26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Teleponan di Pinggir Rel, Tewas Ditabrak KA

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Jl. Kapten Muslim/Tapanuli, Kel. Helvetia Tengah, Kec. Medan Helvetia mendadak heboh. Pasalnya, seorang pria bernama Erico Hutajulu (18) tewas ditabrak kereta api penumpang Sri Lelawangsa tujuan Binjai-Medan, Minggu (22/6) sekira pukul 10.00 WIB.

Kecelakaan maut yang merenggut nyawa remaja yang bekerja sebagai pengantar air depot isi ulang ini bermula saat dirinya sedang asik telephonan dengan temannya di pinggir lintasan kereta api.

Tak lama, tanpa disadari, dengan kecepatan tinggi kereta api dari arah Binjai menuju Medan melintas dan menabrak korban hingga terpental sekitar 10 meter dalam kondisi lenga kiri, lengan kanan dan kaki bagian kanan patah. Warga yang mengetahui kejadian tersebut, sontak memadati lokasi.

Warga menghubungi keluarga korban dan selanjutnya jenazah korban di evakuasi dibawa ke rumah duka. Sementara, pihak kepolisian Polsek Medan Helvetia melakukan olah TKP dan penyelidikan dengan meminta data korban. Salah seorang rekan korban bernama David (27) mengaku sempat meneriaki korban.

“Sudah kami teriaki tadi dia, tapi dia enggak dengar. Kami pun duduk di rel juga, cuma berjarak sekitar 10 meter dari tempat dia menelpon,” terangnya. Saat korban disemayamkan, sejumlah warga tampak memadati rumah duka. Sampai saat ini pihak kepolisian melakukan perundingan dengan keluarga untuk menyetujui jenazah diotopsi guna keperluan proses hukum.

Kapolsek Medan Helvetia Kompol Anggoro Wicaksono melalui Kanit Reskrim AKP Hendrik Temaluru ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. “Benar, kejadiannya sekitar pukul 10 malam tadi. Saat ini kita tengah melakukan penyelidikan,” tandasnya. (ind/deo)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Jl. Kapten Muslim/Tapanuli, Kel. Helvetia Tengah, Kec. Medan Helvetia mendadak heboh. Pasalnya, seorang pria bernama Erico Hutajulu (18) tewas ditabrak kereta api penumpang Sri Lelawangsa tujuan Binjai-Medan, Minggu (22/6) sekira pukul 10.00 WIB.

Kecelakaan maut yang merenggut nyawa remaja yang bekerja sebagai pengantar air depot isi ulang ini bermula saat dirinya sedang asik telephonan dengan temannya di pinggir lintasan kereta api.

Tak lama, tanpa disadari, dengan kecepatan tinggi kereta api dari arah Binjai menuju Medan melintas dan menabrak korban hingga terpental sekitar 10 meter dalam kondisi lenga kiri, lengan kanan dan kaki bagian kanan patah. Warga yang mengetahui kejadian tersebut, sontak memadati lokasi.

Warga menghubungi keluarga korban dan selanjutnya jenazah korban di evakuasi dibawa ke rumah duka. Sementara, pihak kepolisian Polsek Medan Helvetia melakukan olah TKP dan penyelidikan dengan meminta data korban. Salah seorang rekan korban bernama David (27) mengaku sempat meneriaki korban.

“Sudah kami teriaki tadi dia, tapi dia enggak dengar. Kami pun duduk di rel juga, cuma berjarak sekitar 10 meter dari tempat dia menelpon,” terangnya. Saat korban disemayamkan, sejumlah warga tampak memadati rumah duka. Sampai saat ini pihak kepolisian melakukan perundingan dengan keluarga untuk menyetujui jenazah diotopsi guna keperluan proses hukum.

Kapolsek Medan Helvetia Kompol Anggoro Wicaksono melalui Kanit Reskrim AKP Hendrik Temaluru ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. “Benar, kejadiannya sekitar pukul 10 malam tadi. Saat ini kita tengah melakukan penyelidikan,” tandasnya. (ind/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/