25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Orang Paling Kuat versi Donald Trumph itu Mundur

Setya Novanto dan Donald Trump
Setya Novanto dan Donald Trump

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setya Novanto akhirnya meletakkan jabatan ketua DPR. Kabar ini beredar di kalangan wartawan sejak Rabu (16/12) petang. Namun, Wakil Ketua Mahkamah kehormatan Dewan (MKD) DPR Sufmi Dasco Ahmad resmi membacakannya dalam sidang terbuka MKD, kemarin malam. Kiprah orang paling kuat versi capres AS Donald Trumph itu pun selesai akibat skandal ‘Papa Minta Saham’.

“Ini Ketua DPR Indonesia, dia di sini untuk menyaksikan saya. Setya Novanto, salah satu orang yang paling kuat dan berpengaruh,” kata Trump seperti dikutip dari Business Insider edisi 4 September 2015.

“Dia dan seluruh rombongannya di sini untuk menyaksikan saya hari ini. Kami akan melakukan hal-hal besar untuk Amerika Serikat. Benar kan?” tanya Trump. Dan Ketua DPR RI itu menjawab, “Ya.”
Trump pun punya pertanyaan lain untuk tamunya. “Apakah orang Indonesia menyukai saya ?” tanyanya. “Ya. Sangat,” kata Setnov.

Dialog itu terekam seusai Donald Trump menggelar konferensi pers pada Kamis (3/9) lalu di Trump Tower, New York City, AS. Peristiwa tersebut direkam kamera. Dan, terlihatlah sosok yang familiar bagi rakyat Indonesia.

Tapi, terhitung kemarin malam, sosok itu tak akan lagi terlihat mengendalikan lembaga DPR di Senayan. Lewat surat tertanggal 16 Desember 2016 yang ditujukan kepada pimpinan DPR dan ditembuskan ke MKD, Setnov resmi melepaskan kursi ketua DPR periode 2014-2019.

“Sehubungan dengan perkembangan penanganan pengaduan dugaan pelangaran etika yang berlangsung di MKD, untuk menjaga harkat dan martabat serta kehormatan lembaga DPR RI, serta demi menciptakan ketenangan masyarakat, maka saya saya menyatakan pengunduran diri diri sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019,” kata Sufmi, membacakan surat Novanto.

Begitu surat tersebut dibacakan, Surahman langsung mengambil alih kendali dengan menyampaikan putusan sidang MKD.

“Keputusan sidang MKD, pertama, sidang MKD atas pengaduan saudara Sudirman Said terhadap Setya Novanto, atas dugaan pelanggaran kode etik dinyatakan ditutup dengan menerima surat pengunduran diri dari yang terhormat Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI Periode 2014-2019,” ujar Surahman.

Keputusan kedua, MKD menyatakan bahwa terhitung sejak Rabu (16/12), Setnov dinyatakan berhenti dari ketua DPR. “Demikian, terimakasih atas liputannya. Alhamdulillah kita berakhir dengan happy ending,” ujar Surahman.

Setya Novanto dan Donald Trump
Setya Novanto dan Donald Trump

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setya Novanto akhirnya meletakkan jabatan ketua DPR. Kabar ini beredar di kalangan wartawan sejak Rabu (16/12) petang. Namun, Wakil Ketua Mahkamah kehormatan Dewan (MKD) DPR Sufmi Dasco Ahmad resmi membacakannya dalam sidang terbuka MKD, kemarin malam. Kiprah orang paling kuat versi capres AS Donald Trumph itu pun selesai akibat skandal ‘Papa Minta Saham’.

“Ini Ketua DPR Indonesia, dia di sini untuk menyaksikan saya. Setya Novanto, salah satu orang yang paling kuat dan berpengaruh,” kata Trump seperti dikutip dari Business Insider edisi 4 September 2015.

“Dia dan seluruh rombongannya di sini untuk menyaksikan saya hari ini. Kami akan melakukan hal-hal besar untuk Amerika Serikat. Benar kan?” tanya Trump. Dan Ketua DPR RI itu menjawab, “Ya.”
Trump pun punya pertanyaan lain untuk tamunya. “Apakah orang Indonesia menyukai saya ?” tanyanya. “Ya. Sangat,” kata Setnov.

Dialog itu terekam seusai Donald Trump menggelar konferensi pers pada Kamis (3/9) lalu di Trump Tower, New York City, AS. Peristiwa tersebut direkam kamera. Dan, terlihatlah sosok yang familiar bagi rakyat Indonesia.

Tapi, terhitung kemarin malam, sosok itu tak akan lagi terlihat mengendalikan lembaga DPR di Senayan. Lewat surat tertanggal 16 Desember 2016 yang ditujukan kepada pimpinan DPR dan ditembuskan ke MKD, Setnov resmi melepaskan kursi ketua DPR periode 2014-2019.

“Sehubungan dengan perkembangan penanganan pengaduan dugaan pelangaran etika yang berlangsung di MKD, untuk menjaga harkat dan martabat serta kehormatan lembaga DPR RI, serta demi menciptakan ketenangan masyarakat, maka saya saya menyatakan pengunduran diri diri sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019,” kata Sufmi, membacakan surat Novanto.

Begitu surat tersebut dibacakan, Surahman langsung mengambil alih kendali dengan menyampaikan putusan sidang MKD.

“Keputusan sidang MKD, pertama, sidang MKD atas pengaduan saudara Sudirman Said terhadap Setya Novanto, atas dugaan pelanggaran kode etik dinyatakan ditutup dengan menerima surat pengunduran diri dari yang terhormat Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI Periode 2014-2019,” ujar Surahman.

Keputusan kedua, MKD menyatakan bahwa terhitung sejak Rabu (16/12), Setnov dinyatakan berhenti dari ketua DPR. “Demikian, terimakasih atas liputannya. Alhamdulillah kita berakhir dengan happy ending,” ujar Surahman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/