26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sumut Stop Pembukaan Kebun Sawit

China Diundang Berinvestasi di KEK Sei Mangkei

MEDAN-Plt Gubenur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho ‘menjual’ kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara ke China. Kawasan seluas 2 ribu hektar itu layak dikelola untuk pendiriann
pabrik-pabrik besar.

“Saya yakin banyak pengusaha asal China mau berinvestasi di Sei Mangkei karena sekarang ini sudah ada PT Unilever yang sedang membangun pabriknya,”kata Gatot saat menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia, Mr Liu Jianchao beserta Konsulat Jendral China di Kota Medan, Madam Yang Lingzhu, di rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Jumat (21/12).

Gatot memaparkan, KEK Sei Mangkei sekarang ini baru 140 hektar yang terpakai, artinya masih 1.860 hektar lagi yang belum diisi. Walau sekarang ini Sumut telah menutup izin pendirian perkebunan kelapa sawit, tapi industri turunannya sangat dibutuhkan disebabkan kelapa sawit yang hendak dikelola cukup banyak di Sumatera Utara.

“Kalau mau membuka kebun kelapa sawit, kami sudah menutupnya. Silakan berinvestasi produk turunan kelapa sawit di Sumut, tapi kalau mau membuka kebun kelapa sawit baiknya ke daerah Riau atau Kalimantan,”sebutnya.
Dia menyebutkan, dipilihnya Sei Mangkei dikarenakan kawasannya dekat dengan pelabuhan yakni Kualatanjung. Kemudian, akses jalan juga sudah disiapkan serta tak jauh dari ibu kota Sumatera Utara serta dari jutaan hektar kebun kelapa sawit di Sumut.

Menjawab itu, Mr Liu Jianchao mengatakan, sesuai berita surat kabar terbitan Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Utara baru saja mengadakan rapat koordinasi Gubernur se-Sumatera. Dari hasil pertemuan, diamati infrastruktur sebagai topik pembahasan utama.

“Saya yakin, bila pemerintah aktif melakukan perbaikan infrastruktur. Peningkatan ekonomi dan iklim investasi akan baik,”ucapnya.
Dia membeberkan, pengusaha di China akan tertarik ketika dibeberkan tentang KEK Sei Mangkei, apalagi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat sepakat mengemas KEK Sei Mangkei sebagai Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumatera.

“Pasti pengusaha di China akan tertarik dengan konsep ini, saya yakin akan ada pengusaha China berinvestasi di Sumut. Apalagi, sekarang ini pembangunan jalan tol dikerjakan oleh perusahaan kontraktor terbaik asal China,” sebutnya.
Dubes China untuk Indonesia berharap kepada Pemprovsu untuk aktif bekerja sama denga China dalam peningkatan perekonomian dua negara. Kerja sama yang digagas tak hanya dibidang perekonomian, tapi kesehatan,  penanggulangan bencana serta pertanian.

“Untuk kesehatan, kami sudah jajaki dengan USU bahwa akan ada kerja sama operasi transpalasi hati seperti yang pernah dilakukan oleh Menteri BUMN RI, Dahlan Iskan. Hasilnya, pak Dahlan Iskan sehat dan kuat sampai sekarang,” sebutnya disambut senyum para rombongan asal China. (ril)

China Diundang Berinvestasi di KEK Sei Mangkei

MEDAN-Plt Gubenur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho ‘menjual’ kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara ke China. Kawasan seluas 2 ribu hektar itu layak dikelola untuk pendiriann
pabrik-pabrik besar.

“Saya yakin banyak pengusaha asal China mau berinvestasi di Sei Mangkei karena sekarang ini sudah ada PT Unilever yang sedang membangun pabriknya,”kata Gatot saat menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia, Mr Liu Jianchao beserta Konsulat Jendral China di Kota Medan, Madam Yang Lingzhu, di rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Jumat (21/12).

Gatot memaparkan, KEK Sei Mangkei sekarang ini baru 140 hektar yang terpakai, artinya masih 1.860 hektar lagi yang belum diisi. Walau sekarang ini Sumut telah menutup izin pendirian perkebunan kelapa sawit, tapi industri turunannya sangat dibutuhkan disebabkan kelapa sawit yang hendak dikelola cukup banyak di Sumatera Utara.

“Kalau mau membuka kebun kelapa sawit, kami sudah menutupnya. Silakan berinvestasi produk turunan kelapa sawit di Sumut, tapi kalau mau membuka kebun kelapa sawit baiknya ke daerah Riau atau Kalimantan,”sebutnya.
Dia menyebutkan, dipilihnya Sei Mangkei dikarenakan kawasannya dekat dengan pelabuhan yakni Kualatanjung. Kemudian, akses jalan juga sudah disiapkan serta tak jauh dari ibu kota Sumatera Utara serta dari jutaan hektar kebun kelapa sawit di Sumut.

Menjawab itu, Mr Liu Jianchao mengatakan, sesuai berita surat kabar terbitan Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Utara baru saja mengadakan rapat koordinasi Gubernur se-Sumatera. Dari hasil pertemuan, diamati infrastruktur sebagai topik pembahasan utama.

“Saya yakin, bila pemerintah aktif melakukan perbaikan infrastruktur. Peningkatan ekonomi dan iklim investasi akan baik,”ucapnya.
Dia membeberkan, pengusaha di China akan tertarik ketika dibeberkan tentang KEK Sei Mangkei, apalagi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat sepakat mengemas KEK Sei Mangkei sebagai Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumatera.

“Pasti pengusaha di China akan tertarik dengan konsep ini, saya yakin akan ada pengusaha China berinvestasi di Sumut. Apalagi, sekarang ini pembangunan jalan tol dikerjakan oleh perusahaan kontraktor terbaik asal China,” sebutnya.
Dubes China untuk Indonesia berharap kepada Pemprovsu untuk aktif bekerja sama denga China dalam peningkatan perekonomian dua negara. Kerja sama yang digagas tak hanya dibidang perekonomian, tapi kesehatan,  penanggulangan bencana serta pertanian.

“Untuk kesehatan, kami sudah jajaki dengan USU bahwa akan ada kerja sama operasi transpalasi hati seperti yang pernah dilakukan oleh Menteri BUMN RI, Dahlan Iskan. Hasilnya, pak Dahlan Iskan sehat dan kuat sampai sekarang,” sebutnya disambut senyum para rombongan asal China. (ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/