Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda…
Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku…
Bait lagu berjudul Bunda di atas yang dinyanyikan Melly Goeslaw, mengalun lembut di Sekolah SMP Kartika I-1 Medan. Jerit tangis dan haru para SMP Kartika I-1 Medan pun pecah. Mereka pun tak mampu menahan air matanya yang bercucuran.
Apalagi sering diputarnya lagi itu, para siswa tersebut membasuh kaki ibu mereka. Para siswa membasuh kaki ibunya menggunakan air yang disediakan pada ember, di halaman sekolah, Jalan S Parman, Medan, Kamis (22/12). Kegiatan itu untuk memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember.
Banyak ibu tak mampu menahan air mata bahagia saat sang buah hati dengan lembut membasuh kakinya. Pelukan sayang pun langsung diberikan ibu. Tak pelak, air mata buah hati pun menetes di pipinya masing-masing.
Kepala SMP Kartika I-1 Medan, Muhammad Syahril Nasution menuturkan, kegiatan memperingati hari ibu ini sengaja dilakukan untuk mendukung kurikulum yaitu mengembangkan karakter siswa. Sebab, kata dia, kegiatan praktik yang didukung oleh ibu setiap siswa ini, diharapkan dapat menumbuhkan sifat siswa agar memiliki karakter yang mulia.”Kegiatan diikuti oleh siswa kelas 7, 8 dan 9. Jadi ada sekitar 73 siswa yang ikut serta,” tutur Syahril.
Menurut dia, kegiatan membasuh kaki ibu ini telah menjadi program tahunan oleh sekolah. Diharapkan pula sekolah dapat mengajarkan anak agar menjadi pribadi yang lebih baik. “Ibu adalah orang pertama yang mendampingi anak. Makanya, di Hari Ibu Nasional, kegiatan ini kita laksanakan,” ucap Syahril.
Salah satu orang tua siswa, Winda mengatakan, sangat menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh sekolah. Menurutnya, dengan peringatan ini akan mengingatkan bahwa ibu adalah segalanya.
Begitu juga dengan orang tua siswa lainnya, Rastuti. Ibu dari Imam Tito dan Bintano ini menyebutkan, sejak anak-anaknya sekolah, baru kali ini dia benar-benar merasakan hikmah dari hari ibu.”Apapun dikesampingkan ibu demi anak-anak dan suaminya. Semoga dengan kegiatan ini, bisa menciptakan karakter anak-anak yang soleh dan soleha serta berguna bagi nusa dan bangsa,” ungkapnya.
Sementara, seorang siswa, Salsabila mengaku, perasaan senang bercampur sedih dalam kegiatan peringatan hari ibu kali ini. Sebab, selama ini belum menjadi anak yang terbaik untuk ibunya.”Salsa masih sering melawan orang tua. Makanya, Salsa senang karena berkesempatan membasuh kaki ibu untuk pertama kalinya. Terima kasih ibu,” ucap Salsa dengan mata yang berkaca-kaca. (ris/ila)