26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

15 Kecamatan Dilanda Cuaca Ekstream, BMKG Imbau Warga Kota Medan Waspada

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan mendata, ada 15 kecamatan di Kota Medan mengalami cuaca yang tidak bersahabat. Prediksi ini diperkirakan hingga Sabtu (23/1).

MELINTASI GENANGAN AIR: Kendaraan mobil melintasi genangan air seusai hujan, saat keluar dari pintu tol Amplas, beberapa waktu lalu. BMKG mengimbau masyarakat Kota Medan untuk waspada cuaca ektrem, di mana salah satunya waspada banjir.

Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Budi Prasetyo mengatakan, Adapun 15 Kecamatan di Kota Medan yang mengalami cuaca ekstrem ini, yakni Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Marelan, Medan Deli, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Kota, Medan Amplas, dan Medan Timur.”Cuaca ekstrem tersebut, yakni hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang, kilat dan petir yang berlangsung hingga esok (Sabtu, Red),” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat Kota Medan, agar dapat mewaspadai cuaca tersebut dan juga mewaspadai genangan-genangan air di wilayah yang rawan banjir, terutama yang tinggal di bantaran sungai.

“Sedangkan untuk suhu di Kota Medan mencapai 17,0-32,0 derajat celcius, dengan kelembaban udara 60-98 persen. Untuk kecepatan angin mencapai 10-20 Km/ jam, yang berasal dari Barat Daya menuju Timur laut,” katanya.

Selain Kota Medan, lanjutnya, beberapa wilayah di Sumatera Utara (Sumut) juga mengalami kondisi yang sama. Di antaranya, Danau Toba, beberapa wilayah di Samosir, Humbang Hasundutan, Karo, Langkat, Deliserdang dan Simalungun.”Kita juga mengimbau masyarakat yang tinggal pegunungan, lereng timur, lereng barat, dan pantai barat Sumut, agar dapat mewaspadai cuaca ekstrem ini,” imbaunya.

Dijelaskannya, pihaknya juga memprediksi gelombang laut mencapai 1,25-2,5 meter, di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh, Perairan Nias-Sibolga dan Samudera Hindia Barat Nias.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui siaran persnya di Jakarta pada Kamis (21/1), BNPB menyebut Sumut dan Aceh berada dalam kategori siaga terhadap potensi banjir dan banjir bandang. Potensi tersebut mengacu pada prakiraan cuaca yang terpantau oleh BMKG.

Raditya menjelaskan, kondisi siaga ini berlaku pada 22 Januari 2021, pukul 07.00 WIB sampai dengan 23 Januari 2021, pukul 07.00 WIB. Beberapa wilayah terpantau berpotensi terjadi hujan lebat, khususnya wilayah Aceh dan Sumut. Karena itu BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan bahaya hidrometeorologi, seperti banjir dan banjir bandang.

Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 23 wilayah administrasi setingkat kabupaten dan kota di Provinsi Aceh teridentifikasi berpotensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. “Sementara pada bahaya banjir bandang, Aceh juga memiliki potensi dengan kategori yang sama di 20 wilayah,” jelas Raditya.

Mengacu pada data aplikasi Info BMKG, pada 23 Januari 2021, prakiraan curah hujan di Aceh Timur terjadi hujan ringan hingga lebat. Pada wilayah Sumut, sebanyak 33 wilayah administrasi kabupaten dan kota berada pada potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi, sedangkan 30 wilayah berpotensi banjir bandang.   Di samping Aceh dan Sumut, BMKG juga merilis daftar provinsi dengan tingkat waspada terhadap potensi dampak banjir dan banjir bandang berdasarkan analisis prakiraan cuaca. Daftar wilayah itu adalah Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. “Satu hal yang patut diwaspadai di wilayah Kalimantan Selatan. Provinsi ini mengalami banjir meluas di 11 wilayah administrasi kabupaten dan kota beberapa hari terakhir,” jelas Raditya.(mag-1/fat/jpnn/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan mendata, ada 15 kecamatan di Kota Medan mengalami cuaca yang tidak bersahabat. Prediksi ini diperkirakan hingga Sabtu (23/1).

MELINTASI GENANGAN AIR: Kendaraan mobil melintasi genangan air seusai hujan, saat keluar dari pintu tol Amplas, beberapa waktu lalu. BMKG mengimbau masyarakat Kota Medan untuk waspada cuaca ektrem, di mana salah satunya waspada banjir.

Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Budi Prasetyo mengatakan, Adapun 15 Kecamatan di Kota Medan yang mengalami cuaca ekstrem ini, yakni Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Marelan, Medan Deli, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Kota, Medan Amplas, dan Medan Timur.”Cuaca ekstrem tersebut, yakni hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang, kilat dan petir yang berlangsung hingga esok (Sabtu, Red),” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat Kota Medan, agar dapat mewaspadai cuaca tersebut dan juga mewaspadai genangan-genangan air di wilayah yang rawan banjir, terutama yang tinggal di bantaran sungai.

“Sedangkan untuk suhu di Kota Medan mencapai 17,0-32,0 derajat celcius, dengan kelembaban udara 60-98 persen. Untuk kecepatan angin mencapai 10-20 Km/ jam, yang berasal dari Barat Daya menuju Timur laut,” katanya.

Selain Kota Medan, lanjutnya, beberapa wilayah di Sumatera Utara (Sumut) juga mengalami kondisi yang sama. Di antaranya, Danau Toba, beberapa wilayah di Samosir, Humbang Hasundutan, Karo, Langkat, Deliserdang dan Simalungun.”Kita juga mengimbau masyarakat yang tinggal pegunungan, lereng timur, lereng barat, dan pantai barat Sumut, agar dapat mewaspadai cuaca ekstrem ini,” imbaunya.

Dijelaskannya, pihaknya juga memprediksi gelombang laut mencapai 1,25-2,5 meter, di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh, Perairan Nias-Sibolga dan Samudera Hindia Barat Nias.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui siaran persnya di Jakarta pada Kamis (21/1), BNPB menyebut Sumut dan Aceh berada dalam kategori siaga terhadap potensi banjir dan banjir bandang. Potensi tersebut mengacu pada prakiraan cuaca yang terpantau oleh BMKG.

Raditya menjelaskan, kondisi siaga ini berlaku pada 22 Januari 2021, pukul 07.00 WIB sampai dengan 23 Januari 2021, pukul 07.00 WIB. Beberapa wilayah terpantau berpotensi terjadi hujan lebat, khususnya wilayah Aceh dan Sumut. Karena itu BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan bahaya hidrometeorologi, seperti banjir dan banjir bandang.

Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 23 wilayah administrasi setingkat kabupaten dan kota di Provinsi Aceh teridentifikasi berpotensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. “Sementara pada bahaya banjir bandang, Aceh juga memiliki potensi dengan kategori yang sama di 20 wilayah,” jelas Raditya.

Mengacu pada data aplikasi Info BMKG, pada 23 Januari 2021, prakiraan curah hujan di Aceh Timur terjadi hujan ringan hingga lebat. Pada wilayah Sumut, sebanyak 33 wilayah administrasi kabupaten dan kota berada pada potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi, sedangkan 30 wilayah berpotensi banjir bandang.   Di samping Aceh dan Sumut, BMKG juga merilis daftar provinsi dengan tingkat waspada terhadap potensi dampak banjir dan banjir bandang berdasarkan analisis prakiraan cuaca. Daftar wilayah itu adalah Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. “Satu hal yang patut diwaspadai di wilayah Kalimantan Selatan. Provinsi ini mengalami banjir meluas di 11 wilayah administrasi kabupaten dan kota beberapa hari terakhir,” jelas Raditya.(mag-1/fat/jpnn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/