25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Tidak Ada Lonjakan Penumpang Kereta Api & Bus

MEDAN-Dua hari menjelang perayaan Natal (H-2) 2013, tak ada kenaikan jumlah penumpang Kereta Api (KA) Divisi Regional Sumut-NADn
Kondisi itu dapat dilihat dari tiket yang dibooking (pesan) untuk tanggal 23-24 Desember mendatang.

STASIUN: Ratusan penumpang mulai memadati stasiun bus ALS di Jalan Sisingamangaraja Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
STASIUN: Ratusan penumpang mulai memadati stasiun bus ALS di Jalan Sisingamangaraja Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Hal tersebut disampaikan Manajer Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI (Persero) Divre I Sumut-NAD kepada Sumut Pos, Minggu (22/12). “Sampai saat ini masih normal. Bahkan, tiket yang terbooking pada Senin dan Selasa (23-24 Desember) masih menunjukkan angka yang normal,” ujarnya.

Dipaparkannya, per tanggal 22 Desember 2013 tiket KA yang terbooking untuk tanggal 23 Desember pada KA Sri Bilah yakni sebanyak 155 seat untuk kelas bisnis dan 103 seat untuk kelas eksekutif.

Sementara untuk KA Putri deli pada kelas Ekonomi sebanyak 316 seat, sedangkan untuk KA Siantar Ekspres (Sireks) hanya terbooking sebanyak 70 seat.

Sedangkan untuk tanggal 24 Desember, pada KA Sri Bilah yang kelas bisnis terbooking sebanyak 123 seat. Semantara untuk kelas eksekutif sebanyak  89 seat, sedangkan untuk KA Putri Deli kelas ekonomi sebanyak 394 seat dan Sireks sebanyak 90 seat.

Pantauan Sumut Pos di stasiun KA Medan situasinya masih normal dan tidak terjadi kepadatan penumpang yang signifikan. Sedangkan tarif yang diberlakukan pun masih terbilang normal, yakni; Rp20 ribu untuk kelas ekonomi dengan KA Putri Deli dan Sirex.

Sementara KA Sri Bilah tergantung pada kepadatan penumpang. Jika jumlah penumpang terbilang normal, maka akan dikenakan tarif batas bawah yakni Rp90ribu untuk kelas Bisnis dan Rp110 ribu untuk kelas eksekutif. Tetapi jika terjadi lonjakan, akan dikenakan tarif batas atas yakni Rp120 ribu untuk kelas bisnis dan Rp150 ribu untuk kelas eksekutif.

“Jadi, khusus untuki KA Sri Bilah, bukan hanya ketika momentum hari besar saja dikenakan tarif batas atas, tetapi jika lonjakan terjadi misalnya di hari Jumaat, Sabtu, atau Minggu maka juga akan dikenakan tarif batas atas. Seperti pada Sabtu (21/12) lalu, penumpang sekitar 8 ribuan lebih maka dikenakan tarif batas atas,”jelasnya.

Begitupun, Rapino mengatakan ada kabar gembira bagi calon penumpang KA Sri Bilah, yakni bagi calon penumpang yang membeli tiket per tanggal 1 hingga 30 januari 2014 untuk keberangkatan 1 hingga 30 April 2014 akan dikenakan tarif batas bawah.

“Promo tersebut dinamakan ‘Makin Awal Makin Spesial’ untuk KA Sri Bilah Rute Medan-Rantauparapat. Di mana pembelian tiket pada H-90 bisa mendapatkan tarif batas bawah untuk hari apapun,”jelasnya.

Di stasiun Bus Koperasi Usaha Pinggir Jalan (KUPJ) Jalan Sisingamangaraja juga tak menunjukkan kepadatan yang signifikan. Harganya pun masih normal. Seperti yang dikatakan Ucok, salah satu staff yang bekerja di sana. Disebutkannya, belum ada kenaikan yang berarti untuk keberangkatang.

Dikatakan Ucok, kemungkinan besar lonjakan akan terjadi H-2 atau H-1 jelang tahun baru 2014 mendatang. “Karena pada saat itu, liburan  tahun baru sekalian libur anak sekolah,”katanya.

Sementara, puncak arus mudik Natal dari Pulau Batam tujuan Pelabuhan Belawan, diperkirakan akan terjadi pada H-1 atau besok (Rabu, red).

Jumlah penumpang yang tiba di pelabuhan ini diprediksikan akan membludak hingga mencapai lebih dari 2600 orang penumpang.

Asisten Menejer Operasional PT Pelni Cabang Medan, Yusuf mengatakan, sebagai langkah antisipasi puncak arus pemudik pada H-1 atau 24 Desember dari Batam secara keseluruhan, jauh hari sebelumnya pelni telah memersiapkannya dengan menggandakan (menambah) rute pelayaran KM Kelud dari Pulau Batam tujuan Pelabuhan Belawan.

“Untuk penambahan armada kapal tidak ada, hanya saja rute pelayaran KM Kelud dari Batam-Belawan ditambah, sedangkan kapal untuk sementara tidak melayani rute Tanjungpriok, Jakarta. Tujuannya agar penumpukan penumpang dari Batam bisa terangkut,” kata, Yusuf kepada sumut pos, Minggu (22/12) kemarin.

Dia menyebutkan, keberangkatan KM Kelud dalam melayani rute Batam-Belawan dibuka sejak 16 Desember lalu. Masyarakat pengguna jasa KM Kelud di Pulau Batam, yang hendak merayakan natal bersama keluarganya di Sumatera Utara, terus terjadi peningkatan jumlah penumpang.

Berdasarkan pantauan Sumut Pos, jumlah pemudik KM Kelud asal Batam yang turun di dermaga terminal penumpang domestik Pelabuhan Belawan pada Sabtu (21/12) lalu sekitar 2500 orang. Sedangkan pada keberangkatan hari, Minggu (22/12), penumpang yang naik mencapai 1700 orang pemudik.

Meningkatnya animo masyarakat menggunakan jasa kapal laut pada arus mudik Natal tahun ini, dikarenakan tiket kapal laut tidak mengalami kenaikan dan dinilai harganya lebih terjangkau atau hanya Rp175 ribu untuk kelas ekonomi tujuan Belawan-Batam, sementara tarif tiket pesawat untuk tujuan yang sama mencapai Rp1,5 juta per orang.

“Untuk harga tiket normal tidak terjadi kenaikan, masyarakat yang hendak membeli tiket harus menunjukan identitas diri seperti KTP. Karena setiap calon penumpang yang akan berangkat kita akan lakukan pemeriksaan tiketnya, sesuai atau tidak dengan identitasnya,” ungkap dia.

Yusuf, juga meminta pihak agen perjalanan maupun agen penjual tiket untuk tidak menaikan harga tiket sepihak, meski permintaan meningkat seiring masuknya liburan Natal dan Tahun Baru 2014.

“Untuk stok tiket masih tersedia, dan diharapkan masyarajat tidak membeli tiket kepada para calo dengan harga yang relatif lebih mahal,” katanya.

Sementara, hingga hari ini atau H minus 4 jelang perayaan natal, aktivitas lonjakan penumpang di Bandara Internasional Kualanamu mulai mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa.

Meski begitu, lonjakan jumlah pesawat dan penumpang, baik domestik dan internasional tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ketua Tim Monitoring Angkutan Udara Natal 2013 dan Tahun Baru 2014, Prio Ambardi K mewakili General Manager Kualanamu International Airport (KNIA/KNO) menyebut, hingga kemarin jumlah pesawat dan penumpang di kedatangan/keberangkatan domestik dan internasional tercatat mengalami peningkatan rata-rata 4.

“Peningkatan ini naik sekitar 33% jika dibandingkan tahun lalu,” ujar Prio, Minggu (22/12) petang.

Prio membeberkan, berdasarkan data tim monitoring yang mereka himpun, untuk kedatangan domestik total pesawat naik 8,19 persen.

“Pada 2012 ada 74 pesawat, namun tahun ini naik 2 pesawat dan tambahan ekstra 2 pesawat. Jadi jumlah totalnya menjadi 80 pesawat,” sebutnya.

Namun untuk jumlah penumpang domestik yang datang, lanjut Prio, pada tahun ini mengalami penurunan. Jika pada 2012 sebanyak 9.640 penumpang, di tahun ini hanya 9.220 penumpang.

Disebutkan Prio, pada keberangkatan domestik baik pesawat dan penumpang sama-sama meningkat.

“Tercatat, pada 2012 jumlah pesawat 74, tahun ini menjadi 81, ddan untuk penumpang tahun lalu 8.927, kini menjadi 9.289 penumpang,” ungkapnya.

Untuk internasional, baik kedatangan dan keberangkatan jumlah pesawat dan penumpang sama-sama meningkat. Tercatat, tahun lalu di kedatangan jumlah pesawat 21, kini bertambah menjadi 27 pesawat, dan penumpang tahun lalu hanya 2.333, kini menjadi 2.854 penumpang.

“Di keberangkatan tahun lalu, 21 pesawat dan 2.539 penumpang kini bertambah menjadi 28 pesawat dan 2.786 penumpang?,” pungkasnya.

Disebutkannya, estimate angka ini dipastikan akan meningkat drastis saat puncak Natal dan Tahun Baru nanti pada 24 Desember mendatang.

(rul/(tri/mag-1/azw)

MEDAN-Dua hari menjelang perayaan Natal (H-2) 2013, tak ada kenaikan jumlah penumpang Kereta Api (KA) Divisi Regional Sumut-NADn
Kondisi itu dapat dilihat dari tiket yang dibooking (pesan) untuk tanggal 23-24 Desember mendatang.

STASIUN: Ratusan penumpang mulai memadati stasiun bus ALS di Jalan Sisingamangaraja Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
STASIUN: Ratusan penumpang mulai memadati stasiun bus ALS di Jalan Sisingamangaraja Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Hal tersebut disampaikan Manajer Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI (Persero) Divre I Sumut-NAD kepada Sumut Pos, Minggu (22/12). “Sampai saat ini masih normal. Bahkan, tiket yang terbooking pada Senin dan Selasa (23-24 Desember) masih menunjukkan angka yang normal,” ujarnya.

Dipaparkannya, per tanggal 22 Desember 2013 tiket KA yang terbooking untuk tanggal 23 Desember pada KA Sri Bilah yakni sebanyak 155 seat untuk kelas bisnis dan 103 seat untuk kelas eksekutif.

Sementara untuk KA Putri deli pada kelas Ekonomi sebanyak 316 seat, sedangkan untuk KA Siantar Ekspres (Sireks) hanya terbooking sebanyak 70 seat.

Sedangkan untuk tanggal 24 Desember, pada KA Sri Bilah yang kelas bisnis terbooking sebanyak 123 seat. Semantara untuk kelas eksekutif sebanyak  89 seat, sedangkan untuk KA Putri Deli kelas ekonomi sebanyak 394 seat dan Sireks sebanyak 90 seat.

Pantauan Sumut Pos di stasiun KA Medan situasinya masih normal dan tidak terjadi kepadatan penumpang yang signifikan. Sedangkan tarif yang diberlakukan pun masih terbilang normal, yakni; Rp20 ribu untuk kelas ekonomi dengan KA Putri Deli dan Sirex.

Sementara KA Sri Bilah tergantung pada kepadatan penumpang. Jika jumlah penumpang terbilang normal, maka akan dikenakan tarif batas bawah yakni Rp90ribu untuk kelas Bisnis dan Rp110 ribu untuk kelas eksekutif. Tetapi jika terjadi lonjakan, akan dikenakan tarif batas atas yakni Rp120 ribu untuk kelas bisnis dan Rp150 ribu untuk kelas eksekutif.

“Jadi, khusus untuki KA Sri Bilah, bukan hanya ketika momentum hari besar saja dikenakan tarif batas atas, tetapi jika lonjakan terjadi misalnya di hari Jumaat, Sabtu, atau Minggu maka juga akan dikenakan tarif batas atas. Seperti pada Sabtu (21/12) lalu, penumpang sekitar 8 ribuan lebih maka dikenakan tarif batas atas,”jelasnya.

Begitupun, Rapino mengatakan ada kabar gembira bagi calon penumpang KA Sri Bilah, yakni bagi calon penumpang yang membeli tiket per tanggal 1 hingga 30 januari 2014 untuk keberangkatan 1 hingga 30 April 2014 akan dikenakan tarif batas bawah.

“Promo tersebut dinamakan ‘Makin Awal Makin Spesial’ untuk KA Sri Bilah Rute Medan-Rantauparapat. Di mana pembelian tiket pada H-90 bisa mendapatkan tarif batas bawah untuk hari apapun,”jelasnya.

Di stasiun Bus Koperasi Usaha Pinggir Jalan (KUPJ) Jalan Sisingamangaraja juga tak menunjukkan kepadatan yang signifikan. Harganya pun masih normal. Seperti yang dikatakan Ucok, salah satu staff yang bekerja di sana. Disebutkannya, belum ada kenaikan yang berarti untuk keberangkatang.

Dikatakan Ucok, kemungkinan besar lonjakan akan terjadi H-2 atau H-1 jelang tahun baru 2014 mendatang. “Karena pada saat itu, liburan  tahun baru sekalian libur anak sekolah,”katanya.

Sementara, puncak arus mudik Natal dari Pulau Batam tujuan Pelabuhan Belawan, diperkirakan akan terjadi pada H-1 atau besok (Rabu, red).

Jumlah penumpang yang tiba di pelabuhan ini diprediksikan akan membludak hingga mencapai lebih dari 2600 orang penumpang.

Asisten Menejer Operasional PT Pelni Cabang Medan, Yusuf mengatakan, sebagai langkah antisipasi puncak arus pemudik pada H-1 atau 24 Desember dari Batam secara keseluruhan, jauh hari sebelumnya pelni telah memersiapkannya dengan menggandakan (menambah) rute pelayaran KM Kelud dari Pulau Batam tujuan Pelabuhan Belawan.

“Untuk penambahan armada kapal tidak ada, hanya saja rute pelayaran KM Kelud dari Batam-Belawan ditambah, sedangkan kapal untuk sementara tidak melayani rute Tanjungpriok, Jakarta. Tujuannya agar penumpukan penumpang dari Batam bisa terangkut,” kata, Yusuf kepada sumut pos, Minggu (22/12) kemarin.

Dia menyebutkan, keberangkatan KM Kelud dalam melayani rute Batam-Belawan dibuka sejak 16 Desember lalu. Masyarakat pengguna jasa KM Kelud di Pulau Batam, yang hendak merayakan natal bersama keluarganya di Sumatera Utara, terus terjadi peningkatan jumlah penumpang.

Berdasarkan pantauan Sumut Pos, jumlah pemudik KM Kelud asal Batam yang turun di dermaga terminal penumpang domestik Pelabuhan Belawan pada Sabtu (21/12) lalu sekitar 2500 orang. Sedangkan pada keberangkatan hari, Minggu (22/12), penumpang yang naik mencapai 1700 orang pemudik.

Meningkatnya animo masyarakat menggunakan jasa kapal laut pada arus mudik Natal tahun ini, dikarenakan tiket kapal laut tidak mengalami kenaikan dan dinilai harganya lebih terjangkau atau hanya Rp175 ribu untuk kelas ekonomi tujuan Belawan-Batam, sementara tarif tiket pesawat untuk tujuan yang sama mencapai Rp1,5 juta per orang.

“Untuk harga tiket normal tidak terjadi kenaikan, masyarakat yang hendak membeli tiket harus menunjukan identitas diri seperti KTP. Karena setiap calon penumpang yang akan berangkat kita akan lakukan pemeriksaan tiketnya, sesuai atau tidak dengan identitasnya,” ungkap dia.

Yusuf, juga meminta pihak agen perjalanan maupun agen penjual tiket untuk tidak menaikan harga tiket sepihak, meski permintaan meningkat seiring masuknya liburan Natal dan Tahun Baru 2014.

“Untuk stok tiket masih tersedia, dan diharapkan masyarajat tidak membeli tiket kepada para calo dengan harga yang relatif lebih mahal,” katanya.

Sementara, hingga hari ini atau H minus 4 jelang perayaan natal, aktivitas lonjakan penumpang di Bandara Internasional Kualanamu mulai mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa.

Meski begitu, lonjakan jumlah pesawat dan penumpang, baik domestik dan internasional tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Ketua Tim Monitoring Angkutan Udara Natal 2013 dan Tahun Baru 2014, Prio Ambardi K mewakili General Manager Kualanamu International Airport (KNIA/KNO) menyebut, hingga kemarin jumlah pesawat dan penumpang di kedatangan/keberangkatan domestik dan internasional tercatat mengalami peningkatan rata-rata 4.

“Peningkatan ini naik sekitar 33% jika dibandingkan tahun lalu,” ujar Prio, Minggu (22/12) petang.

Prio membeberkan, berdasarkan data tim monitoring yang mereka himpun, untuk kedatangan domestik total pesawat naik 8,19 persen.

“Pada 2012 ada 74 pesawat, namun tahun ini naik 2 pesawat dan tambahan ekstra 2 pesawat. Jadi jumlah totalnya menjadi 80 pesawat,” sebutnya.

Namun untuk jumlah penumpang domestik yang datang, lanjut Prio, pada tahun ini mengalami penurunan. Jika pada 2012 sebanyak 9.640 penumpang, di tahun ini hanya 9.220 penumpang.

Disebutkan Prio, pada keberangkatan domestik baik pesawat dan penumpang sama-sama meningkat.

“Tercatat, pada 2012 jumlah pesawat 74, tahun ini menjadi 81, ddan untuk penumpang tahun lalu 8.927, kini menjadi 9.289 penumpang,” ungkapnya.

Untuk internasional, baik kedatangan dan keberangkatan jumlah pesawat dan penumpang sama-sama meningkat. Tercatat, tahun lalu di kedatangan jumlah pesawat 21, kini bertambah menjadi 27 pesawat, dan penumpang tahun lalu hanya 2.333, kini menjadi 2.854 penumpang.

“Di keberangkatan tahun lalu, 21 pesawat dan 2.539 penumpang kini bertambah menjadi 28 pesawat dan 2.786 penumpang?,” pungkasnya.

Disebutkannya, estimate angka ini dipastikan akan meningkat drastis saat puncak Natal dan Tahun Baru nanti pada 24 Desember mendatang.

(rul/(tri/mag-1/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/