30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Diguncang Gempa, Warga Medan Panik

Di Aceh, 7 Rumah dan Masjid Rusak

MEDAN- Getaran gempa yang hebat membuat panik  warga Medan,  Sabtu (23/6) siang. Warga berhamburan dari gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan, serta dari rumah-rumah penduduk.

“Kami berlarian, takut gedungnya runtuh,” ujar Riana, pengunjung Sun Plaza di halaman depan pusat perbelanjaan itu.

Selain panik, getaran yang hanya berlangsung sekitar satu menit itu menimbulkan rasa pusing bagi sejumlah orang. “Getarannya sebetar, peningnya masih terasa sampai sekarang,” sebut Julianda, karyawan sebuah bank di Jalan Imam Bonjol, Medan, sekitar 30 menit setelah gempa.

Sejumlah pesan singkat lantas beredar luas dari ponsel maupun jejaring sosial. Berdasarkan info dari situs BMKG, gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter terjadi pada pukul 11:34 WIB. Titik gempa 24 Km Barat laut, Kota Subulussalam, 40 kilometer Barat Laut Kabupaten Aceh Singkil, 42 kilometer Tenggara Kabupaten Aceh Selatan, 127 kilometer barat daya Medan.

Kepanikan warga sangat terasa di kawasan pantai barat Aceh. Di wilayah itu, tujuh rumah dan satu masjid dilaporkan rusak parah digoyang gempa. Seorang pegawai di instansi pemerintah nekat loncat karena panik.

Camat Trumon Tengah Kabupaten Aceh Selatan, Abdul Munir, melaporkan tujuh unit rumah berikut satu unit Masjid rusak diguncang gempa. Selain itu, seorang pemilik dari tujuh rumah yang rusak terpaksa dilarikan ke Puskesmas. Kepalanya tertipa dinding beton rumahnya dan mengalami luka serius.
Korban atas nama Hj Jainun (65), warga Gampong Ladang Rimba. “Saat ini korban dirawat di Puskesmas Trumon Tengah,” ujarnya.

M Ali, warga Subulussalam mengatakan, seorang pegawai di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Subulussalam karena panik melompat dari lantai II kantornya. “Namun kondisinya hanya terkilir saja dan yang kami lihat kondisinya tidak parah,” tukas kepada Rakyat Aceh (Grup Sumut Pos) melalui telpon selulernya.

Gempa 6,6 skala richter dirasakan oleh sebagian warga Aceh. Namun gempa tersebut tidak mengganggu aktivitas warga. “Aktivitas warga normal aman terkendali, cuaca Aceh saat dikonfirmasi cerah,” kata Humas Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Sutopo.
Sutopo mengatakan, gempa tersebut juga tidak menimbulkan terjadinya tsunami. Gempa juga dirasakan tidak terlalu kuat. Tidak ada laporan korban jiwa atau pun kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.

Disebutkannya, ada dua kali gelombang gempa terjadi. Gempa pertama itu selama 7 detik dan goncangan kedua yang kencang itu sekitar 13 detik. Namun kondisi kembali stabil setelah goncangan melanda kota Subulussalam. (mag-41/ria/dir/jpnn)

Di Aceh, 7 Rumah dan Masjid Rusak

MEDAN- Getaran gempa yang hebat membuat panik  warga Medan,  Sabtu (23/6) siang. Warga berhamburan dari gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan, serta dari rumah-rumah penduduk.

“Kami berlarian, takut gedungnya runtuh,” ujar Riana, pengunjung Sun Plaza di halaman depan pusat perbelanjaan itu.

Selain panik, getaran yang hanya berlangsung sekitar satu menit itu menimbulkan rasa pusing bagi sejumlah orang. “Getarannya sebetar, peningnya masih terasa sampai sekarang,” sebut Julianda, karyawan sebuah bank di Jalan Imam Bonjol, Medan, sekitar 30 menit setelah gempa.

Sejumlah pesan singkat lantas beredar luas dari ponsel maupun jejaring sosial. Berdasarkan info dari situs BMKG, gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter terjadi pada pukul 11:34 WIB. Titik gempa 24 Km Barat laut, Kota Subulussalam, 40 kilometer Barat Laut Kabupaten Aceh Singkil, 42 kilometer Tenggara Kabupaten Aceh Selatan, 127 kilometer barat daya Medan.

Kepanikan warga sangat terasa di kawasan pantai barat Aceh. Di wilayah itu, tujuh rumah dan satu masjid dilaporkan rusak parah digoyang gempa. Seorang pegawai di instansi pemerintah nekat loncat karena panik.

Camat Trumon Tengah Kabupaten Aceh Selatan, Abdul Munir, melaporkan tujuh unit rumah berikut satu unit Masjid rusak diguncang gempa. Selain itu, seorang pemilik dari tujuh rumah yang rusak terpaksa dilarikan ke Puskesmas. Kepalanya tertipa dinding beton rumahnya dan mengalami luka serius.
Korban atas nama Hj Jainun (65), warga Gampong Ladang Rimba. “Saat ini korban dirawat di Puskesmas Trumon Tengah,” ujarnya.

M Ali, warga Subulussalam mengatakan, seorang pegawai di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Subulussalam karena panik melompat dari lantai II kantornya. “Namun kondisinya hanya terkilir saja dan yang kami lihat kondisinya tidak parah,” tukas kepada Rakyat Aceh (Grup Sumut Pos) melalui telpon selulernya.

Gempa 6,6 skala richter dirasakan oleh sebagian warga Aceh. Namun gempa tersebut tidak mengganggu aktivitas warga. “Aktivitas warga normal aman terkendali, cuaca Aceh saat dikonfirmasi cerah,” kata Humas Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Sutopo.
Sutopo mengatakan, gempa tersebut juga tidak menimbulkan terjadinya tsunami. Gempa juga dirasakan tidak terlalu kuat. Tidak ada laporan korban jiwa atau pun kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.

Disebutkannya, ada dua kali gelombang gempa terjadi. Gempa pertama itu selama 7 detik dan goncangan kedua yang kencang itu sekitar 13 detik. Namun kondisi kembali stabil setelah goncangan melanda kota Subulussalam. (mag-41/ria/dir/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/