26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Rutan Tanjunggusta Keluhkan Uang Makan Napi

MEDAN-Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IA Tanjunggusta Medan mengeluhkan anggaran uang makan untuk tahanan dan narapidana (napi) yang tidak mencukupi. Dimana anggaran uang makan tahanan perharinya hanya Rp8.200 perorang.

“Anggaran Rp8.200 perorang perhari itu untuk tiga kali makan. Dengan kondisi harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi  sekarang ini tentu jumlah ini sangat tidak mencukupi,” kata Tony Nainggolan, Kepala Rutan Tanjunggusta, kepada Sumut Pos, Minggu (22/6) sore.

Dijelaskan Tony, jatah Rp8.200 perorang untuk perhari itu sudah termasuk nasi dan lauk pauk semuanya. Anggaran yang diberikan tersebut katanya tidak manusiawi.

“Kondisi seperti inilah yang kita takutkan kembali terjadi gejolak di dalam rutan. Sebab para tahanan ini juga pengen makan, darimana kita mencari anggarannya lagi untuk memenuhi kebutuhannya ini,” kata Tony.

Di Rutan, kata Tony, saat ini tahanan berjumlah 3.259 orang. Jumlah ini katanya terus bertambah karena kejaksaan juga menitipkan tahanan dii Rutan Klas I-A itu.

Masih kata, Tonny untuk pengadaan makan bagi warga binaan tersebut, pihaknya melakukan tender. Dan setiap klas sel itu berbeda harganya.

“Setiap klas itu berbeda. Saya lupa juga berapa harga tendernya setiap klasnya. Nanti saya cek dulu lah,”pungkasnya.

Sementara itu, praktisi hukum Ahmad Yani mengatakan, pihak Rutan harus punya cara jitu untuk membuat kondisi rumah tahanan tersebut aman dan nyaman. Menurutnya, setidaknya ada tiga cara jitu untuk meredam amarah warga binaan.

“Baik di Rutan maupun LP (Lembaga Pemasyarakatan) Kementerian Hukum dan HAM harus menyediakan tempat ibadah yang memadai. Yang kedua yaitu harus adanya ruang bilik asmara. Sebab sebagai manusia normal, warga binaan itu juga membutuhkan ruang bilik asrama itu ketika istri maupun suaminya menjenguk,” kata Yani.

Sementara yang ketiga, lanjutnya, yaitu adanya anggaran makanan para tahanan yang memadai dan juga pelayanan yang baik dari pihak Rutan. Jika hal ini diwujudkan, Ahmad Yani yakin tidak akan ada gejolak di dalam Rutan.

“Pelayanan yang baik dan ramah juga harus diterapkan oleh pihak Rutan agar pengunjung merasa nyaman membesuk keluarganya,” tandasnya.(gus/azw)

MEDAN-Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IA Tanjunggusta Medan mengeluhkan anggaran uang makan untuk tahanan dan narapidana (napi) yang tidak mencukupi. Dimana anggaran uang makan tahanan perharinya hanya Rp8.200 perorang.

“Anggaran Rp8.200 perorang perhari itu untuk tiga kali makan. Dengan kondisi harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi  sekarang ini tentu jumlah ini sangat tidak mencukupi,” kata Tony Nainggolan, Kepala Rutan Tanjunggusta, kepada Sumut Pos, Minggu (22/6) sore.

Dijelaskan Tony, jatah Rp8.200 perorang untuk perhari itu sudah termasuk nasi dan lauk pauk semuanya. Anggaran yang diberikan tersebut katanya tidak manusiawi.

“Kondisi seperti inilah yang kita takutkan kembali terjadi gejolak di dalam rutan. Sebab para tahanan ini juga pengen makan, darimana kita mencari anggarannya lagi untuk memenuhi kebutuhannya ini,” kata Tony.

Di Rutan, kata Tony, saat ini tahanan berjumlah 3.259 orang. Jumlah ini katanya terus bertambah karena kejaksaan juga menitipkan tahanan dii Rutan Klas I-A itu.

Masih kata, Tonny untuk pengadaan makan bagi warga binaan tersebut, pihaknya melakukan tender. Dan setiap klas sel itu berbeda harganya.

“Setiap klas itu berbeda. Saya lupa juga berapa harga tendernya setiap klasnya. Nanti saya cek dulu lah,”pungkasnya.

Sementara itu, praktisi hukum Ahmad Yani mengatakan, pihak Rutan harus punya cara jitu untuk membuat kondisi rumah tahanan tersebut aman dan nyaman. Menurutnya, setidaknya ada tiga cara jitu untuk meredam amarah warga binaan.

“Baik di Rutan maupun LP (Lembaga Pemasyarakatan) Kementerian Hukum dan HAM harus menyediakan tempat ibadah yang memadai. Yang kedua yaitu harus adanya ruang bilik asmara. Sebab sebagai manusia normal, warga binaan itu juga membutuhkan ruang bilik asrama itu ketika istri maupun suaminya menjenguk,” kata Yani.

Sementara yang ketiga, lanjutnya, yaitu adanya anggaran makanan para tahanan yang memadai dan juga pelayanan yang baik dari pihak Rutan. Jika hal ini diwujudkan, Ahmad Yani yakin tidak akan ada gejolak di dalam Rutan.

“Pelayanan yang baik dan ramah juga harus diterapkan oleh pihak Rutan agar pengunjung merasa nyaman membesuk keluarganya,” tandasnya.(gus/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/