MEDAN- Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menolak hadir di kampanye Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi (ESJA) dengan alasan sakit. Padahal, kader-kader PDIP Sumut sudah menanti kehadirannya di Bandara Polonia Medan sejak pukul 07.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Sejumlah Satgas PDIP Sumut juga memadati terminal kedatangan domestik Bandara Polonia sejak pagi hari.
Hingga pukul 08.00 WIB, seperti yang dijadwalkan, Jokowi tak kunjung datang. Para kader, Satgas dan pengurus DPD I PDIP Sumut masih sabar menunggu kedatangan orang nomor satu di DKI Jakarta itu. Setelah ditunggu hingga pukul 10.30 WIB, Jokowi yang dijadwalkan menghadiri HUT ke-40 PDIP di Stabat, Langkat, belum juga datang, para pengurus PDIP dan wartawan mulai meninggalkan terminal kedatangan domestik. Sekitar pukul 12.30 WIB, pengurus PDIP Sumut mendapat kabar Jokowi batal datang ke Medan.
Sementara di Perguruan Sultan Iskandar Muda, Jalan Sunggal Medan, ratusan orang tua siswa dan undangan resah menanti kedatangan Jokowi. Mereka yang menunggu sejak pukul 11.00 WIB pulang dengan pearsaan kecewa. “Jokowi tak jadi datang karena sedang dalam kondisi kurang sehat. Dokter sarankan dia tidak terbang (ke Medan, Red). Tapi besok, apakah memungkinkan terbang nanti jam 15.00 Wib dikabarkan lagi,” ungkap Ketua Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Sofyan Tan, yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Sumut kepada wartawan.
Ribuan simpatisan pasangan calon ESJA kecewa karena ketidakhadiran Jokowi di Wisma Yapentara Jalan Lintas Sumatera Km 21,5 Tanjungmorawa, Sabtu (23/2). Massa yang sejak pagi hari menunggu kehadiran Gubenur DKI Jakarta itu kecewa karena sosok yang dinanti justru tak muncul. Massa datang dari Delitua, Bangun Purba hingga Sibolangit.
“Kecewalah Jokowi nggak datang. Sejak pagi kami menunggu di sini,” kata Yusuf Ketaren (34), warga Delitua. Pengurus DPC PDIP Kabupaten Deliserdang juga sudah menggelar persiapan menyambut kedatangan Jokowi. Panitia juga memasang tenda, umbul-umbul, dan spanduk bergambar Jokowi dan pasangan ‘ESJA’.
Ketua DPC PDIP, Apoan Simanungkalit mengatakan ketidak hadiran Jokowi karena belum terbitnya izin cuti yang diterbitkan oleh kementerian Dalam Negeri. “Jokowi belum diberi cuti, meski hari libur kantor, namun, izin cuti Jokowi harus ada ,” bilangnya.
Apoan menjelaskan, rencana kedatangan Jokowi ke Deliserdang untuk kegiatan tatap muka merupakan intruksi pengurus pusat PDIP. Batalnya kehadiran Jokowi di resepsi ulang tahun ke-40 PDIP juga membuat fungsionaris, kader, dan simpatisan PDIP di Langkat amat kecewa.
Ketua DPC PDI Perjuangan Syafril sempat naik ke panggung memberikan sambutan dan menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Jokowi di Langkat.
“Pak Jokowi berhalangan hadir karena informasi kita terima beliau tidak diizinkan dokter untuk terbang. Banyak aktifitasnya hingga kurang sehat,” kata Syafril disambut teriakan masaa yang kecewa massa.
Terkait batalnya Jokowi datang ke Medan, pengurus PDIP Sumut langsung menggelar konferensi pers di Aula Bung Karno, Jalan Hayam Wuruk Medan sekira pukul 15.30 WIB. Koordinator Tim Merah Putih yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Budiman Nadapdap menegaskan Jokowi sedang dalam kondisi tak sehat.
“Tadi malam jam 23.00 WIB Pak Jokowi ke lapangan dan sampai kehujanan. Tiba-tiba dia mengalami meriang. Kesehatan beliau terganggu, sehingga tadi pagi tim medis memeriksa kesehatannya dia tidak bisa untuk datang ke Medan,” katanya.
Ditanya kenapa PDIP Sumut terkesan memaksakan Jokowi datang di kampanye Effendi-Jumiran, Budiman membantah. “Ini bukan paksaan kita, tapi beliau yang minta,” kilahnya. (mag-19/btr/jie)