28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Seniman Musik Berdendang di Depan TBSU

MEDAN-Setelah perupa muda melakukan aksi, kali ini giliran seniman musik  menggelar aksi di depan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) Jalan Perintis Kemerdekaan, Jumat (22/2) sore. Mereka pun mengekspresikan penolakan pengalihfungsian TBSU dengan menyanyikan lagu daerah, mulai dari Lagu Tapanuli Selatan hingga Hip Hop Etnik Karo.

Menurut Koordinator Aksi, Rozak Manalu, seniman musik yang beraksi tersebut merupakan binaan TBSU. Aksi para seniman musik ini merupakan bentuk penolakan terhadap pengalihfungsian TBSU tersebut. “Kita dari seniman musik juga tidak ingin fungsi TBSU ini dialihkan,” ujarnya kepada Sumut Pos.
Dikatakannya, mereka tidak mempermasalahkan siapa pun yang mengelola TBSU, tapi seniman berharap  TBSU tidak dialihfungsikan.

Rozak kembali menegaskan, TBSU berbeda dengan Gedung Kesenian.  Taman  Budaya adalah tempat pembinaan seni budaya, sedangkan Gedung Kesenian adalah tempat karya-karya seni di pasarkan. “Karena itu kami menolak bila Pemko Medan ingin menjadikan TBSU ini sebagai gedung kesenian. Tapi, kalau mereka tetap mempertahankan fungsi TBSU ini, maka kami tidak akan menolak,” jelasnya.

Sementara itu, juru bicara seniman musik, Juhenri Chaniago menjelaskan, seniman berharap agar TBSU ini digusur bukan karena alas an perkembangan ekonomi. Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai seni dan budaya.

Aksi para seniman musik ini mengundang perhatian  warga yang melintas di situ. Apalagi, penampilan Wisnu Bangun dkk dengan hip-hop etnik Karo mendapat apresiasi. Seniman muda asal Deli Tua tersebut pun bersemangat menggelar aksinya. (mag-7)

MEDAN-Setelah perupa muda melakukan aksi, kali ini giliran seniman musik  menggelar aksi di depan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) Jalan Perintis Kemerdekaan, Jumat (22/2) sore. Mereka pun mengekspresikan penolakan pengalihfungsian TBSU dengan menyanyikan lagu daerah, mulai dari Lagu Tapanuli Selatan hingga Hip Hop Etnik Karo.

Menurut Koordinator Aksi, Rozak Manalu, seniman musik yang beraksi tersebut merupakan binaan TBSU. Aksi para seniman musik ini merupakan bentuk penolakan terhadap pengalihfungsian TBSU tersebut. “Kita dari seniman musik juga tidak ingin fungsi TBSU ini dialihkan,” ujarnya kepada Sumut Pos.
Dikatakannya, mereka tidak mempermasalahkan siapa pun yang mengelola TBSU, tapi seniman berharap  TBSU tidak dialihfungsikan.

Rozak kembali menegaskan, TBSU berbeda dengan Gedung Kesenian.  Taman  Budaya adalah tempat pembinaan seni budaya, sedangkan Gedung Kesenian adalah tempat karya-karya seni di pasarkan. “Karena itu kami menolak bila Pemko Medan ingin menjadikan TBSU ini sebagai gedung kesenian. Tapi, kalau mereka tetap mempertahankan fungsi TBSU ini, maka kami tidak akan menolak,” jelasnya.

Sementara itu, juru bicara seniman musik, Juhenri Chaniago menjelaskan, seniman berharap agar TBSU ini digusur bukan karena alas an perkembangan ekonomi. Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai seni dan budaya.

Aksi para seniman musik ini mengundang perhatian  warga yang melintas di situ. Apalagi, penampilan Wisnu Bangun dkk dengan hip-hop etnik Karo mendapat apresiasi. Seniman muda asal Deli Tua tersebut pun bersemangat menggelar aksinya. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/