32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Dosen Harus Mampu Menulis Karya Ilmiah

MEDAN-Mengutip ucapan penyair Taufik Ismail yang mengatakan generasi sekarang rabun membaca dan lumpuh menulis, Dekan FE UMSU, Zulaspan Tupti SE MSi menilai hal tersebut merupakan realita yang terjadi saat ini.

Menurutnya, kondisi itu terjadi karena mindset atau pola pikir dosen yang menganggap profesinya hanya untuk mengajar.
“Mindset yang terbangun hanya fokus mengejar SKS dan mengajar demi profit,” ujar Zulaspan, ketika membuka Pelatihan Penulisan Buku Ajar di Auditorium kampus utama UMSU, Jalan Mukhtar Basri Medan, kemarin.

Untuk itulah bilang Zulaspan, FE UMSU terus berupaya menumbuhkembangkan minat menulis di kalangan dosen sebagai bagian aplikasi tri dharma perguruan tinggi.

“Tugas seorang dosen bukan hanya sekadar mengajar, tapi juga harus aktif melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah, terutama buku ajar,” ujarnya.
Sejauh ini, bilang Zulaspan, dosen FE UMSU sudah banyak yang membuat tulisan, ikut kompetisi hibah bersaing dan memenangkan hibah tersebut. Namun dia mengakui dosen yang menulis buku ajar apalagi yang berskala nasional dan dipublish (diterbitkan) di website dikti  masih minim.

“Sehingga, melalui pelatihan penulisan buku ajar itu kita berharap dosen mampu menulis buku berskala nasional dan diterbitkan secara nasional pula. Rencananya, jika buku karya dosen FE UMSU layak cetak dan akhirnya dipublish ke tengah masyarakat, fakultas akan memberi reward kepada si

penulis,”ungkapnya. Saat ini, akunya, untuk memotivasi dan menggali potensi menulis di kalangan dosen tengah dilakukan FE UMSU secara bertahap.(uma)

MEDAN-Mengutip ucapan penyair Taufik Ismail yang mengatakan generasi sekarang rabun membaca dan lumpuh menulis, Dekan FE UMSU, Zulaspan Tupti SE MSi menilai hal tersebut merupakan realita yang terjadi saat ini.

Menurutnya, kondisi itu terjadi karena mindset atau pola pikir dosen yang menganggap profesinya hanya untuk mengajar.
“Mindset yang terbangun hanya fokus mengejar SKS dan mengajar demi profit,” ujar Zulaspan, ketika membuka Pelatihan Penulisan Buku Ajar di Auditorium kampus utama UMSU, Jalan Mukhtar Basri Medan, kemarin.

Untuk itulah bilang Zulaspan, FE UMSU terus berupaya menumbuhkembangkan minat menulis di kalangan dosen sebagai bagian aplikasi tri dharma perguruan tinggi.

“Tugas seorang dosen bukan hanya sekadar mengajar, tapi juga harus aktif melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah, terutama buku ajar,” ujarnya.
Sejauh ini, bilang Zulaspan, dosen FE UMSU sudah banyak yang membuat tulisan, ikut kompetisi hibah bersaing dan memenangkan hibah tersebut. Namun dia mengakui dosen yang menulis buku ajar apalagi yang berskala nasional dan dipublish (diterbitkan) di website dikti  masih minim.

“Sehingga, melalui pelatihan penulisan buku ajar itu kita berharap dosen mampu menulis buku berskala nasional dan diterbitkan secara nasional pula. Rencananya, jika buku karya dosen FE UMSU layak cetak dan akhirnya dipublish ke tengah masyarakat, fakultas akan memberi reward kepada si

penulis,”ungkapnya. Saat ini, akunya, untuk memotivasi dan menggali potensi menulis di kalangan dosen tengah dilakukan FE UMSU secara bertahap.(uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/