asrama haji embarkasi Medan Jalan AH Nasution, Kamis (7/9). Ratusan jemaah haji tersebut selanjutnya akan dipulangkan ke daerah masing-masing.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Proses pemulangan jamaah haji sudah memasuki paruh kedua. Sejak Rabu (20/9) petang waktu Arab Saudi, dimulai pemulangan jamaah gelombang kedua. Di tengah proses pemulangan, masih ada 60 orang jamaah yang menjalani perawatan.

Pemulangan jamaah haji gelombang pertama mengambil rute dari Jeddah menuju tanah air. Sedangkan pemulangan haji gelombang kedua, rutenya dari Madinah ke tanah air. Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Amin Handoyo mengatakan, petugas haji menaruh perhatian serius kepada proses pemulangan jamaah haji yang sakit.

Dia mencatat sampai saat ini ada 22 orang jamaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Selain itu juga ada 38 orang jamaah dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah. ’’Kita menyiapkan tiga alternatif layanan khusus kepada jamaah yang masih dirawat,’’ jelasnya.

Ketiga layanan khusus itu adalah pemulangan jamaah sakit yang masih bisa menggunakan kursi roda. Kemudian layanan kepada jamaah haji yang sakit dan hanya bisa berbaring. Tetapi masih tidak membutuhkan peralatan yang menempel di tubuhnya.

Dan yang ketiga adalah layanan bagi jamaah yang hanya bisa berbaring dan harus mengenakan peralatan-perlatan medis yang masih menempel di tubuh. Untuk jamaah seperti ini, diterbangkan dengan menggunakan ranjang pasieng. Sehingga bakal memakan 6-9 kursi penumpang.

Amin menegaskan jamaah sakit atau masih dirawat, harus mendapatkan rekomendasi layak terbang dari petugas kesehatan. Selama belum mendapatkan surat rekomendasi layak terbang, jamaah tetap menjalani perawatan di Saudi sampai dinyatakan layak terbang pulang ke tanah air.

Kepala Subsie Klinik KKHI dr Ika Nurfarida Sholeh memastikan bahwa jamaah yang sakit tetap dirawat meskipun musim haji berakhir. Dia mengatakan pemulangan jamaah haji yang masih dirawat, tetapi merujuk pada surat keterangan layak terbang. ’’Selama belum mendapatkan surat layak terbang, tetap dirawat di Saudi,’’ katanya.

Ika mengatakan tidak ada batas waktu jamaah dirawat di Saudi. Menurutnya selama masih belum layak terbang, jamaah akan tetap menjalani perawatan. Secara rutin panitia haji dari Kemenkes maupun Kemenag akan melakukan visitasi untuk mengecek kondisi kesehatan terbaru jamaah-jamaah yang masih diranjang perawatan. (wan/jpg)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ratusan jemaah haji dari kloter 1 sampai dengan 5 tiba di Asrama haji embarkasi Medan Jalan AH Nasution, Kamis (7/9). Ratusan jemaah haji tersebut selanjutnya akan dipulangkan ke daerah masing-masing.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Proses pemulangan jamaah haji sudah memasuki paruh kedua. Sejak Rabu (20/9) petang waktu Arab Saudi, dimulai pemulangan jamaah gelombang kedua. Di tengah proses pemulangan, masih ada 60 orang jamaah yang menjalani perawatan.

Pemulangan jamaah haji gelombang pertama mengambil rute dari Jeddah menuju tanah air. Sedangkan pemulangan haji gelombang kedua, rutenya dari Madinah ke tanah air. Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Amin Handoyo mengatakan, petugas haji menaruh perhatian serius kepada proses pemulangan jamaah haji yang sakit.

Dia mencatat sampai saat ini ada 22 orang jamaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Selain itu juga ada 38 orang jamaah dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah. ’’Kita menyiapkan tiga alternatif layanan khusus kepada jamaah yang masih dirawat,’’ jelasnya.

Ketiga layanan khusus itu adalah pemulangan jamaah sakit yang masih bisa menggunakan kursi roda. Kemudian layanan kepada jamaah haji yang sakit dan hanya bisa berbaring. Tetapi masih tidak membutuhkan peralatan yang menempel di tubuhnya.

Dan yang ketiga adalah layanan bagi jamaah yang hanya bisa berbaring dan harus mengenakan peralatan-perlatan medis yang masih menempel di tubuh. Untuk jamaah seperti ini, diterbangkan dengan menggunakan ranjang pasieng. Sehingga bakal memakan 6-9 kursi penumpang.

Amin menegaskan jamaah sakit atau masih dirawat, harus mendapatkan rekomendasi layak terbang dari petugas kesehatan. Selama belum mendapatkan surat rekomendasi layak terbang, jamaah tetap menjalani perawatan di Saudi sampai dinyatakan layak terbang pulang ke tanah air.

Kepala Subsie Klinik KKHI dr Ika Nurfarida Sholeh memastikan bahwa jamaah yang sakit tetap dirawat meskipun musim haji berakhir. Dia mengatakan pemulangan jamaah haji yang masih dirawat, tetapi merujuk pada surat keterangan layak terbang. ’’Selama belum mendapatkan surat layak terbang, tetap dirawat di Saudi,’’ katanya.

Ika mengatakan tidak ada batas waktu jamaah dirawat di Saudi. Menurutnya selama masih belum layak terbang, jamaah akan tetap menjalani perawatan. Secara rutin panitia haji dari Kemenkes maupun Kemenag akan melakukan visitasi untuk mengecek kondisi kesehatan terbaru jamaah-jamaah yang masih diranjang perawatan. (wan/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/