28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Eks Taman Ria Jadi Sentra Vaksinasi Massal

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan tengah mempersiapkan lahan eks Taman Ria Kota Medan yang tepat berada di sebelah Plaza Medan Fair sebagai lokasi sentra Vaksinasi Covid-19 di Kota Medan.

Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.istimewa/sumutpos.

Awalnya, lahan eks Taman Ria Medan akan dijadikan salah satu lokasi Isolasi Terpusat (Isoter) di Kota Medan. Namun, melihat penurunan angka Covid-19 di Kota Medan, Pemko Medan menurunkan niatnya dan berencana untuk menjadikan lahan eks Taman Ria sebagai lahan sentra vaksinasi massal khusus warga Medan.”

Ini (lokasi rencana) isoter yang akan jadi tempat vaksinasi,” ucap Bobby, Kamis (23/9).

Meskipun nantinya sentra vaksinasi massal di lahan eks Taman Ria telah beroperasi, Bobby Nasution tetap memastikan bahwa lokasi vaksinasi skala mikro di setiap kelurahan melalui puskesmas-puskesmas tetap akan berjalan.

“Vaksinasi massal juga dilakukan untuk mempercepat target bisa tercapai. Beberapa hari lagi (akan dibuka), karena masih ada beberapa persiapan dari isoter menjadi sentra vaksinasi,” ujarnya.

Menurut Bobby, lahan eks Taman Ria merupakan lokasi yang mumpung untuk menjadi lokasi sentra vaksinasi. Meskipun begitu, butuh waktu untuk merubah lokasi tersebut sebagai sentra vaksinasi.”Ini lokasi luas, tempat bagus, fasilitas lengkap. Butuh waktu merubah dari isoter ke sentra vaksinasi, tempat mana yang harus ditata ulang,” katanya.

Dijelaskan Bobby, dilakukannya penambahaan lokasi sentra vaksinasi di Kota Medan, tidak terlepas dari bertambahnya stok vaksin Covid-19. Pemko Medan menginginkan, agar stok vaksin yang telah ada cepat disuntikkan kepada masyarakat yang belum divaksin. Sehingga, target vaksinasi Covid-19 di Kota Medan dapat segera tercapai.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Medan Sudari ST, mendukung langkah yang diambil Pemko Medan. Sebab, Pemko Medan memang harus meningkatkan intensitas vaksinasi di Kota Medan.

Dikatakan Sudari, saat ini setiap kecamatan sudah harus mempersiapkan data terkait warga yang belum divaksinasi. Sebab dengan demikian, Pemko Medan dapat memetakan di mana-mana saja wilayah yang masih banyak masyarakatnya yang belum divaksin.

“Seperti yang pernah disampaikan pak wali, pendataan itu penting. Jadi nanti kita bisa petakan, mana saja wilayah yang masih rendah vaksinasinya. Untuk kecamatan yang masih rendah vaksinasinya, nantinya kan bisa dialihkan ke Eks Taman Ria ini. Jadi tentu membantu,” pungkasnya.

Kemenkes Percepat Vaksinasi

Kementerian Kesehatan RI menerapkan empat langkah strategis dalam upaya percepatan menuju 2,5 juta dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari di daerah.

“Pertama adalah melibatkan TNI/Polri,Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Intelijen Negara (BIN) untuk percepatan vaksinasi,” kata Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diikuti dari kanal YouTube Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis siang (23/9).

Strategi kedua, kata Maxi, adalah memobilisasi sumber daya yang ada di setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti rumah sakit vertikal, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes) untuk pelayanan vaksinasi berbasis fasilitas layanan kesehatan maupun mobile ke masyarakat.

Strategi ketiga adalah mengadakan sentra vaksinasi melalui kerja sama dengan mitra lainnya seperti dengan kalangan anggota DPR, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia serta pihak swasta.

“Terakhir adalah pelibatan petugas Bina Wilayah Kementerian Kesehatan untuk memberikan dukungan memonitor DPR RI dalam pelaksanaan vaksinasi di lapangan dan memastikan pelaporan vaksinasi sudah sesuai dengan data masing masing daerah,” katanya.

Maxi mengatakan, sejumlah kendala dalam pencapaian target penyuntikan rata-rata 2,5 juta dosis per hari di antaranya cakupan vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) yang relatif tertinggal dari kelompok sasaran lainnya.

“Banyak hal memengaruhi ketertinggalan vaksinasi lansia, di antaranya adalah peran keluarga dalam mengantar orang tua mereka ke sentra vaksinasi, kekhawatiran pada komorbid padahal kita ketahui bersama lansia merupakan yang paling rentan bila jatuh sakit,” katanya.

Menurut Maxi, strategi percepatan vaksinasi juga menyasar sejumlah daerah pada wilayah aglomerasi seperti Malang Raya, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Surabaya Raya dan Jabodetabek untuk mencapai 70 persen cakupan vaksinasi dosis pertama di Oktober 2021.

Strategi yang sama juga diterapkan pada tiga provinsi dengan tingkat populasi yang tinggi di Indonesia sebab membutuhkan upaya lebih keras untuk berkontribusi dalam pencapaian target penyuntikan vaksin Covid-19 nasional rata-rata 2,5 juta dosis per hari.

“Daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah ini kalau kita suntik tadi yang sesuai target harian, maka bisa memenuhi capaian 60 persen vaksinasi nasional,” katanya. (map/jpg)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan tengah mempersiapkan lahan eks Taman Ria Kota Medan yang tepat berada di sebelah Plaza Medan Fair sebagai lokasi sentra Vaksinasi Covid-19 di Kota Medan.

Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.istimewa/sumutpos.

Awalnya, lahan eks Taman Ria Medan akan dijadikan salah satu lokasi Isolasi Terpusat (Isoter) di Kota Medan. Namun, melihat penurunan angka Covid-19 di Kota Medan, Pemko Medan menurunkan niatnya dan berencana untuk menjadikan lahan eks Taman Ria sebagai lahan sentra vaksinasi massal khusus warga Medan.”

Ini (lokasi rencana) isoter yang akan jadi tempat vaksinasi,” ucap Bobby, Kamis (23/9).

Meskipun nantinya sentra vaksinasi massal di lahan eks Taman Ria telah beroperasi, Bobby Nasution tetap memastikan bahwa lokasi vaksinasi skala mikro di setiap kelurahan melalui puskesmas-puskesmas tetap akan berjalan.

“Vaksinasi massal juga dilakukan untuk mempercepat target bisa tercapai. Beberapa hari lagi (akan dibuka), karena masih ada beberapa persiapan dari isoter menjadi sentra vaksinasi,” ujarnya.

Menurut Bobby, lahan eks Taman Ria merupakan lokasi yang mumpung untuk menjadi lokasi sentra vaksinasi. Meskipun begitu, butuh waktu untuk merubah lokasi tersebut sebagai sentra vaksinasi.”Ini lokasi luas, tempat bagus, fasilitas lengkap. Butuh waktu merubah dari isoter ke sentra vaksinasi, tempat mana yang harus ditata ulang,” katanya.

Dijelaskan Bobby, dilakukannya penambahaan lokasi sentra vaksinasi di Kota Medan, tidak terlepas dari bertambahnya stok vaksin Covid-19. Pemko Medan menginginkan, agar stok vaksin yang telah ada cepat disuntikkan kepada masyarakat yang belum divaksin. Sehingga, target vaksinasi Covid-19 di Kota Medan dapat segera tercapai.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Medan Sudari ST, mendukung langkah yang diambil Pemko Medan. Sebab, Pemko Medan memang harus meningkatkan intensitas vaksinasi di Kota Medan.

Dikatakan Sudari, saat ini setiap kecamatan sudah harus mempersiapkan data terkait warga yang belum divaksinasi. Sebab dengan demikian, Pemko Medan dapat memetakan di mana-mana saja wilayah yang masih banyak masyarakatnya yang belum divaksin.

“Seperti yang pernah disampaikan pak wali, pendataan itu penting. Jadi nanti kita bisa petakan, mana saja wilayah yang masih rendah vaksinasinya. Untuk kecamatan yang masih rendah vaksinasinya, nantinya kan bisa dialihkan ke Eks Taman Ria ini. Jadi tentu membantu,” pungkasnya.

Kemenkes Percepat Vaksinasi

Kementerian Kesehatan RI menerapkan empat langkah strategis dalam upaya percepatan menuju 2,5 juta dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari di daerah.

“Pertama adalah melibatkan TNI/Polri,Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Intelijen Negara (BIN) untuk percepatan vaksinasi,” kata Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diikuti dari kanal YouTube Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis siang (23/9).

Strategi kedua, kata Maxi, adalah memobilisasi sumber daya yang ada di setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti rumah sakit vertikal, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes) untuk pelayanan vaksinasi berbasis fasilitas layanan kesehatan maupun mobile ke masyarakat.

Strategi ketiga adalah mengadakan sentra vaksinasi melalui kerja sama dengan mitra lainnya seperti dengan kalangan anggota DPR, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia serta pihak swasta.

“Terakhir adalah pelibatan petugas Bina Wilayah Kementerian Kesehatan untuk memberikan dukungan memonitor DPR RI dalam pelaksanaan vaksinasi di lapangan dan memastikan pelaporan vaksinasi sudah sesuai dengan data masing masing daerah,” katanya.

Maxi mengatakan, sejumlah kendala dalam pencapaian target penyuntikan rata-rata 2,5 juta dosis per hari di antaranya cakupan vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) yang relatif tertinggal dari kelompok sasaran lainnya.

“Banyak hal memengaruhi ketertinggalan vaksinasi lansia, di antaranya adalah peran keluarga dalam mengantar orang tua mereka ke sentra vaksinasi, kekhawatiran pada komorbid padahal kita ketahui bersama lansia merupakan yang paling rentan bila jatuh sakit,” katanya.

Menurut Maxi, strategi percepatan vaksinasi juga menyasar sejumlah daerah pada wilayah aglomerasi seperti Malang Raya, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Surabaya Raya dan Jabodetabek untuk mencapai 70 persen cakupan vaksinasi dosis pertama di Oktober 2021.

Strategi yang sama juga diterapkan pada tiga provinsi dengan tingkat populasi yang tinggi di Indonesia sebab membutuhkan upaya lebih keras untuk berkontribusi dalam pencapaian target penyuntikan vaksin Covid-19 nasional rata-rata 2,5 juta dosis per hari.

“Daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah ini kalau kita suntik tadi yang sesuai target harian, maka bisa memenuhi capaian 60 persen vaksinasi nasional,” katanya. (map/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/