29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran di Sentosa Lama, Dugaan Sementara Akibat Arus Pendek

DATANGI LOKASI:
Warga korban kebakaran Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, mendatangi lokasi kebakaran untuk melihat kondisi terakhir rumah yang sudah hangus terbakar. Foto bawah, tenda penampungan yang disediakan Pemko Medan melalui BPBD Kota Medan sudah dibangun di sekitaran lokasi kejadian, Selasa (22/10).
DATANGI LOKASI: Warga korban kebakaran Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, mendatangi lokasi kebakaran untuk melihat kondisi terakhir rumah yang sudah hangus terbakar. Foto bawah, tenda penampungan yang disediakan Pemko Medan melalui BPBD Kota Medan sudah dibangun di sekitaran lokasi kejadian, Selasa (22/10).

Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Senin (21/10) sore. Dalam kebakaran yang terjadi di Gang Ringgit, Ringgit Tengah, dan Keluarga itu, diketahui menghanguskan puluhan unit rumah.

Kapolsek Medan Timur, Kompol M Arifin mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran tersebut. Disinggung adanya kabar api berasal akibat kompor yang meledak dari satu rumah warga, dia menyatakan, belum bisa dipastikan, dan kabar itu masih simpang siur. Menurutnya, dugaan sementara diakibatkan listrik arus pendek.

“Untuk sementara ini, dugaan penyebab kebakaran karena listrik arus pendek dari satu rumah warga di Gang Ringgit. Namun, hasil penyebab sebenarnya, masih menunggu penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Labfor (Polri Cabang Medan),” ungkap Arifin, yang ditemui usai memantau situasi pasca kebakaran di lokasi kejadian, Selasa (22/10) sore.

Arifin juga menyebutkan, data terakhir yang diterima dari pihak kelurahan setempat, ada 300 jiwa yang terdampak akibat kebakaran tersebut. Kini, mereka mengungsi di posko-posko yang telah dibangun, dan ada juga mengungsi ke rumah keluarganya. “Ada 3 posko yang dibangun, posko tersebut digunakan untuk tempat pengungsian dan dapur umum,” jelasnya.

Dia mengatakan, para korban kebakaran sangat membutuhkan bantuan pakaian, seragam sekolah, buku, dan selimut. Sebab, sebagian besar pakaian para korban tak terselamatkan ketika api melahap rumah mereka. “Para korban kebakaran sangat mengharapkan bantuan berupa pakaian dan selimut untuk mereka tidur di posko pengungsian. Bagi dermawan yang ingin memberikan bantuan, diminta langsung memberikannya ke posko yang berada di Masjid Jamik Jalan Sentosa Lama,” kata Arifin, seraya menambahkan, kerugian materil ditaksir mencapai Rp1 miliar lebih.

Pantauan di lokasi kejadian, sebagian besar para korban kebakaran tampak mengais sisa-sisa barang mereka yang terbakar di rumahnya masing-masing. Namun, sebagian ada juga yang terlihat syok, dan menangis, karena semua barang di rumahnya hangus terbakar. “Habis semua, tidak ada lagi yang tersisa. Hanya baju yang saya pakai ini saja yang tersisa. Dan dari kemarin (Senin (21/10)) saya belum ganti baju,” ujar Dewi, sambil menangis.

Dewi menuturkan, sewaktu terjadi kebakaran, kebetulan dia lagi di luar, dan rumah kosong. “Pas saya mau pulang ke rumah, ya Allah, apinya sudah marak (besar). Dan warga pada heboh berlarian mengambil air. Saya coba masuk ke rumah, tapi dilarang warga,” pungkasnya. (ris/saz)

DATANGI LOKASI:
Warga korban kebakaran Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, mendatangi lokasi kebakaran untuk melihat kondisi terakhir rumah yang sudah hangus terbakar. Foto bawah, tenda penampungan yang disediakan Pemko Medan melalui BPBD Kota Medan sudah dibangun di sekitaran lokasi kejadian, Selasa (22/10).
DATANGI LOKASI: Warga korban kebakaran Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, mendatangi lokasi kebakaran untuk melihat kondisi terakhir rumah yang sudah hangus terbakar. Foto bawah, tenda penampungan yang disediakan Pemko Medan melalui BPBD Kota Medan sudah dibangun di sekitaran lokasi kejadian, Selasa (22/10).

Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Senin (21/10) sore. Dalam kebakaran yang terjadi di Gang Ringgit, Ringgit Tengah, dan Keluarga itu, diketahui menghanguskan puluhan unit rumah.

Kapolsek Medan Timur, Kompol M Arifin mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran tersebut. Disinggung adanya kabar api berasal akibat kompor yang meledak dari satu rumah warga, dia menyatakan, belum bisa dipastikan, dan kabar itu masih simpang siur. Menurutnya, dugaan sementara diakibatkan listrik arus pendek.

“Untuk sementara ini, dugaan penyebab kebakaran karena listrik arus pendek dari satu rumah warga di Gang Ringgit. Namun, hasil penyebab sebenarnya, masih menunggu penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Labfor (Polri Cabang Medan),” ungkap Arifin, yang ditemui usai memantau situasi pasca kebakaran di lokasi kejadian, Selasa (22/10) sore.

Arifin juga menyebutkan, data terakhir yang diterima dari pihak kelurahan setempat, ada 300 jiwa yang terdampak akibat kebakaran tersebut. Kini, mereka mengungsi di posko-posko yang telah dibangun, dan ada juga mengungsi ke rumah keluarganya. “Ada 3 posko yang dibangun, posko tersebut digunakan untuk tempat pengungsian dan dapur umum,” jelasnya.

Dia mengatakan, para korban kebakaran sangat membutuhkan bantuan pakaian, seragam sekolah, buku, dan selimut. Sebab, sebagian besar pakaian para korban tak terselamatkan ketika api melahap rumah mereka. “Para korban kebakaran sangat mengharapkan bantuan berupa pakaian dan selimut untuk mereka tidur di posko pengungsian. Bagi dermawan yang ingin memberikan bantuan, diminta langsung memberikannya ke posko yang berada di Masjid Jamik Jalan Sentosa Lama,” kata Arifin, seraya menambahkan, kerugian materil ditaksir mencapai Rp1 miliar lebih.

Pantauan di lokasi kejadian, sebagian besar para korban kebakaran tampak mengais sisa-sisa barang mereka yang terbakar di rumahnya masing-masing. Namun, sebagian ada juga yang terlihat syok, dan menangis, karena semua barang di rumahnya hangus terbakar. “Habis semua, tidak ada lagi yang tersisa. Hanya baju yang saya pakai ini saja yang tersisa. Dan dari kemarin (Senin (21/10)) saya belum ganti baju,” ujar Dewi, sambil menangis.

Dewi menuturkan, sewaktu terjadi kebakaran, kebetulan dia lagi di luar, dan rumah kosong. “Pas saya mau pulang ke rumah, ya Allah, apinya sudah marak (besar). Dan warga pada heboh berlarian mengambil air. Saya coba masuk ke rumah, tapi dilarang warga,” pungkasnya. (ris/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/