25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tetap Beroperasi, PT KIM Pilih Pindah Kantor Sementara

PINDAH KANTOR: PT Kawasan Industri Medan (KIM) saat pindah kantor sementara akibat pegawai reaktif Covid-19.
PINDAH KANTOR: PT Kawasan Industri Medan (KIM) saat pindah kantor sementara akibat pegawai reaktif Covid-19.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Kawasan Industri Medan (KIM) mengambil langkah berpindah kantor sementara selama 14 hari di SPBU dan WWTP. Hal ini pasca hasil rapid test reaktif Covid-19 tehadap dua karyawan dan seorang pejabat.

Direktur Utama PT KIM (Persero), Trisilo Ari Setyawan mengatakan, pemindahan ini dilakukan untuk menste-rilkan lokasi kantor yang ditutup sementara. Sedangkan operasional tetap jalan dengan berpindah kantor.

“Untuk layanan marketing serta keuangan berkantor di SPBU PT KIM dan operasional infrastruktur berkantor di WWTP. Kedua kantor yang digunakan sementara, telah dibuka sistem link IT atau digital untuk memenuhi fungsi pelayanan mitra industri,” ujar Trisilo, Senin (22/6).

Trisilo mengaku sudah memberitahukan kepada mitra industri bahwa Wisma KIM ditutup sementara selama 14 hari ke depan. Penutupan ini berkaitan juga dengan tenant yang berkantor di Wisma KIM seperti Bank Mandiri, PGN dan Mabar. “Jadi untuk sementara mereka terpaksa harus mengosongkan Wimsa KIM untuk sterilisasi. Pemindahan kantor sementara tidak ada penutupan atau pemberhentian layanan,” jelas Trisilo.

Trisilo mengajak agar seluruh mitra industri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Provinsi Sumatera Utara dan Tim Covid-19 mitra industri.

Ia kembali menegaskan seluruh kegiatan operasional tetap berjalan tanpa ada gangguan. “Untuk pelayanan tetap jalan dengan normal. Sampai saat ini belum ada pabrik yang ditutup akibat kasus Covid-19 di KIM ini,” papar Trisilo.

Disinggung untuk pegawai yang reaktif, Trisilo mengaku, untuk sementara hasil swab dari tiga orang yang reaktif, dinyatakan positif berdasarkan hasil swab satu orang, sedangkan dua orang negatif.

Untuk yang positif menjalani perawatan di RS Colombia, sedangkan dua yang negatif menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Dari hasil koordinasi dari protokol kesehatan, kita saat ini sedang melakukan traking terhadap riwayat pegawai yang positif, tujuannya untuk mengetahui dari mana terpaparnya. Memang selama ini untuk yang positif punya riwayat sering batuk dan faktor usia serta tekanan kerja yang tinggi membuat kondisi fisiknya turun, bisa jadi ini penyebabnya. Tapi kita tunggu hasil traking yang lakukan,” ungkapnya.

Mengenai keluarga yang bersangkuran, lanjut Dirut PT KIM ini, sudah dilakukan rapid test, namun hasilnya ditunggu selama 7 hari ke depan. Kemudian akan dilakukan rapid test ulang untuk memastikan hasilnya.

“Yang jelas, apabila ada ditemukan kembali di keluarga yang bersangkutan reaktif, akan kita lakukan swab guna mengantisipasi penyebaran wabah ini,” pungkasnya. (fac/ila)

PINDAH KANTOR: PT Kawasan Industri Medan (KIM) saat pindah kantor sementara akibat pegawai reaktif Covid-19.
PINDAH KANTOR: PT Kawasan Industri Medan (KIM) saat pindah kantor sementara akibat pegawai reaktif Covid-19.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Kawasan Industri Medan (KIM) mengambil langkah berpindah kantor sementara selama 14 hari di SPBU dan WWTP. Hal ini pasca hasil rapid test reaktif Covid-19 tehadap dua karyawan dan seorang pejabat.

Direktur Utama PT KIM (Persero), Trisilo Ari Setyawan mengatakan, pemindahan ini dilakukan untuk menste-rilkan lokasi kantor yang ditutup sementara. Sedangkan operasional tetap jalan dengan berpindah kantor.

“Untuk layanan marketing serta keuangan berkantor di SPBU PT KIM dan operasional infrastruktur berkantor di WWTP. Kedua kantor yang digunakan sementara, telah dibuka sistem link IT atau digital untuk memenuhi fungsi pelayanan mitra industri,” ujar Trisilo, Senin (22/6).

Trisilo mengaku sudah memberitahukan kepada mitra industri bahwa Wisma KIM ditutup sementara selama 14 hari ke depan. Penutupan ini berkaitan juga dengan tenant yang berkantor di Wisma KIM seperti Bank Mandiri, PGN dan Mabar. “Jadi untuk sementara mereka terpaksa harus mengosongkan Wimsa KIM untuk sterilisasi. Pemindahan kantor sementara tidak ada penutupan atau pemberhentian layanan,” jelas Trisilo.

Trisilo mengajak agar seluruh mitra industri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Provinsi Sumatera Utara dan Tim Covid-19 mitra industri.

Ia kembali menegaskan seluruh kegiatan operasional tetap berjalan tanpa ada gangguan. “Untuk pelayanan tetap jalan dengan normal. Sampai saat ini belum ada pabrik yang ditutup akibat kasus Covid-19 di KIM ini,” papar Trisilo.

Disinggung untuk pegawai yang reaktif, Trisilo mengaku, untuk sementara hasil swab dari tiga orang yang reaktif, dinyatakan positif berdasarkan hasil swab satu orang, sedangkan dua orang negatif.

Untuk yang positif menjalani perawatan di RS Colombia, sedangkan dua yang negatif menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Dari hasil koordinasi dari protokol kesehatan, kita saat ini sedang melakukan traking terhadap riwayat pegawai yang positif, tujuannya untuk mengetahui dari mana terpaparnya. Memang selama ini untuk yang positif punya riwayat sering batuk dan faktor usia serta tekanan kerja yang tinggi membuat kondisi fisiknya turun, bisa jadi ini penyebabnya. Tapi kita tunggu hasil traking yang lakukan,” ungkapnya.

Mengenai keluarga yang bersangkuran, lanjut Dirut PT KIM ini, sudah dilakukan rapid test, namun hasilnya ditunggu selama 7 hari ke depan. Kemudian akan dilakukan rapid test ulang untuk memastikan hasilnya.

“Yang jelas, apabila ada ditemukan kembali di keluarga yang bersangkutan reaktif, akan kita lakukan swab guna mengantisipasi penyebaran wabah ini,” pungkasnya. (fac/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/