32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Bom Kaleng Sarden Diledakkan

LEDAKKAN
Tim Penjinak Bom Gegana Brimob Polda Sumut memusnahkan bom yang diamankan dari area tambak milik terduga teroris di Sicanang. Bom ini dimusnahkan di Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparanperak, Deliderdang, Kamis (21/11).
LEDAKKAN Tim Penjinak Bom Gegana Brimob Polda Sumut memusnahkan bom yang diamankan dari area tambak milik terduga teroris di Sicanang. Bom ini dimusnahkan di Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparanperak, Deliderdang, Kamis (21/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob Polda Sumut menjinakkan bom yang dirakit dalam sebuah kaleng sarden milik jaringan terduga teroris di Medan. Proses penjinakan bom ini dilakukan dengan cara distrakter (menceraiberaikan) oleh tim Jibom Polda Sumut di Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparanperak, Deliderdang, Kamis (21/11).

Kasubden Jibom Gegana Brimob Polda Sumut, AKP Daud Pelawi menyebutkan, bom itu ditemukan di tambak milik Habibullah kawasan Sicanang Kering, Sicanang, Belawan. Habibullah masih ada kaitan dengan jaringan pelaku bom di Mapolrestabes Medan. “Bom tersebut disimpan di dalam kaleng sarden yang ditanam di tanah sedalam 30-40 cm di tambak milik Habibullah. Lokasinya, sekitar 100 meter dari rumah yang bersangkutan,” sebutnya.

Dijelaskan Daud, penceraiberaian bom ini berbeda dengan yang dilakukan sebelumnya, karena dihancurkan. “Bom yang diceraiberaikan hasilnya ada kaleng sarden, kabel switch, inciator. Ada juga isiannya berupa paku dan bahan peledaknya. Nantinya, semua ini dijadikan alat bukti untuk di pengadilan,” terang dia sembari menunjukkan empat bungkus plastik yang masing-masing berisi kabel, sejenis bubuk, kaleng, dan potongan besi serta baut.

Daud mengatakan, bom yang diceraiberaikan ini daya ledaknya termasuk kategori low atau kecil. Pun begitu, pihaknya tidak melihat dari sisi kecil atau besarnya daya ledak bom tersebut, melainkan jumlahnya.

Menurutnya, dibandingkan dengan bom yang ditemukan sebelumnya, bom kaleng sarden ini bentuknya beda. Akan tetapi, bahannya secara sistem dan mekanismenya hampir sama. “Untuk selanjutnya, kita masih menunggu informasi dari tim penyidik,” ujar Daud.

Disinggung berapa banyak jenis bom yang ditemukan seperti itu, Daud enggan menyampaikan. Kata dia, dalam hal ini pihaknya hanya bantuan teknis yakni menangani temuan-temuan yang bersifat bom. “Kita hanya penanganan dalam penjinakan saja,” pungkas Daud.

Sebelumnya, telah dilakukan disposal atau pemusnahan barang bukti bahan peledak di lahan PTPN II Helvetia, Jalan Sei Bedera Jatian Pasar III Lori, Dusun 20, Desa Kelumpang Kebon, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Senin (18/11) sore. Dalam disposal tersebut, ada bom yang dimusnahkan yaitu bom berbentuk kaleng piloks dan pipa paralon yang dilakban.

“Bahan peledak ini (bom kaleng piloks dan pipa paralon) sempat dibuang di sungai, tetapi akhirnya ditemukan tim ketika melakukan penelusuran di kawasan Sicanang. Memang daya ledaknya low eksplosive, akan tetapi jika dalam jumlah banyak maka daya ledaknya juga besar. Apalagi, ditambah potongan-potongan besi, paku. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh di pasaran. Kalau sampai meledak, maka bahan-bahan kandungannya yang terpecar bisa membahayakan,” ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto.

5 Rumah Terduga Teroris di Sicanang Digeledah

Di hari yang sama, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polda Sumut kembali menggeledah 5 rumah terduga teroris di Kampung Sentosa, Lingkungan 20, Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kamis (21/11) siang. Penggeledahan berlangsung di rumah jaringan terduga teroris pelaku bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, diantaranya rumah Saiful, Afrizal, Zakaria, Maulana dan Koko Sanjaya alias Abu Munzir.

Dari hasil penggeledahan kelima rumah terduga teroris, petugas berhasil mengamankan barang bukti 3 buah Cat Piloks 1 buah kaset CD, 1 buah Televisi layar datar, panah rakitan, pipa besi dan berkas – berkas serta sarung tinju dan samsak tinju. Selama proses penggeledahan, petugas dari Polres Pelabuhan Belawan melakukan pengamanan. Sejumlah warga antusias menyaksikan penggeledahan yang berlangsung 2 jam lebih.

Lurah Sicanang, Zulkifli mengatakan, penggeledahan kelima rumah terduga teroris merupakan warganya. Ia tidak bisa menjelaskan tentang latar belakang ke – 5 terduga teroris yang diamankan tersebut. “Saya kurang tahu tentang mereka, yang jelas saat ini kami fokus mencegah kelompok pengajian sesat itu. Sejumlah tokoh agama dan masyarakat sudah saya ajak menjauhi pengajian seperti itu,” jelasnya.

Waspadai Modus Baru

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) masih bekerja sama dengan Densus 88 Polri dan mewaspadai sel-sel baru aksi terorisme pasca kejadian aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Kepala BNPT Suhardi Alius menyebut, para teroris itu mulai hati-hati dalam bergerak.

“Jadi sekarang ini kita masih bekerja sama terus dengan Densus 88. Kan sudah 70 lebih yang diambil. Jadi sekarang dari satu sel itu mereka sekarang tentunya agak hati-hati bergerak. Mereka bergerak kelompok-kelompok dan dia tidak bunyi, dan kalau bunyi pasti akan segera diambil,” kata Suhardi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).

“Ini jadi modus-modus baru yang harus kita waspadai, sel-sel itu semuanya kita monitor. Tapi kan ada juga modus-modus yang berubah karena kewaspadaan mereka juga,” ujarnya.

Suhardi mengatakan, saat ini sudah ada langkah koordinasi antarkementerian dan lembaga dalam menanggulangi masalah terorisme. BNPT berharap Kementerian/Lembaga turut aktif dalam penanganan terorisme.

“Saya bersyukur, kemarin Pak Mendagri dan saya juga sudah dipanggil oleh Bapak Wapres untuk lebih mengaktifkan semua lintas kementrian. Nanti kita akan bertindak sebagai koordinator lagi. Ini harapan kita sebetulnya BNPT, semua kementerian itu aktif,” ungkap Suhardi.

Suhardi pun meminta masyarakat untuk segera melapor kepada aparat jika menemukan hal-hal yang mencurigakan. Suhardi juga mengatakan akan mengaktifkan program pencegahan terorisme yang bekerja sama dengan lintas kementerian.

“Pak Menteri Agama mengatakan, saat bertemu Wapres itu kita punya 260 ribu penceramah, dan akan kita aktfikan itu. Kita akan tentukan di mana saja titik-titik prioritas. Mudah-mudahan ini menjadi hal yang sangat baik. Kemudian Kemendikbud juga akan membuat ini, dan masyarakat kita ini katakanlah teknologi dan informasi sudah luar bisa mempengaruhi kehidupan, bagaimana pola pendidikan yang pas,” tutur Suhardi.

“Satu tentunya bagaimana kurikulumnya, bagaimana pendidikan karakternya bisa kita bangun. Mugkin kita potret lagi bahan bahan ajarannya dan sebagainya, itu akan kita komunikasikan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Suhardi mengungkapkan bahwa isu-isu penanggulangan terorisme juga menjadi isu aktual di dunia. Apalagi, kata Suhardi, posisi Indonesia juga sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Suhardi pun mencontohkan program-program penanggulangan terorisme yang sudah dilakukan. Program yang dimaksud meliputi program deradikalisasi dengan mengundang mantan teroris serta memberikan pembinaan kepada anak-anak teroris yang rentan terpapar paham yang sama.

“Ketiga kita bikin peace ambasador namanya, duta damai. Kok terpikirkan? Banyak menteri-menteri telepon dari luar negeri, telepon kenapa kok bisa terpikirkan? Loh yang sasaran brain washing sekarang siapa? Usia muda. Kadang dia masih itu, nah itu yang kita mainkan,” tuturnya. (ris/fac/dtc)

LEDAKKAN
Tim Penjinak Bom Gegana Brimob Polda Sumut memusnahkan bom yang diamankan dari area tambak milik terduga teroris di Sicanang. Bom ini dimusnahkan di Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparanperak, Deliderdang, Kamis (21/11).
LEDAKKAN Tim Penjinak Bom Gegana Brimob Polda Sumut memusnahkan bom yang diamankan dari area tambak milik terduga teroris di Sicanang. Bom ini dimusnahkan di Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparanperak, Deliderdang, Kamis (21/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob Polda Sumut menjinakkan bom yang dirakit dalam sebuah kaleng sarden milik jaringan terduga teroris di Medan. Proses penjinakan bom ini dilakukan dengan cara distrakter (menceraiberaikan) oleh tim Jibom Polda Sumut di Desa Klumpang Kebun, Kecamatan Hamparanperak, Deliderdang, Kamis (21/11).

Kasubden Jibom Gegana Brimob Polda Sumut, AKP Daud Pelawi menyebutkan, bom itu ditemukan di tambak milik Habibullah kawasan Sicanang Kering, Sicanang, Belawan. Habibullah masih ada kaitan dengan jaringan pelaku bom di Mapolrestabes Medan. “Bom tersebut disimpan di dalam kaleng sarden yang ditanam di tanah sedalam 30-40 cm di tambak milik Habibullah. Lokasinya, sekitar 100 meter dari rumah yang bersangkutan,” sebutnya.

Dijelaskan Daud, penceraiberaian bom ini berbeda dengan yang dilakukan sebelumnya, karena dihancurkan. “Bom yang diceraiberaikan hasilnya ada kaleng sarden, kabel switch, inciator. Ada juga isiannya berupa paku dan bahan peledaknya. Nantinya, semua ini dijadikan alat bukti untuk di pengadilan,” terang dia sembari menunjukkan empat bungkus plastik yang masing-masing berisi kabel, sejenis bubuk, kaleng, dan potongan besi serta baut.

Daud mengatakan, bom yang diceraiberaikan ini daya ledaknya termasuk kategori low atau kecil. Pun begitu, pihaknya tidak melihat dari sisi kecil atau besarnya daya ledak bom tersebut, melainkan jumlahnya.

Menurutnya, dibandingkan dengan bom yang ditemukan sebelumnya, bom kaleng sarden ini bentuknya beda. Akan tetapi, bahannya secara sistem dan mekanismenya hampir sama. “Untuk selanjutnya, kita masih menunggu informasi dari tim penyidik,” ujar Daud.

Disinggung berapa banyak jenis bom yang ditemukan seperti itu, Daud enggan menyampaikan. Kata dia, dalam hal ini pihaknya hanya bantuan teknis yakni menangani temuan-temuan yang bersifat bom. “Kita hanya penanganan dalam penjinakan saja,” pungkas Daud.

Sebelumnya, telah dilakukan disposal atau pemusnahan barang bukti bahan peledak di lahan PTPN II Helvetia, Jalan Sei Bedera Jatian Pasar III Lori, Dusun 20, Desa Kelumpang Kebon, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang, Senin (18/11) sore. Dalam disposal tersebut, ada bom yang dimusnahkan yaitu bom berbentuk kaleng piloks dan pipa paralon yang dilakban.

“Bahan peledak ini (bom kaleng piloks dan pipa paralon) sempat dibuang di sungai, tetapi akhirnya ditemukan tim ketika melakukan penelusuran di kawasan Sicanang. Memang daya ledaknya low eksplosive, akan tetapi jika dalam jumlah banyak maka daya ledaknya juga besar. Apalagi, ditambah potongan-potongan besi, paku. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh di pasaran. Kalau sampai meledak, maka bahan-bahan kandungannya yang terpecar bisa membahayakan,” ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto.

5 Rumah Terduga Teroris di Sicanang Digeledah

Di hari yang sama, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polda Sumut kembali menggeledah 5 rumah terduga teroris di Kampung Sentosa, Lingkungan 20, Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kamis (21/11) siang. Penggeledahan berlangsung di rumah jaringan terduga teroris pelaku bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, diantaranya rumah Saiful, Afrizal, Zakaria, Maulana dan Koko Sanjaya alias Abu Munzir.

Dari hasil penggeledahan kelima rumah terduga teroris, petugas berhasil mengamankan barang bukti 3 buah Cat Piloks 1 buah kaset CD, 1 buah Televisi layar datar, panah rakitan, pipa besi dan berkas – berkas serta sarung tinju dan samsak tinju. Selama proses penggeledahan, petugas dari Polres Pelabuhan Belawan melakukan pengamanan. Sejumlah warga antusias menyaksikan penggeledahan yang berlangsung 2 jam lebih.

Lurah Sicanang, Zulkifli mengatakan, penggeledahan kelima rumah terduga teroris merupakan warganya. Ia tidak bisa menjelaskan tentang latar belakang ke – 5 terduga teroris yang diamankan tersebut. “Saya kurang tahu tentang mereka, yang jelas saat ini kami fokus mencegah kelompok pengajian sesat itu. Sejumlah tokoh agama dan masyarakat sudah saya ajak menjauhi pengajian seperti itu,” jelasnya.

Waspadai Modus Baru

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) masih bekerja sama dengan Densus 88 Polri dan mewaspadai sel-sel baru aksi terorisme pasca kejadian aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Kepala BNPT Suhardi Alius menyebut, para teroris itu mulai hati-hati dalam bergerak.

“Jadi sekarang ini kita masih bekerja sama terus dengan Densus 88. Kan sudah 70 lebih yang diambil. Jadi sekarang dari satu sel itu mereka sekarang tentunya agak hati-hati bergerak. Mereka bergerak kelompok-kelompok dan dia tidak bunyi, dan kalau bunyi pasti akan segera diambil,” kata Suhardi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).

“Ini jadi modus-modus baru yang harus kita waspadai, sel-sel itu semuanya kita monitor. Tapi kan ada juga modus-modus yang berubah karena kewaspadaan mereka juga,” ujarnya.

Suhardi mengatakan, saat ini sudah ada langkah koordinasi antarkementerian dan lembaga dalam menanggulangi masalah terorisme. BNPT berharap Kementerian/Lembaga turut aktif dalam penanganan terorisme.

“Saya bersyukur, kemarin Pak Mendagri dan saya juga sudah dipanggil oleh Bapak Wapres untuk lebih mengaktifkan semua lintas kementrian. Nanti kita akan bertindak sebagai koordinator lagi. Ini harapan kita sebetulnya BNPT, semua kementerian itu aktif,” ungkap Suhardi.

Suhardi pun meminta masyarakat untuk segera melapor kepada aparat jika menemukan hal-hal yang mencurigakan. Suhardi juga mengatakan akan mengaktifkan program pencegahan terorisme yang bekerja sama dengan lintas kementerian.

“Pak Menteri Agama mengatakan, saat bertemu Wapres itu kita punya 260 ribu penceramah, dan akan kita aktfikan itu. Kita akan tentukan di mana saja titik-titik prioritas. Mudah-mudahan ini menjadi hal yang sangat baik. Kemudian Kemendikbud juga akan membuat ini, dan masyarakat kita ini katakanlah teknologi dan informasi sudah luar bisa mempengaruhi kehidupan, bagaimana pola pendidikan yang pas,” tutur Suhardi.

“Satu tentunya bagaimana kurikulumnya, bagaimana pendidikan karakternya bisa kita bangun. Mugkin kita potret lagi bahan bahan ajarannya dan sebagainya, itu akan kita komunikasikan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Suhardi mengungkapkan bahwa isu-isu penanggulangan terorisme juga menjadi isu aktual di dunia. Apalagi, kata Suhardi, posisi Indonesia juga sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Suhardi pun mencontohkan program-program penanggulangan terorisme yang sudah dilakukan. Program yang dimaksud meliputi program deradikalisasi dengan mengundang mantan teroris serta memberikan pembinaan kepada anak-anak teroris yang rentan terpapar paham yang sama.

“Ketiga kita bikin peace ambasador namanya, duta damai. Kok terpikirkan? Banyak menteri-menteri telepon dari luar negeri, telepon kenapa kok bisa terpikirkan? Loh yang sasaran brain washing sekarang siapa? Usia muda. Kadang dia masih itu, nah itu yang kita mainkan,” tuturnya. (ris/fac/dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/