31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Hindari Mesum, Kafe Remang-remang Dibongkar

LABUHAN– Diduga sebagai tempat mesum pada malam hari, pihak Kecamatan Medan Labuhan melakukan pembongkaran terhadap puluhan kafe remang-remang di Jalan Rawe Raya Linkungan 23 Kelurahan Besar Martubung Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di sekitar Danau Lagunan Kompleks Perumahan Griya Martubung, Kamis (24/2). Penggusuran tersebut melibatkan Polsek Medan Labuhan, TNI AD dan juga Satpol PP.

Tampaknya, rencana penggusuran sudah bocor sebelumnya. Sejumlah para pemilik kafe yang merupakan warga sekitar sudah mengungsikan tenda dan bangkunya.  Pengusuran ini sendiri awalnya berjalan tertib, hanya saja ketika pihak Satpol PP membakar lapak dan tenda café tersebut pemilik warung mencaci maki mereka.

Seorang pemilik warung remang-remang, Ida (31) mengatakan bahwa Satpol PP tidak punya prikemanusian. “Semua kalian hancurkan dan dibakar, darimana lagi kami mau mencari makan,” ujarnya. “Saya tidak terima karena pihak kecamatan tidak memeberikan solusi terkait penggusuran tersebut,” tambahnya. Sekcam Medan Labuhan, Sri Marhani Damanik mengatakan penggusran terhadap warung remang-remang di kawasan ini sudah sering di lakukan. Hanya saja, masyarakat masih juga membandel. “Hampir sepuluh kali kami gusur, namun mereka tetap membandel,” ujarnya.

M Natsir, anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS yang tinggal di Martubung mendukung penuh penggusuran. “Kalau tidak digusur tempat itu jadi tempat maksiat,” ujarnya.(mag-11)

 

LABUHAN– Diduga sebagai tempat mesum pada malam hari, pihak Kecamatan Medan Labuhan melakukan pembongkaran terhadap puluhan kafe remang-remang di Jalan Rawe Raya Linkungan 23 Kelurahan Besar Martubung Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di sekitar Danau Lagunan Kompleks Perumahan Griya Martubung, Kamis (24/2). Penggusuran tersebut melibatkan Polsek Medan Labuhan, TNI AD dan juga Satpol PP.

Tampaknya, rencana penggusuran sudah bocor sebelumnya. Sejumlah para pemilik kafe yang merupakan warga sekitar sudah mengungsikan tenda dan bangkunya.  Pengusuran ini sendiri awalnya berjalan tertib, hanya saja ketika pihak Satpol PP membakar lapak dan tenda café tersebut pemilik warung mencaci maki mereka.

Seorang pemilik warung remang-remang, Ida (31) mengatakan bahwa Satpol PP tidak punya prikemanusian. “Semua kalian hancurkan dan dibakar, darimana lagi kami mau mencari makan,” ujarnya. “Saya tidak terima karena pihak kecamatan tidak memeberikan solusi terkait penggusuran tersebut,” tambahnya. Sekcam Medan Labuhan, Sri Marhani Damanik mengatakan penggusran terhadap warung remang-remang di kawasan ini sudah sering di lakukan. Hanya saja, masyarakat masih juga membandel. “Hampir sepuluh kali kami gusur, namun mereka tetap membandel,” ujarnya.

M Natsir, anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS yang tinggal di Martubung mendukung penuh penggusuran. “Kalau tidak digusur tempat itu jadi tempat maksiat,” ujarnya.(mag-11)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/