25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Kios di Pusat Pasar Dilem OTK

MEDAN-Sejumlah pedagang Pusat Pasar Medan dikejutkan dengan kios mereka yang tidak bisa dibuka, karena lubang gembok disumbat dengan lem setan oleh orang tak dikenal (OTK). Akibatnya, para pedagang tidak bisa membuka pintu kiosnya dan tidak bisa berdagang.

Pedagang kemudian melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Medan dengan No:STBL/1393/V/2012/SPK/Resta Medan.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah pedagang sempat melakukan protes dengan petugas penjaga malam yang baru, pasalnya mereka merasakan seperti memang diintimidasi oleh penjaga malam yang baru.

Sebelum mereka pergi ke kantor polisi untuk membuat laporan, terlihat salah seorang petugas kepolisian dan petugas penjaga malam melakukan negosiasi terhadap para pedagang.

Dengan adanya kejadian itu, salah seorang pedagang, Rumondang mencoba menghubugi Dirut PD Pasar, Beni Sihotang untuk menyelesaikan permasalahan itu. Alhasilnya, harapan pedagang tidak seperti yang diinginkan mereka, PD Pasar sendiri hanya menyarankan agar peristiwa itu segera dilaporkan sendiri.

“Memang kurang peduli dia (Beni, Red) sama kami, saya hubungi dari tadi datangnya baru jam 15.00 WIB, begitu datang cuma bilang kalau sudah dilaporkan ke polisi ya sudah,” ujar Rumondang.

Salah seorang pedagang, Enita Silitonga, mengakui kalau selama dirinya berdagang tidak pernah membuat kesalahan, namun tidak tau kenapa kios miliknya dilem oleh orang tidak dikenal. Padahal Pusat Pasar memiliki penjaga malam yang baru.

“Saya bingung kenapa kios saya yang dibuat begitu, padahal saya tidak pernah ada salah. Percuma aja ada penjaga malam yang baru,” ujar dia.
Pedagang yang lain, Riri mengalami nasib yang serupa seperti Enita, hingga pukul 11.00 WIB, dirinya tidak bisa berdagang karena kiosnya tidak bisa terbuka. Dengan kejadian seperti ini, menurut dia sangat membahayakan, karena apabila terjadi kebakaran sudah jelas barang-barang dia tidak bisa terselamatkan lagi.

“Cobala bayangkan saya belum jualan sampai sekarang, dan paling bahaya kali kalau terbakar, barang saya tidak bisa terselamatkan lagi,” ungkapnya.
Hal yang hampir serupa dikatakan Elita Panjaitan. Semenjak pergantian penjaga malam yang lama, para pedagang tidak pernah mendapatkan kepuasan. Kejadian ini telah membuktikan penjaga malam yang baru sangat tidak profesional.

“Memang semenjak Pak Frengky diganti kami tidak mendapatkan kepuasan, inikan sudah terbukti mereka tidak cocok menjadi pengelola jaga malam,” terang dia.

Dirut PD Pasar Beni Sihotang, membenarkan kejadian itu. “Ya, tadi saya mendapatkan telepon dari pedagang. Memang saya tidak meninjau langsung tapi saya sudah datang ke Pusat Pasar. Kalau memang sudah dilaporkan ke polisi ya laporkan saja,” ungkapnya.
Ke depan dirinya akan mengelola kembali pasar dengan baik. (gus)

MEDAN-Sejumlah pedagang Pusat Pasar Medan dikejutkan dengan kios mereka yang tidak bisa dibuka, karena lubang gembok disumbat dengan lem setan oleh orang tak dikenal (OTK). Akibatnya, para pedagang tidak bisa membuka pintu kiosnya dan tidak bisa berdagang.

Pedagang kemudian melaporkan kejadian itu ke Mapolresta Medan dengan No:STBL/1393/V/2012/SPK/Resta Medan.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah pedagang sempat melakukan protes dengan petugas penjaga malam yang baru, pasalnya mereka merasakan seperti memang diintimidasi oleh penjaga malam yang baru.

Sebelum mereka pergi ke kantor polisi untuk membuat laporan, terlihat salah seorang petugas kepolisian dan petugas penjaga malam melakukan negosiasi terhadap para pedagang.

Dengan adanya kejadian itu, salah seorang pedagang, Rumondang mencoba menghubugi Dirut PD Pasar, Beni Sihotang untuk menyelesaikan permasalahan itu. Alhasilnya, harapan pedagang tidak seperti yang diinginkan mereka, PD Pasar sendiri hanya menyarankan agar peristiwa itu segera dilaporkan sendiri.

“Memang kurang peduli dia (Beni, Red) sama kami, saya hubungi dari tadi datangnya baru jam 15.00 WIB, begitu datang cuma bilang kalau sudah dilaporkan ke polisi ya sudah,” ujar Rumondang.

Salah seorang pedagang, Enita Silitonga, mengakui kalau selama dirinya berdagang tidak pernah membuat kesalahan, namun tidak tau kenapa kios miliknya dilem oleh orang tidak dikenal. Padahal Pusat Pasar memiliki penjaga malam yang baru.

“Saya bingung kenapa kios saya yang dibuat begitu, padahal saya tidak pernah ada salah. Percuma aja ada penjaga malam yang baru,” ujar dia.
Pedagang yang lain, Riri mengalami nasib yang serupa seperti Enita, hingga pukul 11.00 WIB, dirinya tidak bisa berdagang karena kiosnya tidak bisa terbuka. Dengan kejadian seperti ini, menurut dia sangat membahayakan, karena apabila terjadi kebakaran sudah jelas barang-barang dia tidak bisa terselamatkan lagi.

“Cobala bayangkan saya belum jualan sampai sekarang, dan paling bahaya kali kalau terbakar, barang saya tidak bisa terselamatkan lagi,” ungkapnya.
Hal yang hampir serupa dikatakan Elita Panjaitan. Semenjak pergantian penjaga malam yang lama, para pedagang tidak pernah mendapatkan kepuasan. Kejadian ini telah membuktikan penjaga malam yang baru sangat tidak profesional.

“Memang semenjak Pak Frengky diganti kami tidak mendapatkan kepuasan, inikan sudah terbukti mereka tidak cocok menjadi pengelola jaga malam,” terang dia.

Dirut PD Pasar Beni Sihotang, membenarkan kejadian itu. “Ya, tadi saya mendapatkan telepon dari pedagang. Memang saya tidak meninjau langsung tapi saya sudah datang ke Pusat Pasar. Kalau memang sudah dilaporkan ke polisi ya laporkan saja,” ungkapnya.
Ke depan dirinya akan mengelola kembali pasar dengan baik. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/