MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengakui kesulitan untuk mengurai kemacetan, karena pertumbuhan kendaraan tidak diikuti dengan pelebaran jalan.
Menurut Wali Kota Medan, Drs HT Dzulmi Eldin MSi, puncak kemacetan di Kota Medan terjadi mulai hari Jumat sampai Minggu setiap pekan. “Kalau sudah akhir pekan banyak kendaraan dari luar Kota masuk ke Medan, dan itu menyebabkan kemacetan,” ujar Eldin usai menerima audiensi SMA Negeri 1 Medan, Jumat (24/10).
Meskipun demikian, Eldin menyebutkan bahwa Pemko Medan tidak mungkin melarang atau membatasi kendaraan dari luar Kota masuk ke Medan. “Kunjungan warga luar kota secara ekonomis menguntungkan Kota Medan dari sisi PAD,” akunya.
Sebagai solusinya, Eldin akan menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengkaji kembali sistem rekayasa lalu lintas yang sudah ada. “Selain pelebaran jalan, untuk mengasati kemacetan perlu rekayasa lalu lintas,“ pungkasnya. (dik)
MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengakui kesulitan untuk mengurai kemacetan, karena pertumbuhan kendaraan tidak diikuti dengan pelebaran jalan.
Menurut Wali Kota Medan, Drs HT Dzulmi Eldin MSi, puncak kemacetan di Kota Medan terjadi mulai hari Jumat sampai Minggu setiap pekan. “Kalau sudah akhir pekan banyak kendaraan dari luar Kota masuk ke Medan, dan itu menyebabkan kemacetan,” ujar Eldin usai menerima audiensi SMA Negeri 1 Medan, Jumat (24/10).
Meskipun demikian, Eldin menyebutkan bahwa Pemko Medan tidak mungkin melarang atau membatasi kendaraan dari luar Kota masuk ke Medan. “Kunjungan warga luar kota secara ekonomis menguntungkan Kota Medan dari sisi PAD,” akunya.
Sebagai solusinya, Eldin akan menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengkaji kembali sistem rekayasa lalu lintas yang sudah ada. “Selain pelebaran jalan, untuk mengasati kemacetan perlu rekayasa lalu lintas,“ pungkasnya. (dik)