28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Makam Dafi Bakal Dibongkar

Foto: Wal/PM
Jenazah David, balita berusia 2 tahun 5 bulan yang tewas dibekap ayah kandungnya di dalam ayunan, di rumah susun lantai 5, kawasan Kayu Putih, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Senin (20/11), dimandikan oleh sanak saudaranya.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Polisi masih mendalami kasus dugaan ayah bunuh anak kandung dengan cara dibekap. Dan untuk keperluan otopsi, makam Dafi –bukan David seperti ditulis sebelumnya– (2) harus dibongkar.

Ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yayang Rizky Pratama, Selasa (21/11). Namun pembongkaran tak semudah membalikan telapak tangan. Sebab pihaknya terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari keluarga korban.

“Kita masih mengamankan ayah kandung bayi itu, untuk sementara kita masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi atas dugaan kematian bayi itu, apabila semua unsur sudah cukup, kita sudah bisa menetapkan apakah ayah kandungnya penyebab kematian bayi itu,” kata Yayang.

“Nanti bila unsur sudah memenuhi dan keluarga tidak keberatan, maka akan dilakukan otopsi. Jadi, kita masih selidiki kasus ini,” ungkap Yayang.

Sementara itu, di Mapolres Pelabuhan Belawan ibu kandung bayi, Heni yang ditemui belum bisa memastikan soal kematian anaknya karena dibunuh suaminya, Safitri.

Sebab dirinya hanya mendengar dari anak keduanya, yang melihat suaminya memegang mulut anak bungsunya di ayunan. “Memang pas sempat saya bawa ke klinik, anak saya masih bernyawa. Anak saya meninggal dunia di klinik, karena saya lihat sesak,” ungkap Heni.

Foto: Wal/PM
Jenazah David, balita berusia 2 tahun 5 bulan yang tewas dibekap ayah kandungnya di dalam ayunan, di rumah susun lantai 5, kawasan Kayu Putih, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Senin (20/11), dimandikan oleh sanak saudaranya.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Polisi masih mendalami kasus dugaan ayah bunuh anak kandung dengan cara dibekap. Dan untuk keperluan otopsi, makam Dafi –bukan David seperti ditulis sebelumnya– (2) harus dibongkar.

Ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yayang Rizky Pratama, Selasa (21/11). Namun pembongkaran tak semudah membalikan telapak tangan. Sebab pihaknya terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari keluarga korban.

“Kita masih mengamankan ayah kandung bayi itu, untuk sementara kita masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi atas dugaan kematian bayi itu, apabila semua unsur sudah cukup, kita sudah bisa menetapkan apakah ayah kandungnya penyebab kematian bayi itu,” kata Yayang.

“Nanti bila unsur sudah memenuhi dan keluarga tidak keberatan, maka akan dilakukan otopsi. Jadi, kita masih selidiki kasus ini,” ungkap Yayang.

Sementara itu, di Mapolres Pelabuhan Belawan ibu kandung bayi, Heni yang ditemui belum bisa memastikan soal kematian anaknya karena dibunuh suaminya, Safitri.

Sebab dirinya hanya mendengar dari anak keduanya, yang melihat suaminya memegang mulut anak bungsunya di ayunan. “Memang pas sempat saya bawa ke klinik, anak saya masih bernyawa. Anak saya meninggal dunia di klinik, karena saya lihat sesak,” ungkap Heni.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/