MEDAN- Puluhan mahasiswa Universitas Dharma Agung (UDA) Medan berunjuk rasa ke kantor KPUD dan Panwaslu Sumut, Senin (21/1). Mereka memprotes ribuan spanduk dan poster pasangan calon Pilgubsu 2013 yang dianggap merusak lingkungan dan estetika kota.
“Kami minta KPUD dan Panwaslu Sumut turun tangan menyelamatkan lingkungan hidup dan keindahan kota. Bersihkan seluruh spanduk dan poster pasangan calon yang ditempel di pohon-pohon,” ucap orator aksi, Liston Hutajulu.
Menjelang Pilgubsu pada 7 Maret, perang spanduk dan poster pasangan calon mulai meramaikan seluruh sudut dan ruas jalan protokol.
Media luar ruang itu juga bertaburan hingga permukiman warga. Elemen mahasiswa menuntut KPUD dan Panwaslu Sumut mengambil langkah tegas dalam waktu dekat.
“Masa kampanye belum dimulai, tapi jalanan sudah penuh wajah para pasangan calon. Kami menolak pasangan calon yang merusak lingkungan,” teriak orator lain.
Aksi pertama di depan sekretariat KPUD Sumut di Jalan Perintis Kemerdekaan ini direspons oleh Kepala Bagian Hukum dan Teknis KPUD, Maruli. Ia berjanji meneruskan tuntutan mahasiswa kepada ketua dan komisioner lain. “Seluruh komisioner KPUD masih rapat, tapi aspirasi Anda akan saya sampaikan,” kata Maruli.
Aksi kedua dengan tuntutan serupa juga dilakukan mahasiswa di depan kantor Panwaslu Sumut di Jalan Darussalam, Medan. Arus lalu lintas di kedua ruas jalan sempat terganggu akibat unjuk rasa tersebut. (mag-19)
MEDAN- Puluhan mahasiswa Universitas Dharma Agung (UDA) Medan berunjuk rasa ke kantor KPUD dan Panwaslu Sumut, Senin (21/1). Mereka memprotes ribuan spanduk dan poster pasangan calon Pilgubsu 2013 yang dianggap merusak lingkungan dan estetika kota.
“Kami minta KPUD dan Panwaslu Sumut turun tangan menyelamatkan lingkungan hidup dan keindahan kota. Bersihkan seluruh spanduk dan poster pasangan calon yang ditempel di pohon-pohon,” ucap orator aksi, Liston Hutajulu.
Menjelang Pilgubsu pada 7 Maret, perang spanduk dan poster pasangan calon mulai meramaikan seluruh sudut dan ruas jalan protokol.
Media luar ruang itu juga bertaburan hingga permukiman warga. Elemen mahasiswa menuntut KPUD dan Panwaslu Sumut mengambil langkah tegas dalam waktu dekat.
“Masa kampanye belum dimulai, tapi jalanan sudah penuh wajah para pasangan calon. Kami menolak pasangan calon yang merusak lingkungan,” teriak orator lain.
Aksi pertama di depan sekretariat KPUD Sumut di Jalan Perintis Kemerdekaan ini direspons oleh Kepala Bagian Hukum dan Teknis KPUD, Maruli. Ia berjanji meneruskan tuntutan mahasiswa kepada ketua dan komisioner lain. “Seluruh komisioner KPUD masih rapat, tapi aspirasi Anda akan saya sampaikan,” kata Maruli.
Aksi kedua dengan tuntutan serupa juga dilakukan mahasiswa di depan kantor Panwaslu Sumut di Jalan Darussalam, Medan. Arus lalu lintas di kedua ruas jalan sempat terganggu akibat unjuk rasa tersebut. (mag-19)