MEDAN, SUMUTPOS.CO- Kondisi kesehatan 35 orang calon haji (calhaj) yang masih menunggu di Asrama Haji Embarkasi Medan karena gagal berangkat bersama Kelompok Terbang I, 2 dan 3, tampaknya mulai terganggu.
Hal itu diketahui saat Sumut Pos mewawancarai beberapa orang calon haji gagal berangkat, di Asrama Haji Medan, Minggu (23/8). Begitu juga Wakil Kepala Bidang Kesehatan Haji embarkasi Medan, dr Aulianto, mengakui beberapa orang calon Haji gagal berangkat bersama kloter I, 2 dan 3 itu, datang berobat.
“Saya juga sebenarnya sangat stres dengan kepikiran ini. Namun, karena saya berpikir jika semua ini kehendak Allah dan akan menggangu kesehatan saya, maka saya sabar agar tegar, “ ungkap Tisnawati singka.
Lebih lanjut, wanita berusia 56 tahun yang tinggal di Pasar 8 Tembung itu menyebut jika kondisi itu, dirasakan calon haji yang juga gagal berangkat dengan kloter sebelumnya. Bahkan, dikatakan Tisnawati kalau ada calon haji yang tekanan darahnya sampai meninggi. Namun, disebut Tisnawati kalau keadaan itu, belum ada yang membuat kondisi kesehatan caol Haji, sampai parah. Terlebih, diakui Tisna kalau mereka saling memperhatikan dan mengingatkan untuk memeriksa kondisi kesehatan ke klinik.
“ Seperti ibu itu, nangis saja. Oleh karena itu, setelah habis diperiksa kesehatan, diganti gelang sebagai tanda kesehatannya, “ sambungnya.
Hal senada juga diakui Rasmi. Calon Haji asal Jalan Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru itu, mengaku mendapat pergantian gelang tanda kesehatan, usai memeriksa kesehatan kembali, pasca mengetahui gagal berangkat ke Tanah Suci bersama jamaah calon Haji Kloter 3 Embarkasi Medan. Oleh karena itu, disebut Nenek 9 cucu itu, dirinya mencoba bersabar untuk tegar atas keadaan itu, dengan meningat kalau semua yang terjadi kehendak Allah.
“Suami saya Badar Muhammad Umar, juga tidak jadi berangkat karena saya tidak berangkat. Namun, untuk suami saya visanya sudah selesai, “ ungkap Rasmi singkat.
Wakil Kepala Bidang Kesehatan Haji Embarkasi Medan, dr Aulianto yang dikonfirmasi, mengaku jika beberapa calon Haji yang gagal berangkat itu kembali memeriksakan kesehatan di Klinik Asrama Haji Embarkasi Medan. Namun, disebut Aulianto belum ada yang kondisi kesehatannya sampai memburuk. Oleh karena itu, disebut Aulianto pihaknya memberi obat dan saran pada calon Haji yang gagal berangkat itu.
“Kalau tim khusus untuk memantau kesehatan mereka, belum ada. Namun, kita beri masukan dan saran. Makanya mereka rajin datang, selain memeriksa kesehatan, mereka juga datang untuk mengambil obat saja. Terlebih, kita di sini 24 jam, “ ujar Aulianto singkat.
Terpisah, Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Imam Mukhair yang dikonfirmasi mengakui jika 35 orang calon Haji, masih berada di Asrama Haji Embarkasi Medan. Namun, disebutnya jika hanya 25 orang yang belum siap visa, sehingga batal berangkat dengan kloter yang sebelumnya ditetapkan. Sementara untuk 10 orang calon Haji lagi, disebut Imam menunda untuk berangkat karena sebagai suami atau isteri mereka belum dapat berangkat karena visa belum selesai. Dikatakan Imam, saat ini visa yang belum selesai itu, masih dalam proses di Kedutaan Arab Saudi di Jakarta.
“Sebelumnya juga ada 2 orang atas nama Johandi dan Nurnina Ritonga, batal berangkat karena sakit. Begitu juga 1 orang, atas nama Lindawati yang merupakan isteri Johandi yang menunda keberangkatannya. Namun, Nurnina Ritonga sudah berangkat ke Tanah Suci, sehingga tinggal Johandi masih dirawat di Rumah Sakit Haji Medan, ditemani isterinya Lindawati, “ sambung Imam menjelaskan.
Diimbau Perbanyak Minum dan Basahi Tubuh
Sebagai informasi, sebanyak 599 dari 1131 calon Haji embarkasi Medan yang berada di Tanah Suci saat ini, berstatus Beresiko Tinggi (Risti). Sementara suhu di Tanah Suci saat ini, mencapai 45 sampai 49 derajat celcius. Oleh karena itu, Wakil Kepala Bidang Haji Embarkasi Medan, dr Aulianto mengimbau untuk jamaah calon Haji, khususnya yang berstatus Risti di Tanah Suci, memperbanyak minum air, makan buah, membasahi tubuh dengan air, serta menggunakan payung saat keluar dari pemondokan.
Dijelaskan Aulianto, memperbanyak minum air putih bertujuan mengurangi dehidrasi yang tidak terhindarkan oleh suhu yang tinggi. Begitu juga dengan membasahi tubuh dengan air, disebut Aulianto untuk menjaga kelembaban kulit yang akan kering serta mamakai payung saat keluar dari pemondokan, disebut Aulianto untuk menghindari kulit terkena langsung sengat matahari yang cukup panas.
“Buah-buahan dan sayur-sayuran itu sangat baik untuk tubuh. Oleh karena itu, buah dan sayur dapat membantu daya tahan tubuh menghadapi cuaca seperti itu, “ ungkap Aulianto singkat.
Lebih lanjut, Aulianto menyebut kalau calhaj yang Risti, organ tubuhnya lebih sulit beradaptasi. Oleh karena itu, dikatakan Aulianto bila calhaj yang risti bila tidak menjaga kesehatan lebih mudah terserang hitstruk. Dijelaskan Aulianto, hitstruk itu, bisa membuat kejang-kejang tubuh orang terserang.
“Mereka yang risti, tekanan darahnya juga akan lebih mudah naik bila tidak menjaga kesehatan dalan keadaan itu. Begitu juga yang mengidap penyakit gula darah, bisa semakin tinggu gula darahnya, “ sambung Aulianto.
Dikatakan Aulianto pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak Kesehatan Haji di Tanah Suci. Begitu juga dengan Petugas Kesehatan yang ikut di setiap Kloter, disebut Aulianto, terus diingatkan oleh pihaknya untuk memperhatikan kondisi kesehatan jamaah calon haji.
“Selain itu, virus Mers Cov, juga tetap kita ingatkan. Oleh karena itu, melalui brosur dan langsung kepada jamaah, kita sampaikan untuk menggunakan masker serta rajin cuci tangan untuk terhindar dari penularan virus Mers Cov itu, “ pungkas Aulianto. (ain/rbb)