25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Penyakit Jantung Pembunuh Pertama di Dunia

MEDAN-Suasana semarak begitu terasa di Lantai 1 Cambridge City Square, Jumat (23/9). Pasalnya, di pusat perbelanjaan itu digelar Pameran Foto Hari Jantung Dunia ke XI. Penikmat foto seakan tak putus, saling berganti mengerumuni foto-foto yang dipamerkan dari 23-26 September tersebut.

Selain pameran yang memajang foto pemenang dan nominasi dari lomba Foto Hari Jantung Sedunia XI tersebut, tercatat berbagai agenda juga digelar. Misalnya, penyuluhan akan bahaya penyakit jantung dan stroke hingga simposium.

Sebelumnya, di tempat terpisah, Panitia Hari Jantung Sedunia XI 2011 Provinsi Sumut dr Apsari Diana Kusumastuti MARS kepada Sumut Pos mengatakan penyakit jantung hingga saat ini masih memegang rekor sebagai penyakit pembunuh tingkat pertama di dunia. Hal itu dibuktikan dengan fakta bahwa 17,5 juta penderita yang maninggal setiap tahunnya.

“Dalam World Economic Forumn 2010, 80 persen manusia meninggal disebabkan karena jantung. Ini juga terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia sendiri,” katanya, Jumat (16/9) lalu.

Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menurut dr Apsari, menunjukkan bahwa 48,2 persen masyarakat Indonesia masih kurang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dan 93,6 persen masyarakat Indonesia juga kurang dalam mengonsumsi sayur dan buah yang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler. “Kondisi ini semakin diperparah dengan besarnya jumlah perokok harian yang mencapai 23,7 persen,” terangnya.

Dengan kondisi saat ini, kesadaran masyarakat dunia akan penyakit jantung ini diminta agar sadar akan bahayanya penyakit jantung. “Pemko Medan dan instansi lainnya yang ada di Sumut dan diprakarsai oleh Federasi Jantung Dunia bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Unesco dalam hal ini tetap melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan faktor risiko penyakit jantung dan stroke serta mempromosikan tindakan pencegahan yang terukur,” tegasnya.

Kegiatan tersebut yang dilakukan dalam Hari Jantung Sedunia XI 2011 tingkat Sumut dan juga menggelar simposium bagi profesional atau para ahli medis berupa New Update on Cardiologi Treatment bekerja sama dengan Departemen Kardiologi USU. Tidak hanya itu untuk mengurangi penderita penyakit jantung, pihaknya dalam waktu dekat ini kegiatan jalan santai juga dilakukan, pemeriksaan kolesterol dan ceramah kesehatan jantung. (jon)

MEDAN-Suasana semarak begitu terasa di Lantai 1 Cambridge City Square, Jumat (23/9). Pasalnya, di pusat perbelanjaan itu digelar Pameran Foto Hari Jantung Dunia ke XI. Penikmat foto seakan tak putus, saling berganti mengerumuni foto-foto yang dipamerkan dari 23-26 September tersebut.

Selain pameran yang memajang foto pemenang dan nominasi dari lomba Foto Hari Jantung Sedunia XI tersebut, tercatat berbagai agenda juga digelar. Misalnya, penyuluhan akan bahaya penyakit jantung dan stroke hingga simposium.

Sebelumnya, di tempat terpisah, Panitia Hari Jantung Sedunia XI 2011 Provinsi Sumut dr Apsari Diana Kusumastuti MARS kepada Sumut Pos mengatakan penyakit jantung hingga saat ini masih memegang rekor sebagai penyakit pembunuh tingkat pertama di dunia. Hal itu dibuktikan dengan fakta bahwa 17,5 juta penderita yang maninggal setiap tahunnya.

“Dalam World Economic Forumn 2010, 80 persen manusia meninggal disebabkan karena jantung. Ini juga terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia sendiri,” katanya, Jumat (16/9) lalu.

Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, menurut dr Apsari, menunjukkan bahwa 48,2 persen masyarakat Indonesia masih kurang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, dan 93,6 persen masyarakat Indonesia juga kurang dalam mengonsumsi sayur dan buah yang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler. “Kondisi ini semakin diperparah dengan besarnya jumlah perokok harian yang mencapai 23,7 persen,” terangnya.

Dengan kondisi saat ini, kesadaran masyarakat dunia akan penyakit jantung ini diminta agar sadar akan bahayanya penyakit jantung. “Pemko Medan dan instansi lainnya yang ada di Sumut dan diprakarsai oleh Federasi Jantung Dunia bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Unesco dalam hal ini tetap melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan faktor risiko penyakit jantung dan stroke serta mempromosikan tindakan pencegahan yang terukur,” tegasnya.

Kegiatan tersebut yang dilakukan dalam Hari Jantung Sedunia XI 2011 tingkat Sumut dan juga menggelar simposium bagi profesional atau para ahli medis berupa New Update on Cardiologi Treatment bekerja sama dengan Departemen Kardiologi USU. Tidak hanya itu untuk mengurangi penderita penyakit jantung, pihaknya dalam waktu dekat ini kegiatan jalan santai juga dilakukan, pemeriksaan kolesterol dan ceramah kesehatan jantung. (jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/