24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Tol Medan-Kualanamu Selesai Awal 2012

Tiga Wakil Menteri Tinjau Pembangunan Bandara

LUBUK PAKAM-Tiga Wakil Menteri (Wamen) meliputi Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Wakil Menteri Perdagangan Mahandra Siregar, meninjau pembangunan Bandara Kualanamu, akhir pekan silam.

“Kita meninjau sampai dimana proses pembangunan Bandara Kualanamu ini, termasuk mengkoordinasikan sejauh mana pekerjaan membangun jalan nasional, jalan tol serta jalan non tol,” bilang Wakil Menteri PU Hermanto Dardak kepada wartawan disela-sela kunjungan.

Akses jalan non tol yang harus di kerjakan sepanjang 13 kilometer dan ditargetkan selesai awal tahun 2012, begitu juga flay over menuju stasiun kecil kereta api. Sedangkan masalah jalan non tol yang berada di tanah pembebasan atau HGU ada 3,5 kilometer yang harapkan segera selesai.

“Pembangunan jalan tol yang berada ditanah pembebasan sudah kita kerjakan, sementara anggaran untuk pergantiannya ada 5 kilometer ditambah flay over 3,4 persen, tinggal diproses saja” kata Hermanto tanpa merinci berapa dana pembebasan dan pembangunan jalan akses menuju banadara pengganti Bandara Polonia tersebut

Pembangunan jalan tol dibagi dua meliputi jalan tol Medan-Tebing Tinggi, Jalan Tol Medan-Bandara Kualanamu yang dibangun oleh pemerintah. “Anggaran dari pemerintah yang mendapat pinjaman dari Cina, dan awal 2013 Bandara ini bisa sudah beroprasi. Karenanya, jalan non tol menuju Bandara Kualanamu ini adalah yang paling utamakan kita selesaikan,” papar Hermanto sambil bergegas pulang menuju helikopter.

Di sisi lain Kepala Satuan kerja (Satker) Bandara Kualanamu, Darpin Sinaga menjelaskan bahwa progres pengerjaan sisi udara (sektor publik) sudah mencapai 80,5 persen. Sedangkan progres sisi darat (sektor privat) baru 64 persen.
Tetapi pihaknya mengalami kendalan karena pasokan material berupa pasir untuk runway (landasan pacu) bermasalah sehingga proses pembangunan terhenti sejenak. Pasalnya, lokasi penambangan pasir ditutup Pemkab setempat. “Hampir sepekan ini tidak ada kegiatan pengerjaan runway,” ungkap Darpin Sinaga. Penutupan lokasi penambangan pasir ditutup karena penambang pasir belum memiliki izin galian C.

“Bila mendapatkan pasir, maka pembangunan bandara tidak akan tersendat. Untuk itu saya berharap agar semua pihak mendukung proses pembangunan Bandara Kualanamu ini,” harapnya. (btr)

Tiga Wakil Menteri Tinjau Pembangunan Bandara

LUBUK PAKAM-Tiga Wakil Menteri (Wamen) meliputi Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Wakil Menteri Perdagangan Mahandra Siregar, meninjau pembangunan Bandara Kualanamu, akhir pekan silam.

“Kita meninjau sampai dimana proses pembangunan Bandara Kualanamu ini, termasuk mengkoordinasikan sejauh mana pekerjaan membangun jalan nasional, jalan tol serta jalan non tol,” bilang Wakil Menteri PU Hermanto Dardak kepada wartawan disela-sela kunjungan.

Akses jalan non tol yang harus di kerjakan sepanjang 13 kilometer dan ditargetkan selesai awal tahun 2012, begitu juga flay over menuju stasiun kecil kereta api. Sedangkan masalah jalan non tol yang berada di tanah pembebasan atau HGU ada 3,5 kilometer yang harapkan segera selesai.

“Pembangunan jalan tol yang berada ditanah pembebasan sudah kita kerjakan, sementara anggaran untuk pergantiannya ada 5 kilometer ditambah flay over 3,4 persen, tinggal diproses saja” kata Hermanto tanpa merinci berapa dana pembebasan dan pembangunan jalan akses menuju banadara pengganti Bandara Polonia tersebut

Pembangunan jalan tol dibagi dua meliputi jalan tol Medan-Tebing Tinggi, Jalan Tol Medan-Bandara Kualanamu yang dibangun oleh pemerintah. “Anggaran dari pemerintah yang mendapat pinjaman dari Cina, dan awal 2013 Bandara ini bisa sudah beroprasi. Karenanya, jalan non tol menuju Bandara Kualanamu ini adalah yang paling utamakan kita selesaikan,” papar Hermanto sambil bergegas pulang menuju helikopter.

Di sisi lain Kepala Satuan kerja (Satker) Bandara Kualanamu, Darpin Sinaga menjelaskan bahwa progres pengerjaan sisi udara (sektor publik) sudah mencapai 80,5 persen. Sedangkan progres sisi darat (sektor privat) baru 64 persen.
Tetapi pihaknya mengalami kendalan karena pasokan material berupa pasir untuk runway (landasan pacu) bermasalah sehingga proses pembangunan terhenti sejenak. Pasalnya, lokasi penambangan pasir ditutup Pemkab setempat. “Hampir sepekan ini tidak ada kegiatan pengerjaan runway,” ungkap Darpin Sinaga. Penutupan lokasi penambangan pasir ditutup karena penambang pasir belum memiliki izin galian C.

“Bila mendapatkan pasir, maka pembangunan bandara tidak akan tersendat. Untuk itu saya berharap agar semua pihak mendukung proses pembangunan Bandara Kualanamu ini,” harapnya. (btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/