Aksi pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) makin marak di Kota Medan. Dalam dua hari ke belakang, tiga mesin ATM di dua swalayan dibobol orang tak bertanggung jawab.
Kejadian pertama terjadi Maju Bersama di Jalan Tritura Medan, Marendal, Sabtu (20/7) dini hari. Di tempat ini ATM BCA dan Bank Mandiri yang digarap pembobol.
Sedangkan kemarin, mesin uang BCA di Indomaret di Jalan AH Nasution Medan yang dibobol.
Pelaku diduga masuk dari bagian atas ruko minimarket itu. Informasi dihimpun Sumut Pos, aksi pencurian ini diduga dilakukan saat minimarket tidak beroperasi. “Sudah dua minggu belakangan Indomaret ini tidak 24 jam lagi beroperasi Bang, tidak ada penjaganya, entah karena puasa atau apa,” ujar seorang warga di lokasi kejadian.
Sementara itu, pegawai Indomaret yang tidak mau menyebutkan namanya menyatakan, pembongkaran itu baru diketahui rekan mereka yang masuk sekitar pukul 07.30 WIB. “Begitu lihat dibongkar, langsung saya dilaporkan sama atasan, kemudian dihubungi polisi lah,” ucapnya.
Mendapatkan informasi tersebut, petugas langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Indomaret itu pun langsung ditutup sementara. Berdasarkan keterangan petugas pengantar uang dari PT G4S, Anugrah Ari S, yang berada dilokasi kejadian, jumlah uang yang ada di mesin ATM itu berkisar Rp160 juta. Namun, dia menduga pelaku tidak sempat mengambil uang dari mesin ATM itu. “Kalau lihat dari fisiknya tidak sempat,” ujarnya.
Anugrah memaparkan, mesin ATM itu dirusak dengan benda tumpul, diduga pelaku merusak brankas ATM dengan menggunakan linggis. Cangkangnya sudah terbuka, namun kotak uangnya masih ada di dalam mesin.
Kapolsek Delitua, AKP Wahyudi, tak menampik kejadian tersebut. “Memang sudah dibongkar, tapi mereka sepertinya hanya sempat mengambil beberapa lembar uang saja,” kata Kaposek.
Dikatakannya lagi, sejauh ini mereka sudah memeriksa lima orang saksi. Kelima orang itu merupakan pegawai swalayan yang sehari-hari bekerja di tempat tersebut.
Wahyudi menyebutkan, dari kesimpulan sementara pelaku diperkirakan berjumlah lebih dari satu orang. Mereka masuk melalui lantai empat bangunan Indomaret, setelah sebelumnya memanjat dari bangunan baru yang terletak persis berbatasan dengan bangunan Indomaret tersebut. Para pelaku kemudian turun ke lantai dasar setelah merusak pintu mulai dari lantai empat. “Mereka beraksi sekitar jam 12 malam lewat lah,” ujarnya.
Pembobol ATM di Maju Bersama Ditangkap
Sementara itu, salahseorang tersangka pembobolan mesin ATM yang berada komplek swalayan Maju Bersama di Jalan Tritura Kecamatan Medan Amplas, berhasil ditangkap Polisi. Penangkapan itu terjadi pada Senin (22/7) pagi di sebuah lahan kosong yang berada tepat di samping sebelah kiri swalayan Maju Bersama. Hal itu disampaikan Kapolresta Medan, Kombes Nico Afinta di Polsek Medan Area, Senin (22/7) siang.
Untuk proses penangkapan, Nico menyebut kalau penangkapan itu bermula dari kedatangan tersangka ke lokasi tersebut, untuk mengambil tas milik tersangka yang tertinggal. Disebut Nico, tas tersebut berisi kain basah dan potongan bekas lakban yang sama dengan lakban yang digunakan untuk mengikat 4 orang satpam di swalayan Maju Bersama saat kejadian berlangsung.
“Waktu kembali dan memasuki lahan itu, ada yang melihaat tersangka. Selanjutnya, dia langsung pergi. Saat dia hendak naik ke angkot, saat itulah warga yang curiga mengejar dan menangkapnya, “ jelas Nico.
Lebih lanjut, Nico menyebut kalau orang yang sudah ditangkap itu, diperiksa di Polsekta Patumbak. Dalam pemeriksaan itu pula, Nico mengaku kalau tersangka mengaku keterlibatannya dengan aksi pembobolan itu. Disebut Nico kalau tersangka yang sudah berhasil ditangkap pihaknya itu, berperan sebagai pemantau situaasi saat pembobol ATM lainnya beraksi. Dengan tugas tersebut, Nico menyebut kalau tersangka mengaku diberi imbalan.
“Berdasarkan barang bukti yang kita peroleh, pelakunya berjuamlah 8 orang. Untuk kasus itu, sudah 4 orang saksi yang kita periksa. Kalau untuk kasus pembobolan ATM di Simpang Pos, “ tambah Nico.
Untuk kasus pembobolan ATM di Simpang Pos, Nico mengaku kalau pihaknya sedang melakukan pendalaman soal keterlibatan orang dalam atas kasus itu karena melihat adanya kejanggalan dalam kasus itu.
ATM Kota Medan Lahan Empuk Pembobolan
Di sisi lain, tampaknya Kota Medan menjadi sasaran empuk bagi pelaku pembobolan ATM. Setidaknya pembobolan mulai marak sejak 23 Februari 2010. Belum lagi sejumlah kasus pembobolan ATM di Kota Medan yang belum diungkap oleh polisi (Lihat Grafis). Untuk itu, polisi memiliki tugas rumah yang harus segera diungkap agar membuat pelaku jera.
Hal ini diungkap Nursairani Simatupang, Krimonolog dari UMSU.”Sudah banyak kasus pembobolan ATM masih menjadi PR bagi polisi yang belum terungkap, seharusnya segera diungkap pelakunya,” ucapnya.
Dirinya mengatakan dalam Ramadan menuju Idul Fitri bisanya kriminalitas makin tinggi. “Salah satunya faktor ekonomi, apalagi mau lebaran, semakin tinggi angka kriminalitas, hal ini merupakan tugas polisi untuk menekan kriminalitas tersebut,”jelasnya.
Dosen Fakultas Hukum UMSU ini menyebutkan uang yang berada di dalam mesin ATM sudah diklaim diasuransi oleh pihak bank. “Tapi memberikan nilai negatif dan positif di dalamnya,” sebutnya.
Nilai positif yang dimaksud adalah uang nasabah terjamin. “Nilai negatifnya, karena diasuransikan, pihak kepolisian kurang ngotot menyelidikan karena tidak ada yang dirugikan,” tambahnya. (gus/mag-10)
[table caption=”Daftar Pembobolan ATM di Medan 2010-2013″ th=”1″]
Tanggal ,Bank ,Lokasi ,Kerugian
23 Feb. 2010,BCA,”Swalayan Maju Bersama, Tritura-Marendal”,
12 Mei 2012 , BRI ,”Kompleks Yayasan Al Azhar, Jl. Pintu Air IV “, Rp400 Juta
Juni 2012 ,BCA ,” Swalayan Oke, Jalan Gaperta Ujung, Helvetia”, Rp111 juta
20 Juli 2013 ,BCA ,”Swalayan Mandiri Maju Bersama, Tritura-Marendal “, Rp400 juta
22 Juli 2013 ,BCA,” Indomaret, AH Nasution”, ?
[/table]
(Diolah dari berbagai sumber)