Minimnya upah tenaga medis dan tenaga administrasi sukarela (kontrak) di RSU dr Pirngadi Medan, dikhawatirkan akan berdampak pada pelayanan di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut. Karenanya, diharapkan kepada Manajemen RSU Pirngadi Medan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga pelayanan dapat lebih maksimal.
Demikian dikatakan Destanul Aulia, pemerhati kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) kepada wartawan Sumut Pos Bagus Syahputra, Senin (23/5). Berikut petikkan wawancaranya.
Menurut Anda, apa yang terjadi jika tenaga medis memilki upah minim?
Kita bisa melihat dari dua aspek, yakni aspek kemanusian dan aspek manajemen. Yang dimaksud dengan aspek kemanusiaan, orang yang bekerja dengan upah yang minim akan bekerja tidak maksimal, sementara mereka didorong untuk bekerja maksimal.
Sedangkan secara aspek manajemen, ini merupakan kesalahan pihak manajemen RSU Pirngadi Medan. Pembinaan yang dilakukan terhadap sumber daya manusianya seakan tidak memiliki perencanaan. Ini keburukkan dari RSU Pirngadi yang mempekerjaan tenaga medis tanpa perencanaan dan pembinaan.
Apakah ini akan meganggu pelayanan yang diberikan?
Jelas, ini akan berdampak pada kepuasan pasien. Pasalnya, tim medis yang tidak digaji maksimum, oromatis pelayanan yang diberikan juga rendah. Jangan bicara tentang kepuasan pasien jika kepuasan tim medis itu sendiri rendah dari segi upah yang didapatkan. Hal ini juga membuat pelayanan medis tidak berjalan maksimal. Kita bayangkan, dengan upah di bawah UMK Kota Medan, mereka dituntut memberikan pelayanan maksimal.
Selain itu, jangan salahkan para perawat atau tenaga medis jika bertindak sendiri untuk mencari uang masuk di rumah sakit milik pemko ini dari pasien. Hal ini akan dilakukan dengan berbagai cara.
Menurut Anda, apa yang harus dilakukan RSU Pirngadi Medan?
Seharusnya manajemen RSU Pirngadi memiliki skill of manajemen sehingga semua bisa teratasi dari segala aspek, termasuk gaji yang minim yang diperoleh tenaga medis.
Gaji yang minim juga akan berdampak langsung kepada SDM, yang lama kelama tidak tahan dengan upah segitu. Akhirnya, dia akan mengundurkan diri, sehingga pelayanan terlantar.(*)