31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Hindari Baju Hijau, Agar Selamat di Tahun Naga

Sudah banyak yang membahas kalau Tahun Naga Air menjadi tahun gemilang. Perekonomian cenderung me ningkat, tidak seperti Tahun Kelinci (tahun lalu) yang labil. Namun, segemilang itukah Tahun Naga Air ini?

Suhu Atek, peramal di Medan, mengingatkan agar warga tetap berpinjak di tanah. Maksudnya, jangan terlalu tinggi berharap dan bermimpi karena Tahun Naga Air juga memiliki sisi yang tak baik. Ditemui Sumut Pos di kediamannya, Jalan Danau Lindu No 15 Medan.

Suhu Atek mengatakan sisi keamanan dan ketertiban akan mengalami ujian karena sisi ekonomi yang berkembang bagus.
“Pada Tahun Naga Air ini, potensi tindak kriminalitas akan mengalami peningkatan. Sejalan dengan itu, kecelakaan lalu lintas juga diprediksi akan mengalami peningkatan cukup signifikan,” katanya, Senin (23/1).

Dalam hal keamanan dan kenyamanan serta keselamatan, Shio Naga Air di tahun ini tidak bersahabat dengan orang-orang yang bershio Kuda, Harimau, Monyet, Tikus serta yang bershio Anjing. Yang paling riskan atau rawan, dalam sisi keamanan dan keselamatan adalah bagi orang yang yang bershio Anjing dan Naga. Terlebih, bagi orang-orang yang memasuki usia 59 dan 49 tahun. “Tahun ini juga tahun jahat bagi orang-orang yang shionya bertentangan dengan Naga. Yang tidak cocok atau serasi adalah orang yang lahir dengan Shio Anjing, Kuda, Monyet, Tikus, dan Harimau. Bisa mengalami kesialan,” urainya.

Tapi, bukannya kesialan itu tidak bisa diantisipasi atau dihindari. Maksudnya, ada hal-hal yang bisa dilakukan orang yang bershio-shio yang disebutkan tadi. Yakni, menggunakan pakaian berwarna Kuning. Secara filosofi warna kuning adalah warna yang dihormati oleh Naga. Dianjurkan juga untuk tidak menggunakan baju berwarna hijau. “Kalau pakai pakaian warna hijau juga tidak baik dan bisa terkena kesialan. Karena warna hijau itu berlaga dengan warna naga yang juga hijau,” ungkapnya.

Meski begitu, Suhu Atek sepakat kalau Tahun Naga secara umum dianggap sebagai tahun gemilang. “Unsur air di Tahun Naga ini adalah lambang kemakuran dan kesejahteraan. Atau bisa disebut juga, tahun berkah. Bidang yang memiliki kebaikan adalah bidang ekonomi dan itu secara menyeluruh, baik pertanian, industri, perdagangan atau niaga dan sebagainya,” jelasnya.

Hanya saja, kendati perekonomian akan beranjak naik atau meningkat pada sisi pertumbuhannya, namun bukannya tanpa proses. Dalam arti kata, peningkatan pertumbuhan perekonomian yang ada baik untuk Medan dan Sumut, dari semua sektor akan berjalan secara perlahan. “Perkembangannya secara bertahap. Tapi akan tercapai, ekonomi masyarakat juga meningkat,” cetusnya.

Bagi masyarakat Kota Medan dan Sumut, yang ingin mencari peruntungan pada tahun ini, khususnya dalam berniaga atau berbisnis, sebaiknya memulai usaha dengan hal-hal yang berkaitan dengan unsur air atau minyak. “Selain itu sepertinya akan sulit berkembang,” prediksinya.

Khusus untuk Kota Medan, menurutnya daerah yang potensial untuk pertumbuhan dan perkembangan bisnis perumahan atau properti, terletak di bagian Utara dan Selatan Kota Medan.

Untuk daerah Barat dan Timur Kota Medan, lebih baik untuk pembangunan infrastruktur.

“Untuk bisnis, pada prinsipnya juga tidak semua shio akan beruntung atau sial. Semuanya berdasar tanggal, bulan serta hari lahirnya,” paparnya.
Sedangkan untuk Sumatera, termasuk Sumatera Utara, menurut prakiraan sepanjang tahun ini berpeluang akan terjadi gempa. Dan gempa yang akan terjadi, dimungkinkan akan terjadi selama dua kali. “Secara detil, asal, kapan dan kekuatan pasti gempanya, saya belum bisa memprediksi atau memastikan. Tapi, dari penerawangan yang saya lakukan, gempa yang terjadi sebanyak dua kali di Sumatera dan goncangan terasa sampai ke Medan. Berbicara kemungkinan, bisa terjadi di Aceh atau Padang,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Perwakilan Umat Buddha (Walubi) Medan, Sutopo menuturkan, dalam tradisi fengshui memang Naga Air ini identik dengan tahun penuh kemakmuran. “Sebenarnya setiap tahun itu pasti istimewa, tidak ada tahun yang tidak baik, tidak baik itu kalau kita berbuat hal yang buruk misalnya membuat makhluk lain itu menderita,” terang Sutopo.

Dikatakan Sutopo, dalam tradisi disebut kalau tahun ini kemakmuran, namun sebaiknya masyarakat tidak mempercayai ramalan begitu saja. “Iintinya kalau kita mau sukses maka tetap harus bekerja keras dan berusaha,” tegas Sutopo.

Begitu juga dengan Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sumut, Indra Wahidin, menyebutkan kalau sebenarnya semua tahun itu merupakan tahun baik. “Sebenarnya bukan tahun ini saja tahun baik, setiap tahun pada prinsipnya itu tahun baik. Tapi kita hanya mengharapkan di tahun ini semua masyarakat bisa hidup harmonis, seperti ramalan tahun naga air kalau tahun ini penuh kebahagiaan dan kemakmuran bisa ditingkatkan,” terang Indra.
Begitupun, masih ada masyarakat tionghoa yang masih mempercayai ramalan di tahun naga air, seperti Humas Persaudaraan Muda Mudi Vihara Borobudur Medan, Adi mengatakan kalau di tahun ini memang dipercayai lebih baik dari tahun sebelumnya. “Tahun ini memang identik dengan tahun kemakmuran, investasi apa saja dipercayai bisa sukses, selain itu juga tahun ini penuh kebahagiaan namun ada sisi buruk di tahun ini karena bencana besar akan terjadi, seperti banjir dan lainnya,” terang Adi.

Begitupun, menurut Adi, tak semua masyarakat di tahun ini merasakan kemakmuran, sebab, setiap manusia memiliki shionya sendiri, sehingga kalau shionya baik di tahun ini pasti ramalan ini akan dirasakan oleh yang bersangkutan. “Namun, tergantung dari shionya sendiri jugalah. Kalau shionya juga memiliki keberuntungan di tahun ini atau tidak,” terang Adi.

Sedangkan Bikhsu Mansheng di Vihara Maitri Jalan Gandhi, Medan Area menjabarkan kalau di Tahun Naga Air, dipercaya masyarakat akan mendapat rezeki, kewibawaan dan  kebijaksanaan. “Akan mendapatkan itu semua kalau sejalan dengan perbuatan,” jelasnya disela-sela sembahyang bersama umat.

Medan Lengang

Di Kota Medan, suasana Imlek kemarin cukup menyenangkan. Pasalnya, kemacetan nyaris tak ada di setiap sudut kota. Pantauan Sumut Pos di jalan-jalan dan persimpangan yang dilalui, sejak pukul 09.00 WIB, jalanan lengang. Kendaraan yang melintas, terlihat hanya sesekali. Sementara, di persimpangan Jalan Letda Sujono-HM Yamin-Williem Iskandar-Aksara yang biasanya macet hingga beberapa meter, ternyata itu tidak terlihat. Begitu pula yang terlihat di persimpangan Padang Bulan-Ngumban Surbakti-AH Nasution.

Pun, pada perayaan malam Imlek. Suasana benar-benar terjaga. Hal itu tidak terlepas dari pengamanan yang dilakukan petugas kepolisian yang pada tahun ini mengerahkan 852 personel di 119 vihara yang ada di Kota Medan. “Aman dan kondusif,” ujar Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga saat dikonfirmasi, Senin (23/1) siang. Dikatakannya, penjagaan digelar selama 3 hari. Mulai Minggu (22/1) hingga hari ini Selasa (24/1). (ari/adl/gus/mag-5)

Sudah banyak yang membahas kalau Tahun Naga Air menjadi tahun gemilang. Perekonomian cenderung me ningkat, tidak seperti Tahun Kelinci (tahun lalu) yang labil. Namun, segemilang itukah Tahun Naga Air ini?

Suhu Atek, peramal di Medan, mengingatkan agar warga tetap berpinjak di tanah. Maksudnya, jangan terlalu tinggi berharap dan bermimpi karena Tahun Naga Air juga memiliki sisi yang tak baik. Ditemui Sumut Pos di kediamannya, Jalan Danau Lindu No 15 Medan.

Suhu Atek mengatakan sisi keamanan dan ketertiban akan mengalami ujian karena sisi ekonomi yang berkembang bagus.
“Pada Tahun Naga Air ini, potensi tindak kriminalitas akan mengalami peningkatan. Sejalan dengan itu, kecelakaan lalu lintas juga diprediksi akan mengalami peningkatan cukup signifikan,” katanya, Senin (23/1).

Dalam hal keamanan dan kenyamanan serta keselamatan, Shio Naga Air di tahun ini tidak bersahabat dengan orang-orang yang bershio Kuda, Harimau, Monyet, Tikus serta yang bershio Anjing. Yang paling riskan atau rawan, dalam sisi keamanan dan keselamatan adalah bagi orang yang yang bershio Anjing dan Naga. Terlebih, bagi orang-orang yang memasuki usia 59 dan 49 tahun. “Tahun ini juga tahun jahat bagi orang-orang yang shionya bertentangan dengan Naga. Yang tidak cocok atau serasi adalah orang yang lahir dengan Shio Anjing, Kuda, Monyet, Tikus, dan Harimau. Bisa mengalami kesialan,” urainya.

Tapi, bukannya kesialan itu tidak bisa diantisipasi atau dihindari. Maksudnya, ada hal-hal yang bisa dilakukan orang yang bershio-shio yang disebutkan tadi. Yakni, menggunakan pakaian berwarna Kuning. Secara filosofi warna kuning adalah warna yang dihormati oleh Naga. Dianjurkan juga untuk tidak menggunakan baju berwarna hijau. “Kalau pakai pakaian warna hijau juga tidak baik dan bisa terkena kesialan. Karena warna hijau itu berlaga dengan warna naga yang juga hijau,” ungkapnya.

Meski begitu, Suhu Atek sepakat kalau Tahun Naga secara umum dianggap sebagai tahun gemilang. “Unsur air di Tahun Naga ini adalah lambang kemakuran dan kesejahteraan. Atau bisa disebut juga, tahun berkah. Bidang yang memiliki kebaikan adalah bidang ekonomi dan itu secara menyeluruh, baik pertanian, industri, perdagangan atau niaga dan sebagainya,” jelasnya.

Hanya saja, kendati perekonomian akan beranjak naik atau meningkat pada sisi pertumbuhannya, namun bukannya tanpa proses. Dalam arti kata, peningkatan pertumbuhan perekonomian yang ada baik untuk Medan dan Sumut, dari semua sektor akan berjalan secara perlahan. “Perkembangannya secara bertahap. Tapi akan tercapai, ekonomi masyarakat juga meningkat,” cetusnya.

Bagi masyarakat Kota Medan dan Sumut, yang ingin mencari peruntungan pada tahun ini, khususnya dalam berniaga atau berbisnis, sebaiknya memulai usaha dengan hal-hal yang berkaitan dengan unsur air atau minyak. “Selain itu sepertinya akan sulit berkembang,” prediksinya.

Khusus untuk Kota Medan, menurutnya daerah yang potensial untuk pertumbuhan dan perkembangan bisnis perumahan atau properti, terletak di bagian Utara dan Selatan Kota Medan.

Untuk daerah Barat dan Timur Kota Medan, lebih baik untuk pembangunan infrastruktur.

“Untuk bisnis, pada prinsipnya juga tidak semua shio akan beruntung atau sial. Semuanya berdasar tanggal, bulan serta hari lahirnya,” paparnya.
Sedangkan untuk Sumatera, termasuk Sumatera Utara, menurut prakiraan sepanjang tahun ini berpeluang akan terjadi gempa. Dan gempa yang akan terjadi, dimungkinkan akan terjadi selama dua kali. “Secara detil, asal, kapan dan kekuatan pasti gempanya, saya belum bisa memprediksi atau memastikan. Tapi, dari penerawangan yang saya lakukan, gempa yang terjadi sebanyak dua kali di Sumatera dan goncangan terasa sampai ke Medan. Berbicara kemungkinan, bisa terjadi di Aceh atau Padang,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Perwakilan Umat Buddha (Walubi) Medan, Sutopo menuturkan, dalam tradisi fengshui memang Naga Air ini identik dengan tahun penuh kemakmuran. “Sebenarnya setiap tahun itu pasti istimewa, tidak ada tahun yang tidak baik, tidak baik itu kalau kita berbuat hal yang buruk misalnya membuat makhluk lain itu menderita,” terang Sutopo.

Dikatakan Sutopo, dalam tradisi disebut kalau tahun ini kemakmuran, namun sebaiknya masyarakat tidak mempercayai ramalan begitu saja. “Iintinya kalau kita mau sukses maka tetap harus bekerja keras dan berusaha,” tegas Sutopo.

Begitu juga dengan Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sumut, Indra Wahidin, menyebutkan kalau sebenarnya semua tahun itu merupakan tahun baik. “Sebenarnya bukan tahun ini saja tahun baik, setiap tahun pada prinsipnya itu tahun baik. Tapi kita hanya mengharapkan di tahun ini semua masyarakat bisa hidup harmonis, seperti ramalan tahun naga air kalau tahun ini penuh kebahagiaan dan kemakmuran bisa ditingkatkan,” terang Indra.
Begitupun, masih ada masyarakat tionghoa yang masih mempercayai ramalan di tahun naga air, seperti Humas Persaudaraan Muda Mudi Vihara Borobudur Medan, Adi mengatakan kalau di tahun ini memang dipercayai lebih baik dari tahun sebelumnya. “Tahun ini memang identik dengan tahun kemakmuran, investasi apa saja dipercayai bisa sukses, selain itu juga tahun ini penuh kebahagiaan namun ada sisi buruk di tahun ini karena bencana besar akan terjadi, seperti banjir dan lainnya,” terang Adi.

Begitupun, menurut Adi, tak semua masyarakat di tahun ini merasakan kemakmuran, sebab, setiap manusia memiliki shionya sendiri, sehingga kalau shionya baik di tahun ini pasti ramalan ini akan dirasakan oleh yang bersangkutan. “Namun, tergantung dari shionya sendiri jugalah. Kalau shionya juga memiliki keberuntungan di tahun ini atau tidak,” terang Adi.

Sedangkan Bikhsu Mansheng di Vihara Maitri Jalan Gandhi, Medan Area menjabarkan kalau di Tahun Naga Air, dipercaya masyarakat akan mendapat rezeki, kewibawaan dan  kebijaksanaan. “Akan mendapatkan itu semua kalau sejalan dengan perbuatan,” jelasnya disela-sela sembahyang bersama umat.

Medan Lengang

Di Kota Medan, suasana Imlek kemarin cukup menyenangkan. Pasalnya, kemacetan nyaris tak ada di setiap sudut kota. Pantauan Sumut Pos di jalan-jalan dan persimpangan yang dilalui, sejak pukul 09.00 WIB, jalanan lengang. Kendaraan yang melintas, terlihat hanya sesekali. Sementara, di persimpangan Jalan Letda Sujono-HM Yamin-Williem Iskandar-Aksara yang biasanya macet hingga beberapa meter, ternyata itu tidak terlihat. Begitu pula yang terlihat di persimpangan Padang Bulan-Ngumban Surbakti-AH Nasution.

Pun, pada perayaan malam Imlek. Suasana benar-benar terjaga. Hal itu tidak terlepas dari pengamanan yang dilakukan petugas kepolisian yang pada tahun ini mengerahkan 852 personel di 119 vihara yang ada di Kota Medan. “Aman dan kondusif,” ujar Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga saat dikonfirmasi, Senin (23/1) siang. Dikatakannya, penjagaan digelar selama 3 hari. Mulai Minggu (22/1) hingga hari ini Selasa (24/1). (ari/adl/gus/mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/