31.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Awas, TB Paru Makin Mengancam

MEDAN- Penyebaran Tuberkulosis (TB) Paru semakin mengancam. Pasalnya, penyakit yang muncul akibat kuman Mycobacterium tuberculosis sangat mudah mudah menular melalui udara atau percikan dahak penderita TB.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas kesehatan Sumut, dr Candra Syafei Sp OG melalui Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular Langsung (P3ML), Sukarni, Kamis (24/3) di ruang kerjanya.

Dia menyampaikan, penyebaran penyakit ini sangat mudah yakni ketika penderita TB batuk, bersin, berbicara atau meludah, mereka memercikkan kuman TB atau bacilli ke udara. “Seseorang bisa kena TB hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman TB,” ucapnya “Bahkan satu penderita TB  BTA (Basil Tahan Asam) positip bisa menularkan pada 10-15 orang,” tambahnya.

Sukarni menjelaskan, sekarang ini sepertiga populasi dunia sudah tertular TB dan sebagian penderitanya berusia produktif (15-55 tahun). Namun, seorang yang tertular kuman TB belum bisa dikatakan sakit TB. Kuman TB, dapat menjadi dormant atau tidak aktif di dalam tubuh manusia. Tetapi, kemungkinan menjadi sakit TB menjadi lebih besar apabila menurunnya sistem kekebalan tubuh.

“Di dalam tubuh kita ada kuman TB, apalagi Indonesia daerah endemis, di dalam tubuh kuman Tb masih dorman. Kuman ini akan muncul kalau kekebalan tubuh kita menurun seperti sering tidur sampai jauh malam, perokok, kurang asupan gizi,” sebut Sukarni.

Lebih lanjut, dia menambahkan, tahun 2010 ada 8 propinsi yang mencapai target angka penemua kasus (CDR) 70 persen dan angka keberhasilan pengobatan (succes rate) 85 persen yaitu Sumut, Banten, Jaar, DKI, Sulut, Gorontalo, Sultra dan Maluku. (mag-7)

MEDAN- Penyebaran Tuberkulosis (TB) Paru semakin mengancam. Pasalnya, penyakit yang muncul akibat kuman Mycobacterium tuberculosis sangat mudah mudah menular melalui udara atau percikan dahak penderita TB.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas kesehatan Sumut, dr Candra Syafei Sp OG melalui Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular Langsung (P3ML), Sukarni, Kamis (24/3) di ruang kerjanya.

Dia menyampaikan, penyebaran penyakit ini sangat mudah yakni ketika penderita TB batuk, bersin, berbicara atau meludah, mereka memercikkan kuman TB atau bacilli ke udara. “Seseorang bisa kena TB hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman TB,” ucapnya “Bahkan satu penderita TB  BTA (Basil Tahan Asam) positip bisa menularkan pada 10-15 orang,” tambahnya.

Sukarni menjelaskan, sekarang ini sepertiga populasi dunia sudah tertular TB dan sebagian penderitanya berusia produktif (15-55 tahun). Namun, seorang yang tertular kuman TB belum bisa dikatakan sakit TB. Kuman TB, dapat menjadi dormant atau tidak aktif di dalam tubuh manusia. Tetapi, kemungkinan menjadi sakit TB menjadi lebih besar apabila menurunnya sistem kekebalan tubuh.

“Di dalam tubuh kita ada kuman TB, apalagi Indonesia daerah endemis, di dalam tubuh kuman Tb masih dorman. Kuman ini akan muncul kalau kekebalan tubuh kita menurun seperti sering tidur sampai jauh malam, perokok, kurang asupan gizi,” sebut Sukarni.

Lebih lanjut, dia menambahkan, tahun 2010 ada 8 propinsi yang mencapai target angka penemua kasus (CDR) 70 persen dan angka keberhasilan pengobatan (succes rate) 85 persen yaitu Sumut, Banten, Jaar, DKI, Sulut, Gorontalo, Sultra dan Maluku. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/