Muhammad Tohir (24) tak menyangka niat baiknya berakhir petaka. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan ini babak beluk dikeroyok teman sekampusnya saat meredam
pidato RN yang dianggap memprovokasi mahasiswa lainnya di Kampus UMSU, di Jalan Jalan Mukhtar Basri Medan, Rabu (21/9). Akibat pengeroyokan tersebut Tohir kini diopname di Rumah Sakit Imelda Jalan Bilal Medan.
Kejadian berawal saat RN memberi arahan kepada mahasiswa baru yang lulus mengikuti ospek. Dalam penyampaiannya RN menyinggung jabatan organisasi kampus yang dianggap merendahkan kredibilitas organisasi.
“Dia (RN) menyampaikan, untuk menduduki jabatan tertinggi organisasi di kampus ini tidak perlu mengikuti ospek dan lainnya, kita bisa mendapatkannya, contohnya saya ini,” kata Tohir menirukan ucapan yang disampaikan RN di hadapan puluhan mahasiswa UMSU, saat disambangi wartawan di Ruang Anggrek RS Imelda, Kamis (22/9).
RN, kata Tohir, memang bakal menduduki jabatan tertinggi di kemahasiswaan. Jabatanya Presiden. Mendengar ucapan RN tersebut, Tohir langsung mendatangi RN.
“Saya merangkulnya lalu memberitahukan kepadanya bahwa ucapannya tadi tidak pantas dihadapan adik-adik mahasiswa,” imbuh Tohir dalam kondisi terbaring.
RN menepis tangan Tohir yang merangkulnya. Rekan-rekan RN melihat itu langsung menyarang Tohir. “Mereka ada 20-an orang mengeroyok saya, saya dipukul dan ditendang. Karena begitu banyaknya saya cuma mengenal dua orang saja tersangka FT dan AN,” sebut Tohir sambil mengingat pelaku pengeroyok lainnya.
Rekan-rekan Tohir melihat kejadian ini tidak dapat berbuat banyak. Mereka langsung menyelamatkan Tohir dan melarikannya ke RS Imelda.”Wajah dan badan saya lembam-lembam sekarang,” kata Tohir yang hari itu sedang dikunjungi puluhan rekan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiya (IMM) UMSU.
Rekan-rekannya meminta kasus ini harus diusut tuntas.”Kami minta kasus ini diusut tuntas, dan pihak petinggi kampus UMSU segera mengambil sikap atas aksi pengeoyokan ini,” seru Ketua DPP IMM, Ton Abdillah Ihas dan DPD IMM Sumut Zefrizal.
Ketua Kebesaran Alumni IMM, Anwar Bakti juga menyesalkan insiden anarki yang terjadi di dalam kampus UMSU ini.”Ini harus diselaikan secara serius agar citra UMSU tidak jelek,” terangnya.
Tohir sebagai korban dalam kejadian ini sudah membuat pengaduannya ke Polresta Medan dengan nomor STBL/2443/IX/2011/SU/Resta Medan. Kasat Reksrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki Sik yang ditanya wartawan koran ini tentang pengaduan Tohir mengatakan sedang memanggil beberapa saksi-saksi seputar pengeroyokan korban tersebut.”Selain menunggu visum, saksi-saksi akan kita periksa nanti,” kata Yoris. (azw)