MEDAN, SUMUTPOS.CO – Silaturahmi Calon Presiden Prabowo Subianto dengan pengusaha dan warga Tionghoa Kota Medan berlangsung gegap gempita. Tak kurang hadir 1.300 undangan hadir dalam acara itu. Mereka kebanyakan berlatar belakang pengusaha.
SILATURAHMI ini berlangsung di Ballroom lantai 5 Gedung Selecta, Jalan Listrik Medan, Jumat (22/2) malam.
Acara ditata dengan para tamu menempati tempat duduk dengan meja besar yang memenuhi seluruh ruangan ballroom. “Semuanya ada 130 meja, setiap meja berisi sepuluh orang. Jadi total seluruh undang sekitar 1.300 orang,” kata Peter dari Lucky Production yang merupakan penata acara tersebut.
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan sejumlah isu-isu strategis yang akan dia wujudkan bersama wakilnya, Sandiaga Uno, jika terpilih sebagai Presiden Indonesia. Pertama, kata Prabowo, sebuah bangsa modern memerlukan suatu sistem pemerintahan, sistem politik, dan sistem ekonomi yang cocok dengan kultur yang ada. Dengan sistem tersebut, ia menilai sebuah bangsa dapat berkembang dengan baik dan berhasil.
“Tujuan bernegara dan berbangsa yaitu memberi kemakmuran bagi seluruh warganya. Memberi keadilan dan keamanan bagi semua rakyatnya. Karena itu waktu saya sampaikan visi misi saya, saya memakai semboyan aman untuk semua, adil untuk semua dan makmur untuk semua. Karena ini adalah syarat bagi bangsa dan negara yang berhasil. Untuk apa kita bernegara kalau rakyatnya hidup tidak aman. Tidak merasa dapat keadilan. Untuk apa kita bernegara kalau rakyat kita selalu kekurangan, selalu was-was,” katanya.
Ketum Partai Gerindra ini menambahkan, perjuangannya dan Sandiaga maju dalam kontestasi Pilpres, berdasarkan nilai yang ia yakini dan pegang teguh bahwa menghormati semua manusia di atas bumi ini. “Tidak peduli dari mana manusia itu berasal, dari keturunan mana dia berasal. Apakah dia Muslim kita hormati dan lindungi. Begitupun dengan agama lainnya harus kita hormati dan lindungi,” katanya.
Dengan kesadaran seperti itu, lanjut Prabowo, ketakutan-ketakutan akan banyak hal elemen bangsa yang majemuk ini akan dapat dihilangkan. “Semua manusia ingin hidup dengan aman bukan dalam ketakutan. Dan seorang pemimpin harus mengerti hal ini dan berjuang untuk bisa memenuhi harapan rakyat semuanya. Apalagi dengan kemajemukan yang dimiliki bangsa kita. Ini takdir dari Tuhan. Kita tidak memilih lahir di nusantara ini, tapi ini sudah takdir,” katanya.
Indonesia menurutnya ke depan akan menghadapi tantangan berat. Salah satunya soal jumlah penduduk yang tiap tahun bertambah pesat. Katanya hal ini tidak boleh dipandang enteng. “Penduduk kita tiap tahun tambah 3,5 juta atau 1,8 persen. Bayangkan tiap tahun kita harus siapkan makan untuk 3,5 juta mulut baru, siapkan protein, susu telur dan lainnya untuk 3,5 juta mulut baru itu.
Karena itu, visi dan misi saya dan parpol yang mendukung saya, akan fokus pada hal-hal mendasar ini. Yaitu swasembada pangan, kita ingin seluruh masyarakat Indonesia bisa makan. Saya sedih kalau mendapat laporan ada rakyat kita tidak makan. Saya sangat terpukul,” paparnya yang disambut tepuk tangan seluruh tamu undangan.
Ia menambahkan, Indonesia adalah negara kaya. Selain dapat swasembada pangan, juga bisa swasembada bahan bakar. Karena menurutnya sebentar lagi bangsa ini harus impor bahan bakar. “Kalau ini dilaksanakan, itu artinya terlalu banyak uang kita untuk impor bahan bakar. Jalan keluarnya kita pakai bioenergi seperti dari kelapa sawit, aren, singkong dan sebagainya. Saya punya tim dan tim pakar saya mengatakan, kita mampu untuk swasembada energi dan lain sebagainya,” tuturnya.
Tantangan selanjutnya, sebut Prabowo, yaitu soal sumber air bersih dan perubahan iklim. Berdasarkan data dari PBB, kata dia, pada 2025 dunia akan kekurangan air bersih. “Karena itu kita harus bekerja keras, belajar sains, belajar pengembangan teknologi baru. Di ibu kota, rakyat kita yang miskin sulit mendapatkan sumber air bersih. Tantangan lain yakni perubahan iklim yang bisa mengakibatkan permukaan air laut naik lima meter. Kita sekarang mengejar waktu, kita tidak bisa santai dan berleha-leha. Kita harus bersatu dan semuanya jangan mencari permusuhan dan perpecahan.
Menjawab tantangan ini, kita memerlukan putra-putri terbaik bangsa. Dari semua suku agama, ras dan antargolongan,” ungkapnya seraya menyampaikan rasa terima kasih kepada panitia pelaksana yang sudah mengundangnya ke acara silaturahmi tersebut. “Intinya saya berterimakasih kepada panitia dan penggagas acara. Percayalah saya akan bekerja untuk kalian semua. Semua dari kita punya harga diri, punya kebanggaan. Kalian etnis Tionghoa harus bangga dengan peradaban kalian. Begitu juga dengan suku lainnya harus bangga dengan peradaban yang dimiliki,” pungkasnya.
Sebelumnya, Harti Hartija selaku Ketua Panitia Pelaksana acara dalam sambutannya mengatakan, kalangan pengusaha dan masyarakat etnis Tionghoa di Kota Medan mendoakan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024. Meski mereka adalah kaum minoritas, tekad dan dukungan kepada Prabowo-Sandi sudah bulat untuk memenangkan keduanya pada 17 April mendatang. “Kami selaku kalangan pengusaha dan masyarakat Tionghoa mendoakan bapak. Perjuangan dan dukungan kami serta teriring doa kami semoga Bapak Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi capres dan cawapres RI 2019-2024,” kata Harti Hartija.
Pihaknya sangat bersyukur atas kesediaan Prabowo yang dapat bertemu langsung dalam kapasitas capres pada hari itu. Hal ini menurut dia semakin menambah semangat etnis Tionghoa Kota Medan untuk memenangkan Prabowo-Sandi. Mereka juga sangat berharap mendapat pencerahan dari visi misi Prabowo-Sandi di bidang ekonomi, dengan slogan mewujudkan Indonesia adil dan makmur. “Sekali lagi kami doakan Bapak Prabowo menjadi Presiden RI 2019-2024. Kami kalangan pengusaha dan masyarakat Tionghoa bertekad memenangkan Bapak Prabowo dan Bapak Sandiaga Uno,” pungkasnya. (prn)