28.7 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Peringati Hari Ibu 2022, FKMI Gelar Latihan Mindfulness

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Forum Komunikasi Muslimah Indonesia (FKMI) memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2022 dengan menggelar Latihan Mindfulness yang menghadirkan narasumber praktisi Raden Prisya, bertempat di Raz Plaza Convention jalan dr Mansyur, Kota Medan, Rabu (21/12).

Pelatihan yang dihadiri oleh para pengurus, penasehat dan member FKMI tersebut mengambil tema “Menjadi Ibu Berkesadaran, Memahami dan Percaya Peranmu”. Acara dibuka oleh Ketua FKMI Hj Revita Evitika Lubis, yang dirangkaikan dengan sambutan dari salah seorang penasehat FKMI sekaligus owner Raz Plaza Convention, Hj Rahmawaty Sofyan Raz.

Ketua FKMI, Revita Lubis, dalam sambutannya mengatakan, pelatihan mindfulness ini digelar untuk menambah wawasan dan memberikan perspektif baru bagi pengurus dan member FKMI dalam menjalani peran sebagai seorang ibu.

Di mana seorang ibu, selain menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, diharapkan juga dapat menghargai, mengapresiasi dan berterimakasih kepada diri sendiri.

“Kita seringkali sibuk melakukan banyak hal, namun lupa menghargai diri sendiri. Padahal itu tak kalah pentingnya,” katanya.

Sementara Raden Prisya dalam presentasinya memaparkan beberapa dampak terkait perubahan-perubahan yang terjadi di dunia saat ini, khususnya di era digitalisasi, di mana semakin banyak tekanan dan tuntutan yang harus disikapi dengan bijaksana. Menyikapi hal itu, para ibu dituntut untuk menjadi individu yang memiliki kesadaran.

“Mindfulness adalah menyadari apa yang sedang kita lakukan saat kita melakukannya. Semua yang kita rasakan, segala sensasi dan perasaan yang muncul adalah bagian dari diri kita yang tak perlu diusir atau dicari. Semua yang kita butuhkan sudah ada di sini, di diri kita,” katanya.

Raden Prisia juga mengungkapkan, bahwa rahasia hidup yang bermakna adalah sesuai hakekat penciptaan kita di dunia dan sesuai manfaat terbesar yang bisa kita berikan kepada dunia. Ini dapat dikenal dan dilihat dengan cara mengenal diri, lewat sinyal-sinyal yang diberikan oleh Tuhan di dalam ilham yang hadir dalam pemahaman.

“Hidup berkesadaran dapat menjadi jalan bagi kita untuk menjalani hidup sesuai fitrah kita sesungguhnya. Kita perlu mengobati diri agar tidak mengambil lebih dari yang seperlunya. Kita perlu menyadari bahwa kalau berhasil bukan berarti kita hebat dan kalau gagal bukan berarti kita gak becus. Karena bertumbuh dan berkontribusi merupakan kebutuhan spiritual manusia,” jelasnya.

Kegiatan hari ibu tersebut juga diramaikan dengan bazaar UKM member FKMI, yang menyajikan berbagai produk kuliner, konveksi dan lain-lain. Kesemuanya merupakan produk unggulan dari Sie Kewirausahaan FKMI. Acara juga diisi dengan presentasi program dari Sri Wahyuni Foundation.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Forum Komunikasi Muslimah Indonesia (FKMI) memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2022 dengan menggelar Latihan Mindfulness yang menghadirkan narasumber praktisi Raden Prisya, bertempat di Raz Plaza Convention jalan dr Mansyur, Kota Medan, Rabu (21/12).

Pelatihan yang dihadiri oleh para pengurus, penasehat dan member FKMI tersebut mengambil tema “Menjadi Ibu Berkesadaran, Memahami dan Percaya Peranmu”. Acara dibuka oleh Ketua FKMI Hj Revita Evitika Lubis, yang dirangkaikan dengan sambutan dari salah seorang penasehat FKMI sekaligus owner Raz Plaza Convention, Hj Rahmawaty Sofyan Raz.

Ketua FKMI, Revita Lubis, dalam sambutannya mengatakan, pelatihan mindfulness ini digelar untuk menambah wawasan dan memberikan perspektif baru bagi pengurus dan member FKMI dalam menjalani peran sebagai seorang ibu.

Di mana seorang ibu, selain menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, diharapkan juga dapat menghargai, mengapresiasi dan berterimakasih kepada diri sendiri.

“Kita seringkali sibuk melakukan banyak hal, namun lupa menghargai diri sendiri. Padahal itu tak kalah pentingnya,” katanya.

Sementara Raden Prisya dalam presentasinya memaparkan beberapa dampak terkait perubahan-perubahan yang terjadi di dunia saat ini, khususnya di era digitalisasi, di mana semakin banyak tekanan dan tuntutan yang harus disikapi dengan bijaksana. Menyikapi hal itu, para ibu dituntut untuk menjadi individu yang memiliki kesadaran.

“Mindfulness adalah menyadari apa yang sedang kita lakukan saat kita melakukannya. Semua yang kita rasakan, segala sensasi dan perasaan yang muncul adalah bagian dari diri kita yang tak perlu diusir atau dicari. Semua yang kita butuhkan sudah ada di sini, di diri kita,” katanya.

Raden Prisia juga mengungkapkan, bahwa rahasia hidup yang bermakna adalah sesuai hakekat penciptaan kita di dunia dan sesuai manfaat terbesar yang bisa kita berikan kepada dunia. Ini dapat dikenal dan dilihat dengan cara mengenal diri, lewat sinyal-sinyal yang diberikan oleh Tuhan di dalam ilham yang hadir dalam pemahaman.

“Hidup berkesadaran dapat menjadi jalan bagi kita untuk menjalani hidup sesuai fitrah kita sesungguhnya. Kita perlu mengobati diri agar tidak mengambil lebih dari yang seperlunya. Kita perlu menyadari bahwa kalau berhasil bukan berarti kita hebat dan kalau gagal bukan berarti kita gak becus. Karena bertumbuh dan berkontribusi merupakan kebutuhan spiritual manusia,” jelasnya.

Kegiatan hari ibu tersebut juga diramaikan dengan bazaar UKM member FKMI, yang menyajikan berbagai produk kuliner, konveksi dan lain-lain. Kesemuanya merupakan produk unggulan dari Sie Kewirausahaan FKMI. Acara juga diisi dengan presentasi program dari Sri Wahyuni Foundation.(gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/