MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari Sabtu, 23 September 2017, pukul 08:41:51 WIB, wilayah Aekgodang Provinsi SUMUT kembali diguncang gempabumi tektonik.
Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan 4.1 SR, dengan posisi episenter pada koordinat 1,53 LU dan 99,54 BT, tepatnya di darat pada jarak 11 km arah Baratdaya dari Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, pada kedalaman 20 km.
“Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan yang diterima dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Aekgodang dan sekitarnya dengan intensitas gempabumi II SIG-BMKG (III-IV MMI),” kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, S.Si, M.Si, dalam rilisnya pagi ini.
Dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, gempabumi ini berada pada Zona Sesar Lokal di sekitar Segmen Angkola. Karakteristik sinyal gempabumi ini menunjukkan gempabumi tektonik. Dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi tektonik dangkal pada lapisan kerak bumi.
“Kepada masyarakat di sekitar wilayah Aekgodang dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggungjawab. Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti arahan Pemerintah daerah melalui BPBD dan mengikuti perkembangan informasi gempabumi susulan dari BMKG. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya. (rel/mea)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari Sabtu, 23 September 2017, pukul 08:41:51 WIB, wilayah Aekgodang Provinsi SUMUT kembali diguncang gempabumi tektonik.
Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan 4.1 SR, dengan posisi episenter pada koordinat 1,53 LU dan 99,54 BT, tepatnya di darat pada jarak 11 km arah Baratdaya dari Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, pada kedalaman 20 km.
“Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan yang diterima dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Aekgodang dan sekitarnya dengan intensitas gempabumi II SIG-BMKG (III-IV MMI),” kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, S.Si, M.Si, dalam rilisnya pagi ini.
Dari hasil observasi BBMKG Wilayah I Medan, gempabumi ini berada pada Zona Sesar Lokal di sekitar Segmen Angkola. Karakteristik sinyal gempabumi ini menunjukkan gempabumi tektonik. Dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi tektonik dangkal pada lapisan kerak bumi.
“Kepada masyarakat di sekitar wilayah Aekgodang dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggungjawab. Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti arahan Pemerintah daerah melalui BPBD dan mengikuti perkembangan informasi gempabumi susulan dari BMKG. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya. (rel/mea)