30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Perampok Bersenpi Beraksi Dekat Kantor Polisi

Brankas Berisi Rp10 Juta dan Surat Berharga Digasak

MEDAN- Di penghujung 2011, kawanan perampok kembali beraksi di Kota Medan. Rabu (21/12) pagi sekira pukul 06.30 WIB, kawan perampok bersenjata api (senpi) menyatroni rumah San Saw alias Hasan (75), pengusaha pakaian di Pasar Petisah Medan dan jasa angkutan antar provensi di Jalan Veteran Nomor 18 Medan. Kawanan perampok tersebut berhasil menggasak tas berisi uang tunai Rp1 juta dan satu unit Handpone CDMA serta satu unit berangkas berisi uang tunai Rp10 juta, BPKB kenderaan bermotor surat-surat tanah dan perhiasan.

Aksi kawanan perampok ini terbilang nekat. Pasalnya, rumah korban hanya berjarak 100 meter dari Polsekta Medan Timur dan berjarak 5 Meter dari Pos Satpam Komplek Villa Timur Raya, namun aksi pelaku tidak diketahui petugas keamanan setempat.

Apalagi, di rumah itu Hasan tidak sendirian, dia tinggal bersama anaknya Ngawi Sen (43), menantunya Koe Cin (39), cucunya Veny (18), Vety (16) dan Peter (15). Sementara pelaku diketahui berjumlah empat orang dengan menggunakan mobil Kijang Innova BK 1168 ZY warna Silver. Namun, nomor polisi mobil tersebut diduga palsu.
Pagi itu, cucu korban bernama Peter hendak pergi ke sekolah. Namun saat meninggalkan rumah, dia tidak mengunci pintu gerbang ruko berlantai tiga tersebut. Peter hanya menutup gerbang itu dengan rapat.

Nah, saat itulah kawanan perampok tersebut masuk dan langsung menggeledah seluruh rumah korban. Dari keempat pelaku, tiga diantaranya menggunakan parang dan tidak menggunakan tutup kepala (sebo), sedangkan seorang lagi menggunakan senjata api dan mengenakan sebo. Lantas keempatnya naik ke lantai dua rumah korban.

Kehadiran keempat perampok ini baru diketahui Hasan saat dia terbangun dari tidurnya dan hendak ke kamar mandi. Betapa kagetnya dia ketika melihat keempat pria tak dikenal sudah berada di dalam rumahnya. Tanpa banyak tanya, keempat pria itu mengancam Hasan agar tidak berteriak. Hasan sempat mencoba melakukan perlawanan, namun upaya itu sia-sia dan keempat pelaku berhasil melupuhkan Hasan yang sudah renta itu.

Mendengar ada suara gaduh, penghuni rumah lainnya pun keluar melihat apa yang terjadi. Begitu mengetahui ada kawanan perampok masuk ke rumah mereka, anak dan cucu Hasan pun ketakutan dan tak bisa berbuat apa-apa.Akhirnya mereka diikat dan disekap di Lantai III. Setelah itu, para pelaku dengan leluasa menggeledah rumah tersebut dan mengambil barang-barang berharga.

Di salah satu ruangan di lantai III, para pelaku menemukan satu unit berangkas besi dn langsung menurunkan berangkas tersebut dari Lantai III dengan cara mengelindingkannya melalui tangga ke lantai I. Selanjutnya, mereka membawa brankas tersebut ke mobil mereka. Namun saat hendak memasukkan brankas tersebut ke dalam mobil, mereka memcahkan kaca mobil bagian belakang.

Tak sampai di situ, para pelaku juga sempat mengancam Vety, cucu Hasan yang masih gadis, akan diperkosa jika melakukan perlawanan. Kemudian, seorang pelaku merampas ponsel CDMA milik korban. Namun saat itu, korban memohon kepada pelaku agar kartu ponsel tersebut jangan diambil. Permohonan korban dikabulkan, pelakupun mengeluarkan kartu ponsel tersebut dan memberikannya kepada korban.

Setelah melakukan aksinya selama 30 menit di dalam rumah korban, keempatnya pun lantas meninggalkan rumah tersebut dan melintas dari Jalan Jawa menuju Jalan Sisingamangaraja Medan.

Selanjutnya, Polsekta Medan Timur yang mendengar kejadian tersebut langsung menurunkan personel ke lokasi untuk melakukan identifikasi tempat kejadian dan memasangi police line. Sontak kehadiran personel polisi ini membuat warga sekitar berdatangan ke lokasi untuk melihat rumah korban. Akibatnya, jalan veteran sempat macet. Kemudian korban diarahkan petugas Ke Mapolsekta Medan Timur untuk membuat laporan atas kejadian tersebut. (gus)

Pelaku Diduga Gunakan Mobil Rental

Kapolseta Medan Timur Kompol Patar Silalahi menduga, para pelaku perampokan tersebut menggunakan mobil rental dan nomor polisi palsu. Pasalnya, setelah pihaknya melakukan pengecekan terhadap nomor polisi mobil tersebut, ternyata palsu.

“Kita sudah melakukan kordinasi dengan pengusaha mobil rental, karena melihat mobil yang digunakan pelaku itu bukan mobil milik pelaku, hanya mobil sewaan. Nopol mobilnya juga saya lihat palsu, karena sudah dicek,” ungkap Patar kepada wartawan.

Menurut Patar, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa serpian kaca mobil yang pecah yang digunakan pelaku sewaktu aksi dan tali untuk mengikat para korban.

Tidak lama berselang setelah korban membuat laporan dan menjalani pemeriksaan di Mapolsekta Medan Timur, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga datang ke Mapolsekta Medan Timur dan sempat berbincang beberapa menit dengan korban di dalam ruang SPK. Kemudian Tagam keluar dari ruang SPK dan menemui wartawan. “Ya doakan lah biar cepat ketangkap pelakunya,” ucap Tagam sambil tersenyum.

Tagam juga mengatakan, pihaknya akan melakukan peningkatan patroli untuk mencegah aksi seperti itu terulang lagi. Saat ditanya apakah, polisi kecolongan atas kejadian ini? Tagam membantahnya. “Tidak lah,” ucapnya singkat.
Dirinya juga mengimbau agar warga Medan untuk selalu berhati-hati terhadap tindakkan kriminal yang bisa mengancam sewaktu-waktu. “Kita harus berhati dan waspda terhadap tindak kriminal sehingga tidak menjadi korban tindakkan kriminal,” tandas Tagam.(gus)

Brankas Berisi Rp10 Juta dan Surat Berharga Digasak

MEDAN- Di penghujung 2011, kawanan perampok kembali beraksi di Kota Medan. Rabu (21/12) pagi sekira pukul 06.30 WIB, kawan perampok bersenjata api (senpi) menyatroni rumah San Saw alias Hasan (75), pengusaha pakaian di Pasar Petisah Medan dan jasa angkutan antar provensi di Jalan Veteran Nomor 18 Medan. Kawanan perampok tersebut berhasil menggasak tas berisi uang tunai Rp1 juta dan satu unit Handpone CDMA serta satu unit berangkas berisi uang tunai Rp10 juta, BPKB kenderaan bermotor surat-surat tanah dan perhiasan.

Aksi kawanan perampok ini terbilang nekat. Pasalnya, rumah korban hanya berjarak 100 meter dari Polsekta Medan Timur dan berjarak 5 Meter dari Pos Satpam Komplek Villa Timur Raya, namun aksi pelaku tidak diketahui petugas keamanan setempat.

Apalagi, di rumah itu Hasan tidak sendirian, dia tinggal bersama anaknya Ngawi Sen (43), menantunya Koe Cin (39), cucunya Veny (18), Vety (16) dan Peter (15). Sementara pelaku diketahui berjumlah empat orang dengan menggunakan mobil Kijang Innova BK 1168 ZY warna Silver. Namun, nomor polisi mobil tersebut diduga palsu.
Pagi itu, cucu korban bernama Peter hendak pergi ke sekolah. Namun saat meninggalkan rumah, dia tidak mengunci pintu gerbang ruko berlantai tiga tersebut. Peter hanya menutup gerbang itu dengan rapat.

Nah, saat itulah kawanan perampok tersebut masuk dan langsung menggeledah seluruh rumah korban. Dari keempat pelaku, tiga diantaranya menggunakan parang dan tidak menggunakan tutup kepala (sebo), sedangkan seorang lagi menggunakan senjata api dan mengenakan sebo. Lantas keempatnya naik ke lantai dua rumah korban.

Kehadiran keempat perampok ini baru diketahui Hasan saat dia terbangun dari tidurnya dan hendak ke kamar mandi. Betapa kagetnya dia ketika melihat keempat pria tak dikenal sudah berada di dalam rumahnya. Tanpa banyak tanya, keempat pria itu mengancam Hasan agar tidak berteriak. Hasan sempat mencoba melakukan perlawanan, namun upaya itu sia-sia dan keempat pelaku berhasil melupuhkan Hasan yang sudah renta itu.

Mendengar ada suara gaduh, penghuni rumah lainnya pun keluar melihat apa yang terjadi. Begitu mengetahui ada kawanan perampok masuk ke rumah mereka, anak dan cucu Hasan pun ketakutan dan tak bisa berbuat apa-apa.Akhirnya mereka diikat dan disekap di Lantai III. Setelah itu, para pelaku dengan leluasa menggeledah rumah tersebut dan mengambil barang-barang berharga.

Di salah satu ruangan di lantai III, para pelaku menemukan satu unit berangkas besi dn langsung menurunkan berangkas tersebut dari Lantai III dengan cara mengelindingkannya melalui tangga ke lantai I. Selanjutnya, mereka membawa brankas tersebut ke mobil mereka. Namun saat hendak memasukkan brankas tersebut ke dalam mobil, mereka memcahkan kaca mobil bagian belakang.

Tak sampai di situ, para pelaku juga sempat mengancam Vety, cucu Hasan yang masih gadis, akan diperkosa jika melakukan perlawanan. Kemudian, seorang pelaku merampas ponsel CDMA milik korban. Namun saat itu, korban memohon kepada pelaku agar kartu ponsel tersebut jangan diambil. Permohonan korban dikabulkan, pelakupun mengeluarkan kartu ponsel tersebut dan memberikannya kepada korban.

Setelah melakukan aksinya selama 30 menit di dalam rumah korban, keempatnya pun lantas meninggalkan rumah tersebut dan melintas dari Jalan Jawa menuju Jalan Sisingamangaraja Medan.

Selanjutnya, Polsekta Medan Timur yang mendengar kejadian tersebut langsung menurunkan personel ke lokasi untuk melakukan identifikasi tempat kejadian dan memasangi police line. Sontak kehadiran personel polisi ini membuat warga sekitar berdatangan ke lokasi untuk melihat rumah korban. Akibatnya, jalan veteran sempat macet. Kemudian korban diarahkan petugas Ke Mapolsekta Medan Timur untuk membuat laporan atas kejadian tersebut. (gus)

Pelaku Diduga Gunakan Mobil Rental

Kapolseta Medan Timur Kompol Patar Silalahi menduga, para pelaku perampokan tersebut menggunakan mobil rental dan nomor polisi palsu. Pasalnya, setelah pihaknya melakukan pengecekan terhadap nomor polisi mobil tersebut, ternyata palsu.

“Kita sudah melakukan kordinasi dengan pengusaha mobil rental, karena melihat mobil yang digunakan pelaku itu bukan mobil milik pelaku, hanya mobil sewaan. Nopol mobilnya juga saya lihat palsu, karena sudah dicek,” ungkap Patar kepada wartawan.

Menurut Patar, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa serpian kaca mobil yang pecah yang digunakan pelaku sewaktu aksi dan tali untuk mengikat para korban.

Tidak lama berselang setelah korban membuat laporan dan menjalani pemeriksaan di Mapolsekta Medan Timur, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga datang ke Mapolsekta Medan Timur dan sempat berbincang beberapa menit dengan korban di dalam ruang SPK. Kemudian Tagam keluar dari ruang SPK dan menemui wartawan. “Ya doakan lah biar cepat ketangkap pelakunya,” ucap Tagam sambil tersenyum.

Tagam juga mengatakan, pihaknya akan melakukan peningkatan patroli untuk mencegah aksi seperti itu terulang lagi. Saat ditanya apakah, polisi kecolongan atas kejadian ini? Tagam membantahnya. “Tidak lah,” ucapnya singkat.
Dirinya juga mengimbau agar warga Medan untuk selalu berhati-hati terhadap tindakkan kriminal yang bisa mengancam sewaktu-waktu. “Kita harus berhati dan waspda terhadap tindak kriminal sehingga tidak menjadi korban tindakkan kriminal,” tandas Tagam.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/