27 C
Medan
Saturday, December 20, 2025

RS Murni Teguh Jadi Pusat Kardiovaskular Unggulan: Inovasi Bedah Jantung Minimal Invasif hingga Gunakan Robotik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Murni Teguh Memorial Hospital kembali menegaskan komitmennya sebagai pusat layanan unggulan kardiovaskular dengan sukses menyelenggarakan Cardio Update 2025 pada Rabu (24/9/2025).

Seminar tahunan ini telah menjadi agenda rutin untuk berbagi ilmu dan inovasi terkini dalam bidang kardiologi.

Tahun ini, seminar mengangkat tema: “HEARTTECH 2025: Lifespan Approaches in Cardiology and Minimally Invasive Cardiac Surgery” Cardio Update 2025 menghadirkan berbagai pakar internasional ternama, antara lain dari Thailand, Amerika Serikat, serta Yonsei University – salah satu universitas tertua dan bergengsi di Korea Selatan.

Kolaborasi lintas negara ini mencerminkan semangat Murni Teguh Memorial Hospital untuk terus menghadirkan pengetahuan medis terkini yang dapat memberikan manfaat nyata bagi tenaga kesehatan dan pasien di Indonesia.

Presiden Direktur PT Murni Sadar Tbk, Dr dr Mutiara, MHA, MKT, yang diwakili oleh Direktur Murni Teguh Memorial Hospital, dr Jong Khai, MARS, menyampaikan bahwa seminar ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga memperkuat jejaring kolaborasi internasional.

“Kami percaya bahwa inovasi dalam teknologi medis, khususnya di bidang kardiologi, harus terus dibagikan dan dikembangkan bersama. Lewat Cardio Update, kami berharap tenaga kesehatan mendapatkan wawasan mengenai perkembangan teknologi diagnostic dan intervensi terkini di bidang kardiologi yang dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien.

Seminar ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk memberikan pelayanan berstandar internasional bagi masyarakat Medan,” ujar dr Jong Khai, didamping dr Nizam Zikri Akbar, Sp.JP(K) FIHA FasCC, Prof Dr dr Kiking Ritarwan, SpS(K), MKT, dr Syahroni Ibnu, Sp.BTKV (K)-VE, dr Brema SP Utama Prasibu, Sp.BTKV(K)-D serta Wadir Murni Teguh Memorial Hospital dr Bangbang Buhari, MKM.

dr Jong Khai menegaskan, rumah sakit ini telah berhasil melaksanakan prosedur teknik minimal invasif pada pasien CABG (Coronary Artery Bypass Graft) sejak bulan Juni 2025 . “Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi pelayanan kardiovaskular di Medan, sekaligus menjadikan Murni Teguh Memorial Hospital sebagai rumah sakit pertama di kota ini yang melaksanakan operasi jantung bypass dengan teknik minimal invasif,” kata dr Jong Khai.

Tak hanya itu, lanjutnya, RS Murni Teguh Memorial Hospital menghadirkan layanan kardiovaskular yang tidak hanya lengkap dan komprehensif, tetapi juga mengutamakan akurasi diagnosis, efektivitas tindakan, serta keselamatan pasien seperti pada CathLab RS Murni Teguh Memorial Hospital telah dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih.

Salah satunya adalah Intravascular Ultrasound (IVUS) yang memungkinkan dokter melihat kondisi bagian dalam pembuluh darah secara detail sehingga tingkat keparahan sumbatan dapat dinilai lebih akurat.

Selain itu, terdapat pula Fractional Flow Reserve (FFR) yang berfungsi mengukur aliran darah dalam pembuluh koroner untuk menentukan apakah penyempitan pembuluh benar-benar mengganggu suplai darah ke otot jantung.

Sementara itu, teknologi Rotablator membantu membuka sumbatan pada pembuluh darah yang sangat keras akibat penumpukan kalsium, sehingga pemasangan stent dapat dilakukan dengan lebih aman dan efektif.

Selama periode tahun 2024 hingga Agustus 2025, Murni Teguh Memorial Hospital telah menangani total 6.869 tindakan dan diagnosa di Cath Lab. Jumlah ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan intervensi jantung dan pembuluh darah.

Pada tahun 2024, total tindakan yang tercatat mencapai 4.026 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.550 tindakan merupakan Angiografi (ANGIO), yaitu pemeriksaan pembuluh darah jantung menggunakan kateter untuk mendeteksi adanya sumbatan atau penyempitan.

Selain itu, terdapat 15 tindakan Primary PCI, yang merupakan prosedur emergensi pada pasien dengan serangan jantung akut. Sementara itu, 461 tindakan lainnya termasuk dalam kategori diagnosis dan prosedur tambahan lain yang mendukung penanganan pasien jantung.

Sementara itu, pada tahun 2025 (hingga bulan Agustus), Cath Lab Murni Teguh Memorial Hospital telah mencatat 2.843 tindakan. Terdiri dari 2.518 kasus Angiografi (ANGIO), 11 tindakan Primary PCI, serta 314 tindakan lainnya.

Meskipun data tahun 2025 belum mencakup keseluruhan tahun, jumlah tindakan hingga bulan Agustus telah mencapai 2.843 kasus, atau lebih dari 70% dari total tindakan yang dilakukan sepanjang tahun 2024. Tidak hanya pada pasien dewasa, Murni Teguh Memorial Hospital juga memberikan pelayanan intervensi jantung pediatrik.

Pada tahun 2024, telah berhasil dilakukan 1 tindakan Atrial Septal Defect (ASD), 21 tindakan Ventricular Septal Defect (VSD), serta 14 tindakan Patent Ductus Arteriosus (PDA). Sementara itu, hingga bulan Agustus 2025, tercatat 9 tindakan VSD, dan 5 tindakan PDA.

Selain layanan Cath Lab, Murni Teguh Memorial Hospital juga secara aktif mengembangkan pusat layanan bedah jantung yang unggul. Hingga saat ini, rumah sakit telah berhasil melakukan 342 tindakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) serta 15 tindakan Mitral Valve Replacement (MVR). Lebih dari itu, rumah sakit juga menjadi pelopor dalam penerapan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) dengan total 27 kasus yang berhasil dilakukan.

“Teknik ini merupakan inovasi bedah jantung dengan sayatan minimal, sehingga memberikan banyak keuntungan bagi pasien. Dibandingkan dengan operasi jantung konvensional, MICS menawarkan nyeri pasca operasi yang lebih ringan, risiko perdarahan dan infeksi yang lebih rendah, lama rawat inap yang lebih singkat, serta proses pemulihan yang jauh lebih cepat,” ujar dr Jong Khai.

Keunggulan ini memungkinkan pasien untuk segera kembali beraktivitas dengan kualitas hidup yang lebih baik, tanpa mengurangi efektivitas hasil tindakan. Dengan mengombinasikan layanan Cath Lab modern, prosedur bedah jantung terbuka, hingga teknik MICS yang lebih aman, efektif, dan patient-friendly, Murni Teguh Memorial Hospital hadir sebagai rumah sakit dengan layanan kardiovaskular yang komprehensif dan berstandar internasional.

Dari keseluruhan kasus yang tercatat, lebih dari 50% pasien berusia di bawah 60 tahun dan tidak memiliki komorbid sebelumnya. Temuan ini menunjukkan bahwa risiko penyakit Ktidak hanya terjadi pada usia lanjut atau mereka yang memiliki riwayat penyakit lain, tetapi juga dapat menyerang individu yang tampak sehat dan masih produktif.

Tak hanya itu, penanganan kasus stroke juga menjadi salah satu fokus utama pelayanan di Murni Teguh Memorial Hospital.

Sepanjang tahun 2024, sebanyak 2.518 kasus stroke telah ditangani secara komprehensif oleh tim medis, sementara hingga bulan Agustus 2025 tercatat 1.174 kasus stroke berhasil ditangani.

“Atas komitmen dan konsistensi tersebut, Murni Teguh Memorial Hospital berhasil meraih Diamond Status Angels Award, penghargaan tertinggi dalam penanganan stroke yang diakui secara internasional,” ujar dr Jong Khai lagi.

Sejalan dengan pencapaian tersebut, Seminar Cardio Update 2025 turut membahas pendekatan menyeluruh terhadap perkembangan teknik operasi jantung invasif minimal yang kini menjadi tren global. Para peserta memperoleh kesempatan berdiskusi langsung dengan pakar internasional, berbagi pengalaman klinis, sekaligus menjajaki peluang riset bersama.

Sementara itu, dr Nizam Zikri Akbar, Sp.JP(K) FIHA FasCC yang menjadi salah satu Tim kardilogi memaparkan teknologi menggunakan Intravascular Ultrasound (IVUS) serta teknologi Rotablator.

“Banyak sekali kasus penyakit jantung bawaan yang dulu butuh operasi, sekarang tidak perlu operasi lagi. Pasiennya satu hari sudah bisa langsung pulang, kalau dulu dadanya dibelah, sekarang tidak lagi,” ujar dr Nizam.

Prof Dr dr Kiking Ritarwan, SpS(K), MKT mengatakan, pasien stroke saat serangan di bawah 4,5 jam, bisa ditangani di RS Murni Teguh dengan cepat, sehingga bisa diatasi tanpa mengalami cacat. “Penanganan stroke hyper akut 4,5 jam kami sudah ready, timnya ada 5 orang, untuk tindakan alhamdulilah berhasil dengan baik,” ujarnya.

Sedangkan dr Syahroni Ibnu, Sp.BTKV (K)-VE dari spesialis bedah torak kardiovaskular, mengatakan bedah torak kardiovaskular menangani kelainan pada dada, paru, tumor paru, kelain jantung, pembuluh darah.

“Saat ini kita melakukan operasi bedah jantung dengan luka operasi yang sangat kecil atau minimal invasif. Kita sudah mulai hampir setengah tahun. Kita belajar di beberapa tempat, ke Korea Selatan dan Thailand. Dari 340 pasien yang kita tangani, kurang lebih 27 pasien dilakukan minimal invasif dan alhamdulilah hasilnya baik. Kita berharap masyarakat tak perlu ke luar negeri karena kita bisa melakukannya dengan hasil yang memuaskan,” ujar dr Syahroni.

dr Brema SP Utama Prasibu, Sp.BTKV(K)-D mengatakan, tak semua rumah sakit maupun dokter berani melakukan bedah jantung minimal invasif. Seperti Jepang, Singapur, Filipina dan Thailand. Sebab, tingkat kesulitannya tinggi.

“Minal invasif sayatannya lebih kecil, nyerinya lebih minimal, lima hari sudah bisa pulang, tranfusi darah lebih sedikit sehingga pasien yang siap operasi bisa lebih cepat beraktivitas. Ke depanya, kami menggunakan teknologi Robotik (penggunaan robot),” ujar dr Brema.

Sementara itu, Wadir Murni Teguh Memorial Hospital dr Bangbang Buhari, MKM mengatakan, semua tindakan operasi tersebut bisa ditanggung BPJS Kesehatan. Ia pun optimis ke depannya RS Murni Teguh mengikuti teknologi mutahir termasuk robotik.

“Hari ini kita lagi live mengoperasikan robotik. Kita yang pertama di luar pulau Jawa yang menggunakan teknologi robotik. Kita berlomba-lomba mengikuti teknologi untuk bermanfaat bagi masyarakat,” ujar dr Bangbang.

Sebagai penutup, dr Jong Khai menyatakan, RS Murni Teguh terus mengikuti teknologi dalam medis, termasuk robotik.

“Alatnya sudah datang, tim kita sudah mencoba mengoperasionalkan. Hari ini go live menerapkan robotik. Kesiapan tim kita tak usah diragukan dalam teknologi robotik ini. Dengan robotik jauh lebih mudah dalam melakukan operasi,” pungkasnya. (ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Murni Teguh Memorial Hospital kembali menegaskan komitmennya sebagai pusat layanan unggulan kardiovaskular dengan sukses menyelenggarakan Cardio Update 2025 pada Rabu (24/9/2025).

Seminar tahunan ini telah menjadi agenda rutin untuk berbagi ilmu dan inovasi terkini dalam bidang kardiologi.

Tahun ini, seminar mengangkat tema: “HEARTTECH 2025: Lifespan Approaches in Cardiology and Minimally Invasive Cardiac Surgery” Cardio Update 2025 menghadirkan berbagai pakar internasional ternama, antara lain dari Thailand, Amerika Serikat, serta Yonsei University – salah satu universitas tertua dan bergengsi di Korea Selatan.

Kolaborasi lintas negara ini mencerminkan semangat Murni Teguh Memorial Hospital untuk terus menghadirkan pengetahuan medis terkini yang dapat memberikan manfaat nyata bagi tenaga kesehatan dan pasien di Indonesia.

Presiden Direktur PT Murni Sadar Tbk, Dr dr Mutiara, MHA, MKT, yang diwakili oleh Direktur Murni Teguh Memorial Hospital, dr Jong Khai, MARS, menyampaikan bahwa seminar ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga memperkuat jejaring kolaborasi internasional.

“Kami percaya bahwa inovasi dalam teknologi medis, khususnya di bidang kardiologi, harus terus dibagikan dan dikembangkan bersama. Lewat Cardio Update, kami berharap tenaga kesehatan mendapatkan wawasan mengenai perkembangan teknologi diagnostic dan intervensi terkini di bidang kardiologi yang dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien.

Seminar ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk memberikan pelayanan berstandar internasional bagi masyarakat Medan,” ujar dr Jong Khai, didamping dr Nizam Zikri Akbar, Sp.JP(K) FIHA FasCC, Prof Dr dr Kiking Ritarwan, SpS(K), MKT, dr Syahroni Ibnu, Sp.BTKV (K)-VE, dr Brema SP Utama Prasibu, Sp.BTKV(K)-D serta Wadir Murni Teguh Memorial Hospital dr Bangbang Buhari, MKM.

dr Jong Khai menegaskan, rumah sakit ini telah berhasil melaksanakan prosedur teknik minimal invasif pada pasien CABG (Coronary Artery Bypass Graft) sejak bulan Juni 2025 . “Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi pelayanan kardiovaskular di Medan, sekaligus menjadikan Murni Teguh Memorial Hospital sebagai rumah sakit pertama di kota ini yang melaksanakan operasi jantung bypass dengan teknik minimal invasif,” kata dr Jong Khai.

Tak hanya itu, lanjutnya, RS Murni Teguh Memorial Hospital menghadirkan layanan kardiovaskular yang tidak hanya lengkap dan komprehensif, tetapi juga mengutamakan akurasi diagnosis, efektivitas tindakan, serta keselamatan pasien seperti pada CathLab RS Murni Teguh Memorial Hospital telah dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih.

Salah satunya adalah Intravascular Ultrasound (IVUS) yang memungkinkan dokter melihat kondisi bagian dalam pembuluh darah secara detail sehingga tingkat keparahan sumbatan dapat dinilai lebih akurat.

Selain itu, terdapat pula Fractional Flow Reserve (FFR) yang berfungsi mengukur aliran darah dalam pembuluh koroner untuk menentukan apakah penyempitan pembuluh benar-benar mengganggu suplai darah ke otot jantung.

Sementara itu, teknologi Rotablator membantu membuka sumbatan pada pembuluh darah yang sangat keras akibat penumpukan kalsium, sehingga pemasangan stent dapat dilakukan dengan lebih aman dan efektif.

Selama periode tahun 2024 hingga Agustus 2025, Murni Teguh Memorial Hospital telah menangani total 6.869 tindakan dan diagnosa di Cath Lab. Jumlah ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan intervensi jantung dan pembuluh darah.

Pada tahun 2024, total tindakan yang tercatat mencapai 4.026 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.550 tindakan merupakan Angiografi (ANGIO), yaitu pemeriksaan pembuluh darah jantung menggunakan kateter untuk mendeteksi adanya sumbatan atau penyempitan.

Selain itu, terdapat 15 tindakan Primary PCI, yang merupakan prosedur emergensi pada pasien dengan serangan jantung akut. Sementara itu, 461 tindakan lainnya termasuk dalam kategori diagnosis dan prosedur tambahan lain yang mendukung penanganan pasien jantung.

Sementara itu, pada tahun 2025 (hingga bulan Agustus), Cath Lab Murni Teguh Memorial Hospital telah mencatat 2.843 tindakan. Terdiri dari 2.518 kasus Angiografi (ANGIO), 11 tindakan Primary PCI, serta 314 tindakan lainnya.

Meskipun data tahun 2025 belum mencakup keseluruhan tahun, jumlah tindakan hingga bulan Agustus telah mencapai 2.843 kasus, atau lebih dari 70% dari total tindakan yang dilakukan sepanjang tahun 2024. Tidak hanya pada pasien dewasa, Murni Teguh Memorial Hospital juga memberikan pelayanan intervensi jantung pediatrik.

Pada tahun 2024, telah berhasil dilakukan 1 tindakan Atrial Septal Defect (ASD), 21 tindakan Ventricular Septal Defect (VSD), serta 14 tindakan Patent Ductus Arteriosus (PDA). Sementara itu, hingga bulan Agustus 2025, tercatat 9 tindakan VSD, dan 5 tindakan PDA.

Selain layanan Cath Lab, Murni Teguh Memorial Hospital juga secara aktif mengembangkan pusat layanan bedah jantung yang unggul. Hingga saat ini, rumah sakit telah berhasil melakukan 342 tindakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) serta 15 tindakan Mitral Valve Replacement (MVR). Lebih dari itu, rumah sakit juga menjadi pelopor dalam penerapan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) dengan total 27 kasus yang berhasil dilakukan.

“Teknik ini merupakan inovasi bedah jantung dengan sayatan minimal, sehingga memberikan banyak keuntungan bagi pasien. Dibandingkan dengan operasi jantung konvensional, MICS menawarkan nyeri pasca operasi yang lebih ringan, risiko perdarahan dan infeksi yang lebih rendah, lama rawat inap yang lebih singkat, serta proses pemulihan yang jauh lebih cepat,” ujar dr Jong Khai.

Keunggulan ini memungkinkan pasien untuk segera kembali beraktivitas dengan kualitas hidup yang lebih baik, tanpa mengurangi efektivitas hasil tindakan. Dengan mengombinasikan layanan Cath Lab modern, prosedur bedah jantung terbuka, hingga teknik MICS yang lebih aman, efektif, dan patient-friendly, Murni Teguh Memorial Hospital hadir sebagai rumah sakit dengan layanan kardiovaskular yang komprehensif dan berstandar internasional.

Dari keseluruhan kasus yang tercatat, lebih dari 50% pasien berusia di bawah 60 tahun dan tidak memiliki komorbid sebelumnya. Temuan ini menunjukkan bahwa risiko penyakit Ktidak hanya terjadi pada usia lanjut atau mereka yang memiliki riwayat penyakit lain, tetapi juga dapat menyerang individu yang tampak sehat dan masih produktif.

Tak hanya itu, penanganan kasus stroke juga menjadi salah satu fokus utama pelayanan di Murni Teguh Memorial Hospital.

Sepanjang tahun 2024, sebanyak 2.518 kasus stroke telah ditangani secara komprehensif oleh tim medis, sementara hingga bulan Agustus 2025 tercatat 1.174 kasus stroke berhasil ditangani.

“Atas komitmen dan konsistensi tersebut, Murni Teguh Memorial Hospital berhasil meraih Diamond Status Angels Award, penghargaan tertinggi dalam penanganan stroke yang diakui secara internasional,” ujar dr Jong Khai lagi.

Sejalan dengan pencapaian tersebut, Seminar Cardio Update 2025 turut membahas pendekatan menyeluruh terhadap perkembangan teknik operasi jantung invasif minimal yang kini menjadi tren global. Para peserta memperoleh kesempatan berdiskusi langsung dengan pakar internasional, berbagi pengalaman klinis, sekaligus menjajaki peluang riset bersama.

Sementara itu, dr Nizam Zikri Akbar, Sp.JP(K) FIHA FasCC yang menjadi salah satu Tim kardilogi memaparkan teknologi menggunakan Intravascular Ultrasound (IVUS) serta teknologi Rotablator.

“Banyak sekali kasus penyakit jantung bawaan yang dulu butuh operasi, sekarang tidak perlu operasi lagi. Pasiennya satu hari sudah bisa langsung pulang, kalau dulu dadanya dibelah, sekarang tidak lagi,” ujar dr Nizam.

Prof Dr dr Kiking Ritarwan, SpS(K), MKT mengatakan, pasien stroke saat serangan di bawah 4,5 jam, bisa ditangani di RS Murni Teguh dengan cepat, sehingga bisa diatasi tanpa mengalami cacat. “Penanganan stroke hyper akut 4,5 jam kami sudah ready, timnya ada 5 orang, untuk tindakan alhamdulilah berhasil dengan baik,” ujarnya.

Sedangkan dr Syahroni Ibnu, Sp.BTKV (K)-VE dari spesialis bedah torak kardiovaskular, mengatakan bedah torak kardiovaskular menangani kelainan pada dada, paru, tumor paru, kelain jantung, pembuluh darah.

“Saat ini kita melakukan operasi bedah jantung dengan luka operasi yang sangat kecil atau minimal invasif. Kita sudah mulai hampir setengah tahun. Kita belajar di beberapa tempat, ke Korea Selatan dan Thailand. Dari 340 pasien yang kita tangani, kurang lebih 27 pasien dilakukan minimal invasif dan alhamdulilah hasilnya baik. Kita berharap masyarakat tak perlu ke luar negeri karena kita bisa melakukannya dengan hasil yang memuaskan,” ujar dr Syahroni.

dr Brema SP Utama Prasibu, Sp.BTKV(K)-D mengatakan, tak semua rumah sakit maupun dokter berani melakukan bedah jantung minimal invasif. Seperti Jepang, Singapur, Filipina dan Thailand. Sebab, tingkat kesulitannya tinggi.

“Minal invasif sayatannya lebih kecil, nyerinya lebih minimal, lima hari sudah bisa pulang, tranfusi darah lebih sedikit sehingga pasien yang siap operasi bisa lebih cepat beraktivitas. Ke depanya, kami menggunakan teknologi Robotik (penggunaan robot),” ujar dr Brema.

Sementara itu, Wadir Murni Teguh Memorial Hospital dr Bangbang Buhari, MKM mengatakan, semua tindakan operasi tersebut bisa ditanggung BPJS Kesehatan. Ia pun optimis ke depannya RS Murni Teguh mengikuti teknologi mutahir termasuk robotik.

“Hari ini kita lagi live mengoperasikan robotik. Kita yang pertama di luar pulau Jawa yang menggunakan teknologi robotik. Kita berlomba-lomba mengikuti teknologi untuk bermanfaat bagi masyarakat,” ujar dr Bangbang.

Sebagai penutup, dr Jong Khai menyatakan, RS Murni Teguh terus mengikuti teknologi dalam medis, termasuk robotik.

“Alatnya sudah datang, tim kita sudah mencoba mengoperasionalkan. Hari ini go live menerapkan robotik. Kesiapan tim kita tak usah diragukan dalam teknologi robotik ini. Dengan robotik jauh lebih mudah dalam melakukan operasi,” pungkasnya. (ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru