25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Massa Ancam Bakar Hotel Emerald Garden

MEDAN-Puluhan massa tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara kembali berdemo di depan Hotel Emerald Garden di Jalan Putri Hijau Kecamatan Medan Barat, Jumat (22/3) siang. Demo dipicu karena massa menilai manajemen Hotel Emerald Garden ingkar janji tak memberikan dana pembangunan Masjid Raudhatul Islam yang mereka rubuhkan sehingga masjid tidak juga dibangun.

Dalam aksi itu, massa menyampaikan ultimatumnya mengancam akan membawa massa dengan jumlah lebih besar ,bila dalam waktu 3×24 jam tuntutan mereka tidak kunjung dipenuhi. Bahkan, massa menyatakan siap berbuat anarkis dengan melempari Hotel Emerald Garden dengang batu dan membakar hotel itu.

Aksi yang dikawal puluhan personil Polisi itu berjalan damai dan lancar. Massa berorasi menyampaikan tuntutan mereka agar pihak Pemko Medan dan PT Jatimasindo segera merealisasikan komitmen yang sudah disepakati.

“Kami meminta Pemko Medan dan PT Jatimasindo membangun kembali Masjid Raudhatul Islam yang sudah mereka rubuhkan. Begitu juga dengan BPN, harus segera menerbitkan sertifikat wakaf atas lahan itu,” ungkap Kordinator Aksi, Rony Syamsuri didampingi Uztadz Indra Suheri beserta Ustadz Zulkarnain.

Sementara itu, Ketua Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Leo Imsar Adnan mengatakan, sebelumnya pihaknya dan Pemko Medan serta PT Jatimasindo sudah menyepakati akan memberi uang pengganti atas perubuhan masjid. Bahkan, Masjid Raudhatul Islam akan dibangun kembali di lokasi yang sama, diperkuat dengan pengukuran lahan dan peletakkan batu pertama. Namun hingga kini dana tersebut tidak kunjung diterima pihaknya sehingga pembangunan Masjid Raudhatul Islam yang sudah direncanakan menjadi terbengkalai.

“Kita sudah melaporkan Pemko Medan ke Polresta Medan dan kami sudah ada pertemuan dan dialog dengan Pemko Medan. Mereka siap membantu dana pembangunan dengan mengkucurkan dana Rp100. Kita tetap minta pertanggung jawaban PT Jatimasindo, jangan seenaknya menghancurkan masjid. Pihak Pemko Medan juga mengaku akan mendesak pihak PT Jatimasindo untuk segera merealisasikan kesepakatan itu,” ungkap Leo Imsar.

Sementara itu, di lokasi demo, tidak ada pengendara yang melewati jalan tempat digelarnya demo. Padahal, pendemo tidak memblokir jalan dan hanya menggunakan separuh badan jalan untuk mereka berkumpul dan berorasi. Namun, pengendara sepertinya takut melewati jalan tersebut karena dalam aksi demo terakhir, aksi berjalan ricuh dengan saling lempar batu. Begitu juga dengan aktivitas di sekitar aksi demo, masih berjalan seperti biasa dan tidak memilih tutup seperti saat demo sebelumnya. Usai berorasi beberapa jam, massa massa pun membubarkan diri. (mag-10)

MEDAN-Puluhan massa tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Sumatera Utara kembali berdemo di depan Hotel Emerald Garden di Jalan Putri Hijau Kecamatan Medan Barat, Jumat (22/3) siang. Demo dipicu karena massa menilai manajemen Hotel Emerald Garden ingkar janji tak memberikan dana pembangunan Masjid Raudhatul Islam yang mereka rubuhkan sehingga masjid tidak juga dibangun.

Dalam aksi itu, massa menyampaikan ultimatumnya mengancam akan membawa massa dengan jumlah lebih besar ,bila dalam waktu 3×24 jam tuntutan mereka tidak kunjung dipenuhi. Bahkan, massa menyatakan siap berbuat anarkis dengan melempari Hotel Emerald Garden dengang batu dan membakar hotel itu.

Aksi yang dikawal puluhan personil Polisi itu berjalan damai dan lancar. Massa berorasi menyampaikan tuntutan mereka agar pihak Pemko Medan dan PT Jatimasindo segera merealisasikan komitmen yang sudah disepakati.

“Kami meminta Pemko Medan dan PT Jatimasindo membangun kembali Masjid Raudhatul Islam yang sudah mereka rubuhkan. Begitu juga dengan BPN, harus segera menerbitkan sertifikat wakaf atas lahan itu,” ungkap Kordinator Aksi, Rony Syamsuri didampingi Uztadz Indra Suheri beserta Ustadz Zulkarnain.

Sementara itu, Ketua Aliansi Ormas Islam Pembela Masjid Leo Imsar Adnan mengatakan, sebelumnya pihaknya dan Pemko Medan serta PT Jatimasindo sudah menyepakati akan memberi uang pengganti atas perubuhan masjid. Bahkan, Masjid Raudhatul Islam akan dibangun kembali di lokasi yang sama, diperkuat dengan pengukuran lahan dan peletakkan batu pertama. Namun hingga kini dana tersebut tidak kunjung diterima pihaknya sehingga pembangunan Masjid Raudhatul Islam yang sudah direncanakan menjadi terbengkalai.

“Kita sudah melaporkan Pemko Medan ke Polresta Medan dan kami sudah ada pertemuan dan dialog dengan Pemko Medan. Mereka siap membantu dana pembangunan dengan mengkucurkan dana Rp100. Kita tetap minta pertanggung jawaban PT Jatimasindo, jangan seenaknya menghancurkan masjid. Pihak Pemko Medan juga mengaku akan mendesak pihak PT Jatimasindo untuk segera merealisasikan kesepakatan itu,” ungkap Leo Imsar.

Sementara itu, di lokasi demo, tidak ada pengendara yang melewati jalan tempat digelarnya demo. Padahal, pendemo tidak memblokir jalan dan hanya menggunakan separuh badan jalan untuk mereka berkumpul dan berorasi. Namun, pengendara sepertinya takut melewati jalan tersebut karena dalam aksi demo terakhir, aksi berjalan ricuh dengan saling lempar batu. Begitu juga dengan aktivitas di sekitar aksi demo, masih berjalan seperti biasa dan tidak memilih tutup seperti saat demo sebelumnya. Usai berorasi beberapa jam, massa massa pun membubarkan diri. (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/