27 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Lulusan UMA Dituntut Trampil dan Beretika

MEDAN- Bagi para lulusan perguruan tinggi, di era globalisasi bukan hanya dituntut kemampuan kademi, melainkan keterampilan serta akhlakul karimah.

Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki tanpa dibarengi etika akan menghancurkan segalanya.

Hal ini diungkapkan Rektor UMA Prof Dr Yakub Matondang di hadapan 571 lulusan wisudawan yang telah menyelesaikan studi di kampus UMA Jalan Kolam Medan Estate, Sabtu (22/6).

“ Alumni UMA yang dihasilkan diharapkan mampu berpikir inovatif serta memiliki moral dan akhlak mulia. Intelektual yang inovatif dan berakhlak dicitrakan sebagai intelektual yang bertaqwa yang dalam kegiatan keilmuan dan teknologi tentunya tak akan melepaskan diri dari sistem nilai dan etika,”ujarnya.

Lulusan yang bermutu adalah alumni yang bisa memenuhi standar mutu pendidikan yang diukur dari seberapa besar manfaatnya bagi stakeholders baik dari kalangan internal maupun eksternal.

Pada dasarnya adalah usaha untuk mencerdaskan dan menjadikan alumni menjadi insan yang kompetitif serta relevan bagi kebutuhan masyarakat global.

Untuk itu selama mengikuti perkuliahan di UMA para lulusan harus memiliki kompetensi utama meliputi komponen keilmuan, kepribadian dan kewirausahaan.

“ Proses pembelajaran ditekankan pada aplikasi kurikulum berbasis kompetensi sehingga diharapkan mahasiswa mampu untuk menguasai pengetahuan secara terpadu dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran serta menumbuhkan pemikiran yang kreatif dan inovatif,” tambah Rektor.

Sementara itu, Ketua Yayasan UMA Erwin Siregar SE MBA menambahkan, UMA telah merancang 5 pilar percepatan peningkatan mutu pendidikan diantaranya, persiapan AIPT (Akreditasi Instutusi Pendidikan Tinggi), persiapan sasaran pencapaian nilai akreditasi A pada semua program studi, sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di tingkat universitas dan fakultas serta akreditasi jurnal ilmiah pada seluruh program studi yang ada. (dik)

MEDAN- Bagi para lulusan perguruan tinggi, di era globalisasi bukan hanya dituntut kemampuan kademi, melainkan keterampilan serta akhlakul karimah.

Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki tanpa dibarengi etika akan menghancurkan segalanya.

Hal ini diungkapkan Rektor UMA Prof Dr Yakub Matondang di hadapan 571 lulusan wisudawan yang telah menyelesaikan studi di kampus UMA Jalan Kolam Medan Estate, Sabtu (22/6).

“ Alumni UMA yang dihasilkan diharapkan mampu berpikir inovatif serta memiliki moral dan akhlak mulia. Intelektual yang inovatif dan berakhlak dicitrakan sebagai intelektual yang bertaqwa yang dalam kegiatan keilmuan dan teknologi tentunya tak akan melepaskan diri dari sistem nilai dan etika,”ujarnya.

Lulusan yang bermutu adalah alumni yang bisa memenuhi standar mutu pendidikan yang diukur dari seberapa besar manfaatnya bagi stakeholders baik dari kalangan internal maupun eksternal.

Pada dasarnya adalah usaha untuk mencerdaskan dan menjadikan alumni menjadi insan yang kompetitif serta relevan bagi kebutuhan masyarakat global.

Untuk itu selama mengikuti perkuliahan di UMA para lulusan harus memiliki kompetensi utama meliputi komponen keilmuan, kepribadian dan kewirausahaan.

“ Proses pembelajaran ditekankan pada aplikasi kurikulum berbasis kompetensi sehingga diharapkan mahasiswa mampu untuk menguasai pengetahuan secara terpadu dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran serta menumbuhkan pemikiran yang kreatif dan inovatif,” tambah Rektor.

Sementara itu, Ketua Yayasan UMA Erwin Siregar SE MBA menambahkan, UMA telah merancang 5 pilar percepatan peningkatan mutu pendidikan diantaranya, persiapan AIPT (Akreditasi Instutusi Pendidikan Tinggi), persiapan sasaran pencapaian nilai akreditasi A pada semua program studi, sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di tingkat universitas dan fakultas serta akreditasi jurnal ilmiah pada seluruh program studi yang ada. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/