MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketebalan kabut asap di Medan mencapai puncaknya. Hari ini, Kamis (22/10) ketebalan asap di Medan capai 377,2 Mg/M3, angka ini meningkat dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (21/10) yang capai 269 Mg/M3.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan Sunardi kepada Sumut Pos. “Senin, pukul 14.00 WIB, ketebalan asap mencapai 377,2 Mg/M3. Ini yang paling tebal dibanding hari-hari sebelumnya,” katanya.
Lanjut Sunardi, hal ini dikarenakan adanya 703 titik api di Sumatera Selatan, 37 titik api di Riau dan 52 titik api di Jambi. “Jumlah titik api ini juga bertambah dibandingkan kemarin. Ditambah lagi belahan Selatan yang kemarau dan masih adanya angin Tenggara yang arah anginnya mengarah ke Sumatera Utara,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya kembali mengimbau maayarakat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah dan menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi.
“Imbauan kita masih sama, kurangi aktifitas dan juga kesehatan dan kebersihan agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Kabut asap masih terus terjadi karena masih adanya titik api,” ujarnya. (put)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketebalan kabut asap di Medan mencapai puncaknya. Hari ini, Kamis (22/10) ketebalan asap di Medan capai 377,2 Mg/M3, angka ini meningkat dibandingkan hari sebelumnya, Rabu (21/10) yang capai 269 Mg/M3.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan Sunardi kepada Sumut Pos. “Senin, pukul 14.00 WIB, ketebalan asap mencapai 377,2 Mg/M3. Ini yang paling tebal dibanding hari-hari sebelumnya,” katanya.
Lanjut Sunardi, hal ini dikarenakan adanya 703 titik api di Sumatera Selatan, 37 titik api di Riau dan 52 titik api di Jambi. “Jumlah titik api ini juga bertambah dibandingkan kemarin. Ditambah lagi belahan Selatan yang kemarau dan masih adanya angin Tenggara yang arah anginnya mengarah ke Sumatera Utara,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya kembali mengimbau maayarakat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah dan menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi.
“Imbauan kita masih sama, kurangi aktifitas dan juga kesehatan dan kebersihan agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Kabut asap masih terus terjadi karena masih adanya titik api,” ujarnya. (put)