Setelah Sopir & Penumpang Tewas Terpanggang di Angkot
MEDAN- Kasus aksi ugal-ugalan yang mengakibatkan sopir dan penumpang angkutan kota (angkot) KPUM 63 tewas terpanggang terus diselidiki pihak kepolisian. Kii, pihak Polresta Medan masih memburu minibus BTN yang menjadi ‘lawan’ angkot KPUM 63 tadi.
“Bus BTN dengan nomor pintu 305 itu masih kita cari dan kita sudah cek ke terminalnya. Bus BTN dengan nomor pintu 305 ternyata tak ada,” kata Kanit Laka Lantas Polresta Medan, AKP Juwita di ruang kerjanya, kemarin siang.
Meski begitu, Juwita menekankan, pihaknya tidak akan berhenti memberi minibus BTN tersebut. Selain itu, dalam kasus tersebut, pihaknya juga telah memeriksa dua saksi. “Kasusnya masih kita lakukan pemeriksaan saat ini di Mako Sat Lantas Polresta Medan. Saat ini baru dua saksi yang dimintai keterangan,” katanya.
Ditambahkannya, kedua saksi yang dimintai keterangan merupakan orang yang pertama sekali melihat kejadian. “Saksi yang dimintai keterangan itu yakni Muhammad Suhersa alias Heri (36) dan Feri Ferdinand Padang (41). Keduanya saat itu sedang berada dilokasi sekitar 50 meter dari lokasi,” jelasnya.
Juwita mengaku, pihaknya juga masih memintai keterangan dari korban yang selamat yakni Immanuel dan Chaerani. “Kondisi korban yang selamat saat ini sudah mulai membaik dan dari hasil keterangan mereka bahwa bus BTN yang terlebih dahulu memulai kejadian,” terangnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai peristiwa bus Sampri Pribumi yang masuk ke jurang di daerah Sembahe, Juwita mengaku, kasus tersebut sudah sepenuhnya diserahkan ke Unit Laka Lantas Polsekta Pancurbatu. “Kalau untuk kasus itu, silahkan tanyakan ke Kanit Lantas Polsekta Pancurbatu karena kasus ditangani oleh polsek sepenuhnya,” ujarnya. (jon)