30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

DPRD Medan Minta PT KIM Berkontribusi Atasi Banjir

Diminta Buat Waduk dan Sumur Resapan di Medan Labuhan,

Ilustrasi
Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi II DPRD Kota Medan meminta PT Kawasan Industri Medan (KIM) untuk turut berkontribusi mengatasi banjir di Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan. Sebab sampai hari ini, apa yang sudah diwacanakan antara PT KIM dan warga untuk mengatasi masalah banjir ini belum juga terealisasi. “Kami meminta harus ada komitmen dari PT KIM untuk mengatasi banjir itu,” tegas Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Sudari, dalam pertemuan dengan PT KIM, Selasa (21/1) yang dipimpin Ketua Komisi II, Aulia Rachman.

Sudari mengatakan, masyarakat di Kelurahan Tangkahan selalu menjadi objek limpahan limbah industri saat banjir datang yang selalu bercampur dengan limbah industri dan mengalir ke rumah-rumah warga.

Solusinya, saran politisi asal Dapil II ini, perlu dibuat waduk serta pelebaran dan peng-orekan parit secara rutin. “Sebelumnya pernah ada perjanjian pihak PT KIM dengan masyarakat untuk tidak mengalirkan limbah buangan industri ke parit warga. Tapi sampai saat ini masih mengalir ke parit warga, ini sudah tidak komitmen,” ujar Sudari.

Jika nantinya PT KIM membuat waduk untuk penampungan air banjir, sambung Sudari, air buangan limbah ditampung ke-dalam waduk. “Airnya bisa diolah kembali melalui proses water treatment. Hasil air tersebut dapat digunakan kembali dan dapat nilai tambah,” ujarnya.

Sementara, Ketua Komisi II, Aulia Rachman menyarankan, selain membuat waduk, pihak PT KIM juga bisa membuat sumur-sumur resapan. “Kalau membuat biopori, daya tahannya sebentar. Kalau sumur resapan bisa lama,” kata Aulia.

Selain itu, politisi Partai Gerindra ini juga meminta PT KIM memberikan peluang kepada masyarakat sekitar untuk dapat dipekerjakan di pabrik-pabrik yang berada di PT KIM. “Kami berharap ini menjadi masukan bagi PT KIM untuk memberdayakan masyarakat sekitar menjadi pekerja. Berilah skala prioritas sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan yang diinginkan,” sarannya.

Menjawab itu, Direktut Operasional PT KIM, Ilmi Abdullah, mengatakan, masalah limbah memang masih menjadi persoalan. Sebab belum seluruhnya tenant yang ada menyalurkan limbahnya ke PT KIM. Bagi tenant yang sudah menyalurkannnya ke PT KIM, sudah kooperatif dengan tidak melewati batas baku until parameter COD 900ppm.

Terkait banjir, sambung Ilmi, PT KIM hanya bagian mitigasi dalam tim penanganan banjir yang dibentuk. (map/ila)

Diminta Buat Waduk dan Sumur Resapan di Medan Labuhan,

Ilustrasi
Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi II DPRD Kota Medan meminta PT Kawasan Industri Medan (KIM) untuk turut berkontribusi mengatasi banjir di Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan. Sebab sampai hari ini, apa yang sudah diwacanakan antara PT KIM dan warga untuk mengatasi masalah banjir ini belum juga terealisasi. “Kami meminta harus ada komitmen dari PT KIM untuk mengatasi banjir itu,” tegas Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Sudari, dalam pertemuan dengan PT KIM, Selasa (21/1) yang dipimpin Ketua Komisi II, Aulia Rachman.

Sudari mengatakan, masyarakat di Kelurahan Tangkahan selalu menjadi objek limpahan limbah industri saat banjir datang yang selalu bercampur dengan limbah industri dan mengalir ke rumah-rumah warga.

Solusinya, saran politisi asal Dapil II ini, perlu dibuat waduk serta pelebaran dan peng-orekan parit secara rutin. “Sebelumnya pernah ada perjanjian pihak PT KIM dengan masyarakat untuk tidak mengalirkan limbah buangan industri ke parit warga. Tapi sampai saat ini masih mengalir ke parit warga, ini sudah tidak komitmen,” ujar Sudari.

Jika nantinya PT KIM membuat waduk untuk penampungan air banjir, sambung Sudari, air buangan limbah ditampung ke-dalam waduk. “Airnya bisa diolah kembali melalui proses water treatment. Hasil air tersebut dapat digunakan kembali dan dapat nilai tambah,” ujarnya.

Sementara, Ketua Komisi II, Aulia Rachman menyarankan, selain membuat waduk, pihak PT KIM juga bisa membuat sumur-sumur resapan. “Kalau membuat biopori, daya tahannya sebentar. Kalau sumur resapan bisa lama,” kata Aulia.

Selain itu, politisi Partai Gerindra ini juga meminta PT KIM memberikan peluang kepada masyarakat sekitar untuk dapat dipekerjakan di pabrik-pabrik yang berada di PT KIM. “Kami berharap ini menjadi masukan bagi PT KIM untuk memberdayakan masyarakat sekitar menjadi pekerja. Berilah skala prioritas sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan yang diinginkan,” sarannya.

Menjawab itu, Direktut Operasional PT KIM, Ilmi Abdullah, mengatakan, masalah limbah memang masih menjadi persoalan. Sebab belum seluruhnya tenant yang ada menyalurkan limbahnya ke PT KIM. Bagi tenant yang sudah menyalurkannnya ke PT KIM, sudah kooperatif dengan tidak melewati batas baku until parameter COD 900ppm.

Terkait banjir, sambung Ilmi, PT KIM hanya bagian mitigasi dalam tim penanganan banjir yang dibentuk. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/