25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Patahkan Kutukan

Garuda muda Indonesai
Garuda muda Indonesai

Indonesia U-19 akhirnya memenuhi ekspektasi publik tanah air yang haus akan gelar juara. Setelah kegagalan para juniornya di timnas U-16 pada ajang yang sama, kali ini harapan ditujukan untuk tim besutan Indra Sjafri. Jawaban yang diberikan Evan Dimas dkk pun kini cukup melegakan. Indonesia menumbangkan Vietnam di finaln
Minggu (22/9) kemarin lewat drama adu penalti 7-6.
Indonesia terakhir kali merasakan gelar juara pada SEA Games 1991. Ketika itu Ferril Raymond Hattu dan kawan-kawan sukses menyumbangkan emas usai menaklukkan Thailand melalui adu penati. Setelah itu, tak ada lagi gelar yang berhasil di ajang bergengsi. Indonesia kerap gagal dan paling banter sampai di posisi runner up.
Contohnya memori buruk tim senior Indonesia di Piala AFF 2010 yang ditumbangkan Malaysia di final. Itu kegagalan keempat timnas di ajang yang dulunya bernama piala Tiger ini setelah gagal di partai final tahun 2000, 2002 dan 2004.
Untuk Piala AFF U-19 sendiri, Indonesia tak pernah menjadi juara sejak dihelat tahun 2005 di Palembang. “22 tahun Indonesia sudah tak merasakan gelar juara. Tapi kami berhasil meraihnya pada 22 September,” ujar Pelatih Indra Sjafri usai laga.
Karena itu Evan Dimas dkk benar-benar merasakan ketegangan tinggi. Pada partai puncak mereka justru tak bermain seperti biasanya. Kerap terjadi salah umpan dan pertahanan tuan rumah yang gampang ditembus. Namun Indonesia masih punya Ravi Murdianto yang menggagalkan peluang Nguyen Van Toang di menit 27.
Ravi lagi-lagi menyelamatkan gawangnya dari ancaman Nguyen Chong Puong di menit 36. Evan Dimas sempat mengancam gawang Vietnam namun bola lepas dari penguasaannya dan disambar kiper Vietnam. Di menit 50 Ravi kembali membuat Chong Puong frustasi. Peluang emasnya digagalkan kiper yang memperkuat Perserang itu.
Sedikitnya Ravi mengagalkan enam peluang emas Vietnam malam itu.  Sebaliknya Indonesia bermain kurang tenang meski menciptakan sejumlah peluang. Salah satunya di menit 68, akselerasi Maldini diteruskan dengan umpan tarik ke Ilham Udin. Namun ia terlambat menyambar bola.
Berikutnya tendangan bebas Ivan Hadi di menit 80 masih melayang di atas mistar. Adu penalti pun tak terelakkan. Bayangan kegagalan seperti yang terjadi pada timnas U-16 sempat menjadi kekhawatiran. Apalagi saat kapten tim, Evan Dimas yang digadang-gadang menjadi pemain terbaik gagal menuntaskan eksekusinya diikuti Zulfiandi. Syukurnya para algojo Vietnam juga tak mulus menjalankan tugasnya.
Ravi yang bermain gemilang di waktu normal dan extra time melanjutkan aksi heroiknya dengan menggagalkan penalti Pham Duc Huy dan Tran Huu Dong Trieu. Skor 6-6 dan Indonesia di atas angin. Ilham Udin akhirnya menjadi pahlawan dengan eksekusi penentu yang sukses. Tendangan pemuda Maluku Utara itu sempat mengenai tiang sebelum akhirnya masuk ke gawang.
Hasil ini juga membuat Indra Sjafri mulai diperhitungkan di dunia kepelatihan. Sebelumnya Indra pernah Indonesia menjuarai The HKFA (Hongkong Football Association) International Youth Tournament U-17 dan The HKFA U-18. (don)

Garuda muda Indonesai
Garuda muda Indonesai

Indonesia U-19 akhirnya memenuhi ekspektasi publik tanah air yang haus akan gelar juara. Setelah kegagalan para juniornya di timnas U-16 pada ajang yang sama, kali ini harapan ditujukan untuk tim besutan Indra Sjafri. Jawaban yang diberikan Evan Dimas dkk pun kini cukup melegakan. Indonesia menumbangkan Vietnam di finaln
Minggu (22/9) kemarin lewat drama adu penalti 7-6.
Indonesia terakhir kali merasakan gelar juara pada SEA Games 1991. Ketika itu Ferril Raymond Hattu dan kawan-kawan sukses menyumbangkan emas usai menaklukkan Thailand melalui adu penati. Setelah itu, tak ada lagi gelar yang berhasil di ajang bergengsi. Indonesia kerap gagal dan paling banter sampai di posisi runner up.
Contohnya memori buruk tim senior Indonesia di Piala AFF 2010 yang ditumbangkan Malaysia di final. Itu kegagalan keempat timnas di ajang yang dulunya bernama piala Tiger ini setelah gagal di partai final tahun 2000, 2002 dan 2004.
Untuk Piala AFF U-19 sendiri, Indonesia tak pernah menjadi juara sejak dihelat tahun 2005 di Palembang. “22 tahun Indonesia sudah tak merasakan gelar juara. Tapi kami berhasil meraihnya pada 22 September,” ujar Pelatih Indra Sjafri usai laga.
Karena itu Evan Dimas dkk benar-benar merasakan ketegangan tinggi. Pada partai puncak mereka justru tak bermain seperti biasanya. Kerap terjadi salah umpan dan pertahanan tuan rumah yang gampang ditembus. Namun Indonesia masih punya Ravi Murdianto yang menggagalkan peluang Nguyen Van Toang di menit 27.
Ravi lagi-lagi menyelamatkan gawangnya dari ancaman Nguyen Chong Puong di menit 36. Evan Dimas sempat mengancam gawang Vietnam namun bola lepas dari penguasaannya dan disambar kiper Vietnam. Di menit 50 Ravi kembali membuat Chong Puong frustasi. Peluang emasnya digagalkan kiper yang memperkuat Perserang itu.
Sedikitnya Ravi mengagalkan enam peluang emas Vietnam malam itu.  Sebaliknya Indonesia bermain kurang tenang meski menciptakan sejumlah peluang. Salah satunya di menit 68, akselerasi Maldini diteruskan dengan umpan tarik ke Ilham Udin. Namun ia terlambat menyambar bola.
Berikutnya tendangan bebas Ivan Hadi di menit 80 masih melayang di atas mistar. Adu penalti pun tak terelakkan. Bayangan kegagalan seperti yang terjadi pada timnas U-16 sempat menjadi kekhawatiran. Apalagi saat kapten tim, Evan Dimas yang digadang-gadang menjadi pemain terbaik gagal menuntaskan eksekusinya diikuti Zulfiandi. Syukurnya para algojo Vietnam juga tak mulus menjalankan tugasnya.
Ravi yang bermain gemilang di waktu normal dan extra time melanjutkan aksi heroiknya dengan menggagalkan penalti Pham Duc Huy dan Tran Huu Dong Trieu. Skor 6-6 dan Indonesia di atas angin. Ilham Udin akhirnya menjadi pahlawan dengan eksekusi penentu yang sukses. Tendangan pemuda Maluku Utara itu sempat mengenai tiang sebelum akhirnya masuk ke gawang.
Hasil ini juga membuat Indra Sjafri mulai diperhitungkan di dunia kepelatihan. Sebelumnya Indra pernah Indonesia menjuarai The HKFA (Hongkong Football Association) International Youth Tournament U-17 dan The HKFA U-18. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/