Yang juga membuat Oscars menjadi eksklusif dan berkelas adalah hadirnya selebiriti papan atas dengan dandanan maksimal.
Mereka bisa hadir tepat waktu karena jasa persewaan limosin. Dengan mengenakan gaun menjuntai keluaran desainer terkenal, tuxedo mahal, high heels, dan lain sebagainya, tentu sulit jika harus mengendarai mobil sendiri ke lokasi acara. Belum lagi mereka harus mencari tempat parkir. Bisa-bisa, sebelum sampai karpet merah, gaun sudah robek. Make-up pun luntur karena terburu-buru.
Dalam Oscars pada Minggu malam kemarin, limosin untuk para bintang disediakan KLS Worldwide Chauffeur Services. Alex Darbahani, chief executive KLS Worldwide Chauffeur Services, menyatakan bahwa pihaknya sudah sering menangani acara besar seperti ini. ‘Kami melayani klien kami seperti menjalankan operasi militer,’ katanya pada BBC News.
Penyewaan minimum 8 jam dikenai biaya USD 140-USD 425 (Rp 1,8 juta-Rp 5,5 juta) per jam. Harga itu bergantung jenis mobil yang dipakai. Tugas mereka tidak hanya menjemput para selebriti dari hotel atau rumah masing-masing. Tetapi juga harus menjemput make-up artist, penata rambut, tim jewelry, hingga tim desainer. ‘Mereka semua harus kami jemput untuk diantar ke hotel atau rumah si artis. Supaya penampilan mereka di karpet merah tidak ada yang kurang,’ ungkap Darbahani.
Salah satu klien langganan Darbahani adalah Jennifer Lopez. ‘Kalau dengan J-Lo, kami harus ditemani pengawal. Tidak mengawal dia, tapi mengawal perhiasan yang dikenakan. Sebab, perhiasan tersebut juga sewa untuk dipakai semalam,’ jelasnya. Jika mempunyai permintaan khusus, klien juga dibebani tarif khusus.
Misalnya, permintaan salah seorang aktor. ‘Aktor yang sangat terkenal, tapi tidak akan saya sebutkan namanya,’ ucapnya. Si aktor meminta dupa di dalam limonya, tidak ada musik, dan rute khusus. ‘Ternyata, dia melakukan mediasi selama perjalanan menuju Oscars,’ lanjutnya.
Lalu, pernahkan ada bintang yang lupa meninggalkan Piala Oscars-nya di limo Anda? ‘Tidak pernah,’ jawabnya, lalu tertawa. ‘Mereka tidak melepasnya dari tangan. Mereka selalu menggenggamnya sampai tiba di tujuan. Itu kan piala priceless,’ papar Darbahani.
Yang biasanya tertinggal adalah lipstik, jam tangan, iPhone, kunci, dan rambut palsu. Oh, terkadang ada juga pakaian dalam. ‘Terkadang, mereka tidak sempat berhenti untuk sekadar ganti underwear. Jadi, mereka menggantinya di dalam mobil,’ ungkapnya. (c15/jan)