26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Polisi Tembak Mati Tamu Grand Aston

MEDAN-Direktorat IV Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menembak mati dua pelaku narkotika dari sejumlah penggerebekan yang dilakukan di Kota Medan, kemarin. Satu pelaku tewas di Grand Aston City Hall Medan, tepatnya di kamar 1218 dan satu lagi di Perumahan Bukit Hijau Regency, Medan Selayang. Dari peristiwa itu, 2 kg sabu-sabu dan 10.000 butir ekstasi berhasil diamankan.

MAYAT: Jenazah tersangka berada  kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Selasa (23/4). Seorang tersangka, Ramadhan Puda Kesuma (inset) semasa hidup.//aminoer rasyid/sumut pos//aminoer rasyid/sumut pos
MAYAT: Jenazah tersangka berada di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Selasa (23/4). Seorang tersangka, Ramadhan Puda Kesuma (inset) semasa hidup.//aminoer rasyid/sumut pos//aminoer rasyid/sumut pos

Kedua orang yang tewas masing-masing diketahui berinisial Ramadhan Puda Kesuma (26), yang tinggal di Jalan Karya, Medan, dan Kiki (26)n
mahasiswa warga Jalan Setia Budi Medan.

Ramadhan Puda Kesuma dikabarkan ditembak petugas di Grand Aston Hotel kamar 1218 karena melawan petugas dengan belati. Akhirnya pelaku dihujam timah panas di bagian dada kiri dan tulang rusuk sebelah kiri dan tewas di tempat. Sedangkan Kiki, ditembak di Perumahan Bukit Hijau Regency No 66 Medan Selayang. Dia dikabarkan mencoba melarikan diri saat hendak dibekuk polisi dan mengalami luka tembak di bagian dada kiri.

Selain keduanya, seorang tersangka yang ditangkap dalam keadaan hidup yaitu Selly Satria Aprianto (26). Dia disebut-sebut sebagai seorang mahasiswi, dan hingga berita ini diturunkan masih dalam pemeriksaan intensif oleh petugas Mabes Polri, atas dugaan keterlibatannya dalam jaringan narkoba Malaysia-Indonesia ini.

Selain menembak mati dua tersangka dan mengamankan seorang pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 2 kg sabu-sabu dan 10.000 butir ekstasi dari kamar di Grand Aston di Jalan Balai Kota, Medan.

Beredar pula informasi, masih ada sejumlah tersangka lain yang diamankan. Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Kedua mayat kini berada di RS Bhayangkara Medan. Petugas yang ada di RS Bhayangkara Medan menolak diwawancarai. “Sebentar lagi ya, sebentar lagi Pak Dir (Direktur Res Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan, Red) datang,” ucap seorang petugas.

Untuk diketahui, petugas dari Direktorat IV Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri menggerebek dan membekuk sindikat narkoba jaringan Malaysia, Tanjungbalai, Medan, Kalimantan dan Jakarta, seluruh pelaku yang diamankan di Kota Medan.

Direktur Res Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan, datang langsung melihat kedua jasad pelaku yang tewas. Namun dia enggan memberikan komentar. Perwira penyandang pangkat melati tiga itu didampingi Kasat Narkoba Polresta Medan Kompol Dony Alexander dan Kasat Reskrim Polresta Medan HM Yoris Marzuki. Toga hanya melambaikan tangannya saat awak media melontarkan sejumlah pertanyaan kepadanya.
Terkait kejadian itu, tadi malam, Public Relation Officer Grand Aston City Hall Medan, Cindy Lailani saat dikonfirmasi mengaku, belum mengetahui kejadian penembakan di hotelnya. Namun, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti lainnya apakah benar terjadi penembakan.

“Berhubung sudah malam, jadi kami belum bisa memastikan persoalan sebenarnya karena petugas sore sudah pulang dari hotel. Selanjutnya, untuk nama perlu dicek ke komputer. Kami baru bisa beri keterangan lengkap besok (hari ini, Red),” ujarnya via telp ke Sumut Pos.

Istri Dilarang Melihat Jasad

Sebelumnya, sekira pukul 22.00 WIB tadi malam, keluarga pelaku Ramadhan dan Kiki tiba di RS Bhayangkara. Seorang wanita berambut sebahu terlihat menangis histeris di depan ruang dawat darurat. Wanita tersebut merupakan kakak Kiki. Tak lama wanita tersebut langsung diboyong oleh perawat ke ruang instalasi darurat untuk ditenangkan.

Tak berlangsung lama, dua orang wanita bernama mengenakan jilbab diketahui bernama Vera dan Fenci juga mendatangi RS Bayangkara Medan. Sama halnya dengan dengan wanita berambut sebahu mengenakan jaket merah dan berkaos hijau (kakak Kiki tadi), Fenci juga menangis histeris setelah mengetahui Ramadhan tewas ditembak petugas.

Belakangan diketahui kalau Fenci adalah kekasih Ramadhan. Tangis semakin pecah saat dua wanita yang diketahui keluarga dua tersangka kasus sabu-sabu itu melihat langsung jenazah Ramadhan dan Kiki yang terbaring kaku di atas meja batu kamar mayat tersebut. Bahkan, Fenci sempat pingsan setelah menjerit dan memanggil nama kekasihnya itu.

Keterangan yang dihimpun, Fenci yang tinggal di kawasan Jalan Murni Setia Budi, Komplek Perumahan Kodam mengetahui Ramadhan meninggal dunia setelah mendapat kabar dari kakak kandung korban.”Katanya ada masalah sama Ramadhan di Brimob makanya kami kemari. Pas sampai di sini baru tahu kami kalau dia sudah meninggal karena ditembak,” ucap Vera.

Wanita itu juga mengatakan kalau Ramadhan dan Fenci sudah berpacaran beberapa tahun belakangan ini. Ramadhan juga sempat mengecap pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiah Sumatera Utara (UMSU) Medan. Namun, Ramadhan tak sempat menamatkan kuliahnya karena pindah.”Tapi pindah ‘gak tau kenapa dan gak tahu sudah tamat atau belum, mereka juga udah lumayan lama pacaran,” ungkapnya sembari berlalu.
Menurut pengakuan Azwar Subandi paman Kiki, ponakannya itu tidak terlibat dengan narkoba. Maka, pihak keluarga sangat terkejut atas kejadian tersebut. “Saya tahu dari adik saya, mertua si Kiki ini, makanya saya ke sini,” ungkap pria tua ini.

Subandi mengatakan sehari-harinya Kiki tidak pernah minum-minuman keras apa lagi terlibat narkoba. Kiki bekerja dalam bidang kontraktor, ikut dengan pamannya. Kiki baru menikah selama 4 bulan dengan Eka yang juga hadir di RS Bhayangkara. Namun, Eka tidak diberi izin petugas saat ingin melihat jasad suaminya itu. “Orang baik, pendiam tidak nyangka seperti itu, tidak mungkin dia (Kiki) menjual sabu-sabu,” sebutnya sembari menyebutkan Kiki bisa saja dijebak.

Keluarga Kiki pun meminta keterangan kepada wartawan apa yang terjadi sebenarnya. Pasalnya tidak ada keterangan resmi yang disampaikan polisi atas penembakan hingga Kiki tewas. “Belum ada keterangan resmi, makanya kami tanyai rekan-rekan sekalian apa sebenarnya terjadi, belum ada keterangan dari polisi, kita saja keluarga tidak boleh melihat jasad Kiki,” katanya.

Pihak keluarga pun berniat menuntut polisi. “Kalau tidak terbukti, kami akan menggugat,” sebutnya. (gus/mag-12)

Penggerebekan Maut

[table caption=”Grand Aston City Hall Medan Hotel” delimiter=”:”]

Kamar: 1218
Waktu Kejadian: 15.30 WIB, Selasa (23/4)
Korban Tewas: Ramadhan Puda Kesuma
Umur: 26 tahun
Status: Mahasiswa (pernah kuliah UMSU)
Alamat: Jalan Karya Nomor 246 Lingkungan VII Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat
Barang Bukti: a. 2 kg sabu-sabu
:b. 10.000 butir ekstasi
Alasan ditembak mati: melawan petugas dengan menggunakan pisau belati
[/table]
[table caption=”Komplek Perumahan Bukit Hijau Regency No 66 Medan Selayang” delimiter=”|”]
Korban Tewas| Kiki
|Umur :26 tahun
|Status :Mahasiswa
|Alamat :Jalan Setiabudi Medan
|Alasan ditembak mati: melarikan diri
Pelaku yang Ditangkap| Selly Satria Aprianto
|Umur: 26 tahun
|Status: Mahasiswa (pernah kuliah di UISU)[/table]

MEDAN-Direktorat IV Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menembak mati dua pelaku narkotika dari sejumlah penggerebekan yang dilakukan di Kota Medan, kemarin. Satu pelaku tewas di Grand Aston City Hall Medan, tepatnya di kamar 1218 dan satu lagi di Perumahan Bukit Hijau Regency, Medan Selayang. Dari peristiwa itu, 2 kg sabu-sabu dan 10.000 butir ekstasi berhasil diamankan.

MAYAT: Jenazah tersangka berada  kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Selasa (23/4). Seorang tersangka, Ramadhan Puda Kesuma (inset) semasa hidup.//aminoer rasyid/sumut pos//aminoer rasyid/sumut pos
MAYAT: Jenazah tersangka berada di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Selasa (23/4). Seorang tersangka, Ramadhan Puda Kesuma (inset) semasa hidup.//aminoer rasyid/sumut pos//aminoer rasyid/sumut pos

Kedua orang yang tewas masing-masing diketahui berinisial Ramadhan Puda Kesuma (26), yang tinggal di Jalan Karya, Medan, dan Kiki (26)n
mahasiswa warga Jalan Setia Budi Medan.

Ramadhan Puda Kesuma dikabarkan ditembak petugas di Grand Aston Hotel kamar 1218 karena melawan petugas dengan belati. Akhirnya pelaku dihujam timah panas di bagian dada kiri dan tulang rusuk sebelah kiri dan tewas di tempat. Sedangkan Kiki, ditembak di Perumahan Bukit Hijau Regency No 66 Medan Selayang. Dia dikabarkan mencoba melarikan diri saat hendak dibekuk polisi dan mengalami luka tembak di bagian dada kiri.

Selain keduanya, seorang tersangka yang ditangkap dalam keadaan hidup yaitu Selly Satria Aprianto (26). Dia disebut-sebut sebagai seorang mahasiswi, dan hingga berita ini diturunkan masih dalam pemeriksaan intensif oleh petugas Mabes Polri, atas dugaan keterlibatannya dalam jaringan narkoba Malaysia-Indonesia ini.

Selain menembak mati dua tersangka dan mengamankan seorang pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 2 kg sabu-sabu dan 10.000 butir ekstasi dari kamar di Grand Aston di Jalan Balai Kota, Medan.

Beredar pula informasi, masih ada sejumlah tersangka lain yang diamankan. Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Kedua mayat kini berada di RS Bhayangkara Medan. Petugas yang ada di RS Bhayangkara Medan menolak diwawancarai. “Sebentar lagi ya, sebentar lagi Pak Dir (Direktur Res Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan, Red) datang,” ucap seorang petugas.

Untuk diketahui, petugas dari Direktorat IV Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri menggerebek dan membekuk sindikat narkoba jaringan Malaysia, Tanjungbalai, Medan, Kalimantan dan Jakarta, seluruh pelaku yang diamankan di Kota Medan.

Direktur Res Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan, datang langsung melihat kedua jasad pelaku yang tewas. Namun dia enggan memberikan komentar. Perwira penyandang pangkat melati tiga itu didampingi Kasat Narkoba Polresta Medan Kompol Dony Alexander dan Kasat Reskrim Polresta Medan HM Yoris Marzuki. Toga hanya melambaikan tangannya saat awak media melontarkan sejumlah pertanyaan kepadanya.
Terkait kejadian itu, tadi malam, Public Relation Officer Grand Aston City Hall Medan, Cindy Lailani saat dikonfirmasi mengaku, belum mengetahui kejadian penembakan di hotelnya. Namun, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti lainnya apakah benar terjadi penembakan.

“Berhubung sudah malam, jadi kami belum bisa memastikan persoalan sebenarnya karena petugas sore sudah pulang dari hotel. Selanjutnya, untuk nama perlu dicek ke komputer. Kami baru bisa beri keterangan lengkap besok (hari ini, Red),” ujarnya via telp ke Sumut Pos.

Istri Dilarang Melihat Jasad

Sebelumnya, sekira pukul 22.00 WIB tadi malam, keluarga pelaku Ramadhan dan Kiki tiba di RS Bhayangkara. Seorang wanita berambut sebahu terlihat menangis histeris di depan ruang dawat darurat. Wanita tersebut merupakan kakak Kiki. Tak lama wanita tersebut langsung diboyong oleh perawat ke ruang instalasi darurat untuk ditenangkan.

Tak berlangsung lama, dua orang wanita bernama mengenakan jilbab diketahui bernama Vera dan Fenci juga mendatangi RS Bayangkara Medan. Sama halnya dengan dengan wanita berambut sebahu mengenakan jaket merah dan berkaos hijau (kakak Kiki tadi), Fenci juga menangis histeris setelah mengetahui Ramadhan tewas ditembak petugas.

Belakangan diketahui kalau Fenci adalah kekasih Ramadhan. Tangis semakin pecah saat dua wanita yang diketahui keluarga dua tersangka kasus sabu-sabu itu melihat langsung jenazah Ramadhan dan Kiki yang terbaring kaku di atas meja batu kamar mayat tersebut. Bahkan, Fenci sempat pingsan setelah menjerit dan memanggil nama kekasihnya itu.

Keterangan yang dihimpun, Fenci yang tinggal di kawasan Jalan Murni Setia Budi, Komplek Perumahan Kodam mengetahui Ramadhan meninggal dunia setelah mendapat kabar dari kakak kandung korban.”Katanya ada masalah sama Ramadhan di Brimob makanya kami kemari. Pas sampai di sini baru tahu kami kalau dia sudah meninggal karena ditembak,” ucap Vera.

Wanita itu juga mengatakan kalau Ramadhan dan Fenci sudah berpacaran beberapa tahun belakangan ini. Ramadhan juga sempat mengecap pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiah Sumatera Utara (UMSU) Medan. Namun, Ramadhan tak sempat menamatkan kuliahnya karena pindah.”Tapi pindah ‘gak tau kenapa dan gak tahu sudah tamat atau belum, mereka juga udah lumayan lama pacaran,” ungkapnya sembari berlalu.
Menurut pengakuan Azwar Subandi paman Kiki, ponakannya itu tidak terlibat dengan narkoba. Maka, pihak keluarga sangat terkejut atas kejadian tersebut. “Saya tahu dari adik saya, mertua si Kiki ini, makanya saya ke sini,” ungkap pria tua ini.

Subandi mengatakan sehari-harinya Kiki tidak pernah minum-minuman keras apa lagi terlibat narkoba. Kiki bekerja dalam bidang kontraktor, ikut dengan pamannya. Kiki baru menikah selama 4 bulan dengan Eka yang juga hadir di RS Bhayangkara. Namun, Eka tidak diberi izin petugas saat ingin melihat jasad suaminya itu. “Orang baik, pendiam tidak nyangka seperti itu, tidak mungkin dia (Kiki) menjual sabu-sabu,” sebutnya sembari menyebutkan Kiki bisa saja dijebak.

Keluarga Kiki pun meminta keterangan kepada wartawan apa yang terjadi sebenarnya. Pasalnya tidak ada keterangan resmi yang disampaikan polisi atas penembakan hingga Kiki tewas. “Belum ada keterangan resmi, makanya kami tanyai rekan-rekan sekalian apa sebenarnya terjadi, belum ada keterangan dari polisi, kita saja keluarga tidak boleh melihat jasad Kiki,” katanya.

Pihak keluarga pun berniat menuntut polisi. “Kalau tidak terbukti, kami akan menggugat,” sebutnya. (gus/mag-12)

Penggerebekan Maut

[table caption=”Grand Aston City Hall Medan Hotel” delimiter=”:”]

Kamar: 1218
Waktu Kejadian: 15.30 WIB, Selasa (23/4)
Korban Tewas: Ramadhan Puda Kesuma
Umur: 26 tahun
Status: Mahasiswa (pernah kuliah UMSU)
Alamat: Jalan Karya Nomor 246 Lingkungan VII Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat
Barang Bukti: a. 2 kg sabu-sabu
:b. 10.000 butir ekstasi
Alasan ditembak mati: melawan petugas dengan menggunakan pisau belati
[/table]
[table caption=”Komplek Perumahan Bukit Hijau Regency No 66 Medan Selayang” delimiter=”|”]
Korban Tewas| Kiki
|Umur :26 tahun
|Status :Mahasiswa
|Alamat :Jalan Setiabudi Medan
|Alasan ditembak mati: melarikan diri
Pelaku yang Ditangkap| Selly Satria Aprianto
|Umur: 26 tahun
|Status: Mahasiswa (pernah kuliah di UISU)[/table]

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/