25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

440 Jamaah Haji Medan Tiba

440 Jamaah Haji Kloter I Debarkasi Medan Telat Dua Jam
440 Jamaah Haji Kloter I Debarkasi Medan Telat Dua Jam

MEDAN-Jamaah Haji asal Medan, sebanyak 440 orang yang tergabung kkelompok terbang (kloter) tiba dengan selamat di Bandara Internasional Kualanamu, Senin (21/10) sekira pukul 08.22 WIB. Sebanyak 185 Haji laki-laki dan 255 Haji perempuan tersebut tiba dengan menggunakann
pesawat boieng 777-300 A dengan nomor penerbangan GA 3201.

Pesawat yang membawa jemaah Haji dari Arabia Saudi terlambat dua jam dari jadwal yang semestinya, yakni 06.15 WIB. Keterlambatan ini disebabkan berbagai faktor. Satu di antaranya dalah soal air zamzam. Ya, masih banyak jamaah haji asal Indonesia yang tetap nekat memasukkan air zamzam ke bagasi saat hendak pulang ke tanah air. Padahal, petugas sudah mewanti-wanti untuk tidak melakukan perbuatan itu. Selain berpotensi membahayakan penerbangan, tindakan itu juga membuat proses kepulangan jamaah menjadi terhambat.

Kabar dari Makkah, kemarin (21/10), petugas menyita air zamzam dari para jamaah haji dari kloter Solo dalam jumlah sangat banyak. Tidak tanggung-tanggung, hampir semua anggota kloter dari Provinsi Jateng itu terkena razia petugas saat berada di area Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah. Maklum, di masing-masing koper jamaah terselip jeriken-jeriken berisi air zamzam.

Air zamzam dalam jeriken itu lantas dibungkus plastik dengan begitu rapi. Setelah itu, baru dimasukkan dalam koper masing-masing. Bisa jadi agar tidak mencurigakan, jeriken itu kemudian dibungkus beberapa potong pakaian. Bahkan, ada jamaah yang tidak hanya memasukkan satu jeriken berukuran 5 literan. Di antara mereka ada yang dua jeriken plus beberapa botol air mineral.

Karena terbukti melanggar ketentuan, maka ribuan liter air zamzam milik jamaah satu kloter asal Solo itu kemudian disita petugas. Namun keberangkatan mereka mesti mundur beberapa saat sebelum akhirnya diterbangkan ke tanah air.

Menurut Arsyad Hidayat, kepala Daerah Kerja Makkah Kantor Urusan Haji Indonesia, petugas sudah berulang kali menyampaikan ketentuan tentang barang bawaan saat pulang itu kepada para jamaah. Baik itu langsung melalui petugas sektor, kloter hingga melalui poster atau selebaran di lokasi pemondokan jamaah. “Kalau sampai membawa barang-barang yang dilarang itu, pasti akan ketahuan,” katanya.

Arsyad mengatakan, larangan tidak membawa air zam-zam baik di dalam koper yang akan dibagasikan maupun di tas yang dibawa ke kabin. Pihak maskapai sudah menyiapkan air zam-zam untuk para jamaah setiba di debarkasi masing-masing. Untuk penumpang Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 5 liter per jamaah. Adapun penumpang Saudi Airlines sebanyak 10 liter air zam-zam per jamaah. “Jika jamaah masih merasa kurang, bisa dikirimkan melalui jasa kargo,” ujarnya.

Dikatakan, jika jamaah nekat membawa air zam-zam atau barang-barang yang terlarang lainnya maka imbasanya bisa panjang. Bukan hanya bagi diri jamaah bersangkutan, tetapi juga jamaah yang lain. “Rentetan keterlambatan jamaah akan menjadi panjang,” ujar Arsyad.

Terlepas dari itu, kemarin kloter pertama debarkasi Medan disambut langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumut Abdul Rahim, Plt Walikota Medan, Dzulmi Eldin dan unsur Muspida Sumut lainnya. Seanjutnya, para jamaah Haji itu dibawa ke Asrama Haji dengan bus. “Seluruh Kloter I berasal dari Kota Medan. Hingga saat ini, jumlah jamaah haji Kloter I yang kembali masih tetap seperti masa keberangkatan awal dahulu yakni sebanyak 440 orang,” paparnya.

Sementara itu, untuk memastikan sekaligus menghindari adanya infeksi Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pada jamaah haji yang baru tiba di Indonesia yang mungkin saja membawa virus MERS, Kementerian Kesehatan mengimbau agar para jamaah melapor kondisi kesehatannya ke Puskesmas terdekat tempat tinggalnya.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Bestari dr Indra Gunawan, Senin (21/10). Penyakit yang disebabkan oleh coronavirus dengan gejala demam, batuk dan napas pendek ini dapat mengganggu saluran pernapasan hingga menyebabkan kematian. Selain melaporkan kondisi, jamaah juga diimbau untuk mengembalikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji.

“Ini merupakan imbauan Kemenkes untuk memastikan penyakit yang dibawa jamaah haji tidak mewabah saat tiba di Indonesia, makanya dalam kurun waktu dua minggu kedepan setelah melakukan perjalanan haji, semua jamaah diimbau melaporkan kondisi kesehatannya kepada Puskesmas terdekat,” katanya.

Menurutnya, jika jamaah haji yang ketika melaporkan kondisi kesehatannya ke Puskesmas mengalami batuk disertai sesak dan demam tinggi diatas 38 derajat, maka diduga terinfeksi MERS Coronavirus. “Jika ada jamaah mengalami batuk disertai sesak nafas dan demam tinggi diatas 38 derajat, suspect MERS Coronavirus maka kita rujuk ke RSUP Adam Malik,” ujarnya. (hud/jpnn/mag-10/mag-1/put/rud)

440 Jamaah Haji Kloter I Debarkasi Medan Telat Dua Jam
440 Jamaah Haji Kloter I Debarkasi Medan Telat Dua Jam

MEDAN-Jamaah Haji asal Medan, sebanyak 440 orang yang tergabung kkelompok terbang (kloter) tiba dengan selamat di Bandara Internasional Kualanamu, Senin (21/10) sekira pukul 08.22 WIB. Sebanyak 185 Haji laki-laki dan 255 Haji perempuan tersebut tiba dengan menggunakann
pesawat boieng 777-300 A dengan nomor penerbangan GA 3201.

Pesawat yang membawa jemaah Haji dari Arabia Saudi terlambat dua jam dari jadwal yang semestinya, yakni 06.15 WIB. Keterlambatan ini disebabkan berbagai faktor. Satu di antaranya dalah soal air zamzam. Ya, masih banyak jamaah haji asal Indonesia yang tetap nekat memasukkan air zamzam ke bagasi saat hendak pulang ke tanah air. Padahal, petugas sudah mewanti-wanti untuk tidak melakukan perbuatan itu. Selain berpotensi membahayakan penerbangan, tindakan itu juga membuat proses kepulangan jamaah menjadi terhambat.

Kabar dari Makkah, kemarin (21/10), petugas menyita air zamzam dari para jamaah haji dari kloter Solo dalam jumlah sangat banyak. Tidak tanggung-tanggung, hampir semua anggota kloter dari Provinsi Jateng itu terkena razia petugas saat berada di area Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah. Maklum, di masing-masing koper jamaah terselip jeriken-jeriken berisi air zamzam.

Air zamzam dalam jeriken itu lantas dibungkus plastik dengan begitu rapi. Setelah itu, baru dimasukkan dalam koper masing-masing. Bisa jadi agar tidak mencurigakan, jeriken itu kemudian dibungkus beberapa potong pakaian. Bahkan, ada jamaah yang tidak hanya memasukkan satu jeriken berukuran 5 literan. Di antara mereka ada yang dua jeriken plus beberapa botol air mineral.

Karena terbukti melanggar ketentuan, maka ribuan liter air zamzam milik jamaah satu kloter asal Solo itu kemudian disita petugas. Namun keberangkatan mereka mesti mundur beberapa saat sebelum akhirnya diterbangkan ke tanah air.

Menurut Arsyad Hidayat, kepala Daerah Kerja Makkah Kantor Urusan Haji Indonesia, petugas sudah berulang kali menyampaikan ketentuan tentang barang bawaan saat pulang itu kepada para jamaah. Baik itu langsung melalui petugas sektor, kloter hingga melalui poster atau selebaran di lokasi pemondokan jamaah. “Kalau sampai membawa barang-barang yang dilarang itu, pasti akan ketahuan,” katanya.

Arsyad mengatakan, larangan tidak membawa air zam-zam baik di dalam koper yang akan dibagasikan maupun di tas yang dibawa ke kabin. Pihak maskapai sudah menyiapkan air zam-zam untuk para jamaah setiba di debarkasi masing-masing. Untuk penumpang Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 5 liter per jamaah. Adapun penumpang Saudi Airlines sebanyak 10 liter air zam-zam per jamaah. “Jika jamaah masih merasa kurang, bisa dikirimkan melalui jasa kargo,” ujarnya.

Dikatakan, jika jamaah nekat membawa air zam-zam atau barang-barang yang terlarang lainnya maka imbasanya bisa panjang. Bukan hanya bagi diri jamaah bersangkutan, tetapi juga jamaah yang lain. “Rentetan keterlambatan jamaah akan menjadi panjang,” ujar Arsyad.

Terlepas dari itu, kemarin kloter pertama debarkasi Medan disambut langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumut Abdul Rahim, Plt Walikota Medan, Dzulmi Eldin dan unsur Muspida Sumut lainnya. Seanjutnya, para jamaah Haji itu dibawa ke Asrama Haji dengan bus. “Seluruh Kloter I berasal dari Kota Medan. Hingga saat ini, jumlah jamaah haji Kloter I yang kembali masih tetap seperti masa keberangkatan awal dahulu yakni sebanyak 440 orang,” paparnya.

Sementara itu, untuk memastikan sekaligus menghindari adanya infeksi Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pada jamaah haji yang baru tiba di Indonesia yang mungkin saja membawa virus MERS, Kementerian Kesehatan mengimbau agar para jamaah melapor kondisi kesehatannya ke Puskesmas terdekat tempat tinggalnya.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Bestari dr Indra Gunawan, Senin (21/10). Penyakit yang disebabkan oleh coronavirus dengan gejala demam, batuk dan napas pendek ini dapat mengganggu saluran pernapasan hingga menyebabkan kematian. Selain melaporkan kondisi, jamaah juga diimbau untuk mengembalikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji.

“Ini merupakan imbauan Kemenkes untuk memastikan penyakit yang dibawa jamaah haji tidak mewabah saat tiba di Indonesia, makanya dalam kurun waktu dua minggu kedepan setelah melakukan perjalanan haji, semua jamaah diimbau melaporkan kondisi kesehatannya kepada Puskesmas terdekat,” katanya.

Menurutnya, jika jamaah haji yang ketika melaporkan kondisi kesehatannya ke Puskesmas mengalami batuk disertai sesak dan demam tinggi diatas 38 derajat, maka diduga terinfeksi MERS Coronavirus. “Jika ada jamaah mengalami batuk disertai sesak nafas dan demam tinggi diatas 38 derajat, suspect MERS Coronavirus maka kita rujuk ke RSUP Adam Malik,” ujarnya. (hud/jpnn/mag-10/mag-1/put/rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/