26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemko Klaim Kasus Covid Masih Terkendali, Angka Kesembuhan Harian Lebih Rendah dari Penularan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka penyebaran kasus Covid-19 di Kota Medan melonjak cukup tajam. Peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per hari yang biasanya di kisaran angka 30 sampai 50-an kasus, kini meningkat di angka 90-an kasus per hari. Hal itu terlihat dari data yang dilansir Satgas Covid-19 Kota Medan dalam laporan hariannya.

WAWANCARA: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Medan, Rabu (23/6).pran/sumut pos.

Berdasarkan pantauan Sumut Pos dari laporan harian Satgas Covid-19 Kota Medan pada Selasa (22/6) malam pukul 22.30 WIB, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan bertambah 96 kasus dalam sehari. Dengan begitu, total kasus terkonfirmasi positif bertambah dari 17.475 menjadi 17.570 kasusn

Sedangkan sehari sebelumnya, Senin (21/6) pukul 16.50 WIB, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Medan bertambah 91 kasus dalam satu hari.

Di sisi lain, angka kesembuhan justru lebih rendah dari angka penularan. Di saat terdapat 91 kasus baru pada Senin (21/6) lalu, angka kesembuhan hanya mencapai 80 orang. Sedangkan pada Selasa (22/6) kemarin, di saat terjadi 96 kasus baru, angka kesembuhan hanya mencapai 67 orang.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan MKes, membenarkannya. “Iya memang saat ini 90-an kasus lah per hari. Terakhir dari data yang di-update Kota Medan bertambah 96 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Mardohar kepada Sumut Pos, Rabu (23/6).

Di sisi lain, Mardohar juga membenarkan jika angka penyebaran Covid-19 saat ini memang terpantau lebih tinggi dari angka kesembuhan. Namun begitu, pihaknya mengklaim jika hal itu masih dalam batas wajar dan terkendali.

“Iya, memang (terkonfirmasi positif) saat ini lebih tinggi dari angka kesembuhan, tapi itu masih dalam batas wajar. Intinya, angka itu bukan berarti membuat penyebaran Covid-19 di Kota Medan menjadi tidak terkendali, tidak begitu. Sampai saat ini, penyebaran Covid-19 di Medan masih terkendali. Apalagi angka itukan fluktuatif, naik turun ya. Kemarin-kemarin angka kesembuhan jauh lebih tinggi dari penularan,” ujar Mardohar.

Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinas Kesehatan Kota Medan ini juga menjelaskan, tingkat penularan yang saat ini lebih tinggi dari angka kesembuhan tidak serta merta membuat ruang isolasi ataupun rawat inap pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Medan menjadi penuh ataupun langka.

Faktanya, berdasarkan laporan Satgas Covid-19 Kota Medan terbaru, Selasa (22/6), angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat penggunaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 pada sejumlah RS di Kota Medan masih dalam batas aman. Sebab hingga saat ini, jumlah BOR pada sejumlah RS yang menangani pasien Covid-19 di Kota Medan baru mencapai 38,25 persen.

“Karena kan tidak semua juga yang terkonfirmasi positif itu mengalami gejala, apalagi gejala berat, artinya cukup banyak juga yang menjalani isolasi mandiri. Untuk yang rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri, kita minta untuk dirawat di RS. Tapi untuk mereka yang mengalami gejala sedang sampai berat, itu langsung kita minta untuk dirawat di RS agar pengobatan dapat lebih intensif,” ucapnya.

Untuk yang isolasi mandiri di rumah, kata Mardohar, juga diminta untuk betul-betul menjalani isolasi secara ketat. Hal itu harus dilakukan agar tidak menularkan ke anggota keluarga lainnya. Sebab saat ini klaster keluarga menjadi salah satu klaster terbanyak dalam menularkan Covid-19.

“Klaster keluarga merupakan klaster terbanyak saat ini, itu sebabnya kita harus saling menjaga satu sama lain, khususnya menjaga diri dan keluarga dari penyebaran virus ini. Disiplin dalam mematuhi 5M, jaga imunitas tubuh dan tetap berfikir positif. Kalau itu kita lakukan, yakinlah, angka penyebaran akan jauh menurun,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga menegaskan pentingnya kesadaran diri dalam menegakkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, hingga membatasi mobilitas. “Kita lihat di pulau Jawa, kasus Covid-19 terus naik, itu karena kurangnya kesadaran terhadap prokes,” ujar Ihwan.

Ironisnya, kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan ini, walaupun saat ini penyebaran Covid-19 kian meningkat, namun masih ada saja masyarakat yang masih belum percaya bila Covid-19 memang benar adanya.

Ihwan pun berharap, pemerintah dapat betul-betul melakukan pengawasan dan penegakan aturan yang serius agar angka penyebaran Covid-19 bisa terus menurun. “Ayolah, ini untuk kita bersama, supaya cepat angka Covid-19 ini menurun dan membuat ekonomi kita membaik. Sebab dampak dari pandemi Covid-19 ini memang luar biasa, termasuk ke sektor ekonomi,” tutupnya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Angka penyebaran kasus Covid-19 di Kota Medan melonjak cukup tajam. Peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per hari yang biasanya di kisaran angka 30 sampai 50-an kasus, kini meningkat di angka 90-an kasus per hari. Hal itu terlihat dari data yang dilansir Satgas Covid-19 Kota Medan dalam laporan hariannya.

WAWANCARA: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Medan, Rabu (23/6).pran/sumut pos.

Berdasarkan pantauan Sumut Pos dari laporan harian Satgas Covid-19 Kota Medan pada Selasa (22/6) malam pukul 22.30 WIB, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan bertambah 96 kasus dalam sehari. Dengan begitu, total kasus terkonfirmasi positif bertambah dari 17.475 menjadi 17.570 kasusn

Sedangkan sehari sebelumnya, Senin (21/6) pukul 16.50 WIB, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Medan bertambah 91 kasus dalam satu hari.

Di sisi lain, angka kesembuhan justru lebih rendah dari angka penularan. Di saat terdapat 91 kasus baru pada Senin (21/6) lalu, angka kesembuhan hanya mencapai 80 orang. Sedangkan pada Selasa (22/6) kemarin, di saat terjadi 96 kasus baru, angka kesembuhan hanya mencapai 67 orang.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan MKes, membenarkannya. “Iya memang saat ini 90-an kasus lah per hari. Terakhir dari data yang di-update Kota Medan bertambah 96 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Mardohar kepada Sumut Pos, Rabu (23/6).

Di sisi lain, Mardohar juga membenarkan jika angka penyebaran Covid-19 saat ini memang terpantau lebih tinggi dari angka kesembuhan. Namun begitu, pihaknya mengklaim jika hal itu masih dalam batas wajar dan terkendali.

“Iya, memang (terkonfirmasi positif) saat ini lebih tinggi dari angka kesembuhan, tapi itu masih dalam batas wajar. Intinya, angka itu bukan berarti membuat penyebaran Covid-19 di Kota Medan menjadi tidak terkendali, tidak begitu. Sampai saat ini, penyebaran Covid-19 di Medan masih terkendali. Apalagi angka itukan fluktuatif, naik turun ya. Kemarin-kemarin angka kesembuhan jauh lebih tinggi dari penularan,” ujar Mardohar.

Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinas Kesehatan Kota Medan ini juga menjelaskan, tingkat penularan yang saat ini lebih tinggi dari angka kesembuhan tidak serta merta membuat ruang isolasi ataupun rawat inap pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Medan menjadi penuh ataupun langka.

Faktanya, berdasarkan laporan Satgas Covid-19 Kota Medan terbaru, Selasa (22/6), angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat penggunaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 pada sejumlah RS di Kota Medan masih dalam batas aman. Sebab hingga saat ini, jumlah BOR pada sejumlah RS yang menangani pasien Covid-19 di Kota Medan baru mencapai 38,25 persen.

“Karena kan tidak semua juga yang terkonfirmasi positif itu mengalami gejala, apalagi gejala berat, artinya cukup banyak juga yang menjalani isolasi mandiri. Untuk yang rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri, kita minta untuk dirawat di RS. Tapi untuk mereka yang mengalami gejala sedang sampai berat, itu langsung kita minta untuk dirawat di RS agar pengobatan dapat lebih intensif,” ucapnya.

Untuk yang isolasi mandiri di rumah, kata Mardohar, juga diminta untuk betul-betul menjalani isolasi secara ketat. Hal itu harus dilakukan agar tidak menularkan ke anggota keluarga lainnya. Sebab saat ini klaster keluarga menjadi salah satu klaster terbanyak dalam menularkan Covid-19.

“Klaster keluarga merupakan klaster terbanyak saat ini, itu sebabnya kita harus saling menjaga satu sama lain, khususnya menjaga diri dan keluarga dari penyebaran virus ini. Disiplin dalam mematuhi 5M, jaga imunitas tubuh dan tetap berfikir positif. Kalau itu kita lakukan, yakinlah, angka penyebaran akan jauh menurun,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga menegaskan pentingnya kesadaran diri dalam menegakkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, hingga membatasi mobilitas. “Kita lihat di pulau Jawa, kasus Covid-19 terus naik, itu karena kurangnya kesadaran terhadap prokes,” ujar Ihwan.

Ironisnya, kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan ini, walaupun saat ini penyebaran Covid-19 kian meningkat, namun masih ada saja masyarakat yang masih belum percaya bila Covid-19 memang benar adanya.

Ihwan pun berharap, pemerintah dapat betul-betul melakukan pengawasan dan penegakan aturan yang serius agar angka penyebaran Covid-19 bisa terus menurun. “Ayolah, ini untuk kita bersama, supaya cepat angka Covid-19 ini menurun dan membuat ekonomi kita membaik. Sebab dampak dari pandemi Covid-19 ini memang luar biasa, termasuk ke sektor ekonomi,” tutupnya. (map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/