Terakhir, manfaat diplomasi dunia Islam, yaitu dalam rangka menggalang solidaritas bagi peningkatan pembangunan, kemajuan, dan kesejahteraan di negara-negara muslim. “Posisi Indonesia yang strategis baik secara geopolitik maupun sebagai negara muslim (demokratis) terbesar di dunia merupakan keunggulan yang sangat diperhitungkan Saudi dalam kerangka kerjasama dua negara,” kata Jazuli.
Sementara Kapala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Mabes Polri Kombespol Martinus Sitompul menjelaskan, kedatangan raja Arab itu masuk dalam kategori very very important person (VVIP) yang artinya dalam pengamanan akan dikoordinir pasukan pengamanan presiden (Paspampres). ”Kami menunggu koordinasi dari Paspampres,” jelasnya.
Jumlah personil yang akan disiapkan membantu masih fluktuatif. Hal tersebut bergantung kondisi dan situasi, sekaligus permintaan dari Paspampres. ”Kalau situasi berubah, tentu jumlahnya personil harus disesuaikan. Yang pasti, pengamanannya di Jakarta dan Bali,” paparnya.
Bagaimana bila Raja Arab meminta penutupan sebuah pantai yang dikunjungi? Martinus menuturkan, pengamanan membutuhkan empat hal, manusianya yang aman, benda yang melekat juga aman, seperti kendaraan. Lalu, lokasi acara dan kegiatan yang harus aman dan berjalan.
”Kalau membutuhkan penutupan lokasi tentunya akan dikomunikasika. Selalu ada hambatan untuk memulai suatu tujuan, tapi bisa dilalui,” tuturnya.
Hingga saat ini, Polri belum mengetahui secara pasti terkait bagaimana pengamanan internal dari Kerajaan Arab. ”Kami akan komunikasi terus. Kalau personil pengawal itu melekat ya. Nanti juga koordinasinya di Paspampres,” ujarnya. (byu/mia/jun/dee/bay/idr/jpg/adz)