28 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Amankan 944 Gereja

13 Ribu Personel Diturunkan untuk Natal dan Tahun Baru

MEDAN-Sedikitnya 13.988 personel gabungan dari Polda Sumut, TNI Kodam I/BB, Pemko Medan, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan akan dikerahkan untuk pengamanan pengamanan jelang Natal 2011 dan Tahun Baru 2012. Untuk memaksimalkan persiapan tersebut, Polda Sumut dan Kodam I/BB melakukan upacara gelar pasukan di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (22/12) pagi.

Berindak sebagai inspektur upacara adalah Pangdam I/ BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus. Dalam arahannya, Lodewijk menjelaskan isi dari UU No 34 Tahun 2004 yang mengatur salah satu tugas TNI yang disebutkannya ada dua, yakni operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Salah satu operasi militer selain perang adalah dengan memberikan bantuan pengamanan kepada pemerintah daerah maupun aparat kepolisian.

“SOP-nya sudah jelas, semua pelaksanaannya dibawah kendali Kapoldasu. Sedang kita sifatnya on call, berapapun kekuatan yang diminta kepada kita, kita siap. Itu sudah ada SOP-nya, baik dari pihak kepolisian maupun Mabes TNI, kita tinggal menjalankannya di lapangan,” katanya.

Sementara itu, Kapoldasu Ijen Pol Wisjnu A Sastro mengatakan pengamanan yang dilakukan ini akan berlangsung selama 10 hari. “Ini merupakan operasi kemanusiaan terpadu. Artinya, yang terlibat dalam operasi ini tidak hanya aparat kepolisian saja tetapi juga melibatkan unsur TNI dan (aparat) pemerintah daerah,” ujar Wisjnu kepada wartawan.

Dijelaskannya, operasi yang dilakukan ini akan memberikan rasa aman kepada seluruh warga Nasrani yang merayarakan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012. Dengan begitu, dalam operasi ini lebih mengedepankan penanganan secara persuasif, preventif, dan represif yang setelah itu barulah dilakukan penegakan secara hukum.

“Masyarakat tidak perlu dibentak-bentak karena masyarakat perlu pengayoman. Untuk itu aparat kita berikan arahan agar memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

Kepada warga yang menjalankan ibadah Natal dan merayakan Tahun Baru 2012, Wisjnu mengingatkan untuk menjaga keamanan dirinya masing-masing, terutama ketika hendak berpergian. Dengan demikian semua kegiatan yang dilakukan dapat berjalan tertib dan lancar.

Sedangkan untuk melakukan pengamanan di jajaran Polda Sumatera Utara, mendirikan 112 pos pengamanan dan 18 pos pelayanan.

Wisjnu mengatakan, pengamanan tempat ibadah merupakan prioritas utama. Ada 944 gereja yang harus diamankan. Itu sebabnya Poldasu mengajak seluruh masyarakat untuk ikut membantu melakukan pengamanan.

Sedangkan Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengatakan untuk menciptakan kondisi kota yang aman tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat kepolisian, TNI maupun pemerintah kota tetapi harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

“Kita ingin mulai dari tingkat kepala lingkungan sampai kecamatan harus ikut bersama-sama menciptakan suasana kondusif dan mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan tetap siaga dalam menghadapi setiap ancaman yang mungkin terjadi,” ujarnya. (adl/mag-5)

13 Ribu Personel Diturunkan untuk Natal dan Tahun Baru

MEDAN-Sedikitnya 13.988 personel gabungan dari Polda Sumut, TNI Kodam I/BB, Pemko Medan, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan akan dikerahkan untuk pengamanan pengamanan jelang Natal 2011 dan Tahun Baru 2012. Untuk memaksimalkan persiapan tersebut, Polda Sumut dan Kodam I/BB melakukan upacara gelar pasukan di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (22/12) pagi.

Berindak sebagai inspektur upacara adalah Pangdam I/ BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus. Dalam arahannya, Lodewijk menjelaskan isi dari UU No 34 Tahun 2004 yang mengatur salah satu tugas TNI yang disebutkannya ada dua, yakni operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Salah satu operasi militer selain perang adalah dengan memberikan bantuan pengamanan kepada pemerintah daerah maupun aparat kepolisian.

“SOP-nya sudah jelas, semua pelaksanaannya dibawah kendali Kapoldasu. Sedang kita sifatnya on call, berapapun kekuatan yang diminta kepada kita, kita siap. Itu sudah ada SOP-nya, baik dari pihak kepolisian maupun Mabes TNI, kita tinggal menjalankannya di lapangan,” katanya.

Sementara itu, Kapoldasu Ijen Pol Wisjnu A Sastro mengatakan pengamanan yang dilakukan ini akan berlangsung selama 10 hari. “Ini merupakan operasi kemanusiaan terpadu. Artinya, yang terlibat dalam operasi ini tidak hanya aparat kepolisian saja tetapi juga melibatkan unsur TNI dan (aparat) pemerintah daerah,” ujar Wisjnu kepada wartawan.

Dijelaskannya, operasi yang dilakukan ini akan memberikan rasa aman kepada seluruh warga Nasrani yang merayarakan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012. Dengan begitu, dalam operasi ini lebih mengedepankan penanganan secara persuasif, preventif, dan represif yang setelah itu barulah dilakukan penegakan secara hukum.

“Masyarakat tidak perlu dibentak-bentak karena masyarakat perlu pengayoman. Untuk itu aparat kita berikan arahan agar memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.

Kepada warga yang menjalankan ibadah Natal dan merayakan Tahun Baru 2012, Wisjnu mengingatkan untuk menjaga keamanan dirinya masing-masing, terutama ketika hendak berpergian. Dengan demikian semua kegiatan yang dilakukan dapat berjalan tertib dan lancar.

Sedangkan untuk melakukan pengamanan di jajaran Polda Sumatera Utara, mendirikan 112 pos pengamanan dan 18 pos pelayanan.

Wisjnu mengatakan, pengamanan tempat ibadah merupakan prioritas utama. Ada 944 gereja yang harus diamankan. Itu sebabnya Poldasu mengajak seluruh masyarakat untuk ikut membantu melakukan pengamanan.

Sedangkan Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengatakan untuk menciptakan kondisi kota yang aman tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat kepolisian, TNI maupun pemerintah kota tetapi harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

“Kita ingin mulai dari tingkat kepala lingkungan sampai kecamatan harus ikut bersama-sama menciptakan suasana kondusif dan mendorong masyarakat untuk lebih waspada dan tetap siaga dalam menghadapi setiap ancaman yang mungkin terjadi,” ujarnya. (adl/mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/