MEDAN-Hujan deras yang mengguyur Kota Medan pada Minggu siang (24/3), menyebabkan terjadinya gangguan penerbangan. Jarak pandang penerbangan (visibility) di atas wilayah Bandara Polonia jadi terganggu akibat tebalnya awan dan derasnya hujan. Hal ini membuat empat maskapai gagal mendarat di Bandara Polonia sehingga terpaksa mengalihkan pendaratannya (Divert) ke bandara lain.
Empat pesawat itu adalah Lion dengan nomor flight 911 dari Bandung ke Medan yang seharusnya mendarat pada pukul 12.35 WIB, terpaksa mengalihkah pendaratannya ke Pekanbaru. Lalu pesawat Garuda nomor flight 186 dari Jakarta ke Medan yang mendarat pukul 13.05 WIB, pendaratan akhirnya dialihkan ke Pekanbaru. Setelah itu, pesawat Fire Fly flight 3412 dari Subang ke Medan yang seharusnya mendarat pukul 14.05 WIB, terpaksa mengalihkan pendaratannya ke Penang. Sedangkan satu pesawat terpaksa harus return to base (RTB) atau kembali melakukan pendaratan di bandara asal yakni pesawatWings Air flight 1285 dari Penang ke Medan, terpaksa balik lagi ke bandara asal di ke Penang.
Air Duty Manager Bandara Polonia Medan Jamal mengatakan, terjadi pengalihan penerbangan karena cuaca buruk sehingga 4 pesawat, dimana 1 di antaranya Return to Base (RTB). “Pesawat yang harusnya mendarat pada pukul 12.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB dialihkan pendaratannya karena cuaca yang buruk. Ada juga pesawat yang delay, seperti Garuda dan Lion. Tetapi, tidak lama, hanya sekitar 30 hingga 60 menit. Karena pada pukul 14.00 WIB sudah mulai lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumut Hendra Swarta mengatakan, saat ini Medan sudah memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Akibatnya, sering terjadi hujan lokal di wilayah Sumut. Paling parah, wilayah penerbangan di sekitar Bandara Polonia sering ditutupi awan tebal.
Dijelaskannya, dengan adanya hujan lokal ini berdampak pada munculnya awan hitam yang tebal (awan comulunimbus) sehingga dampaknya menganggu jarak pendangan. “Kalau sudah begini, maka pihak BMKG akan memberitahukan kepada maskapai penerbangan kalau ada awan hitam yang bertebaran di sekitar Bandara Polonia seperti hujan deras hari ini (kematin,Red),” tambahnya.
Awan CB bila dilewati pesawat maka sangat berbahaya dapat menimbulkan turbulensi (pesawat bergoncang) bahkan bisa terbakar karena awan CB mengandung petir. (ram)
MEDAN-Hujan deras yang mengguyur Kota Medan pada Minggu siang (24/3), menyebabkan terjadinya gangguan penerbangan. Jarak pandang penerbangan (visibility) di atas wilayah Bandara Polonia jadi terganggu akibat tebalnya awan dan derasnya hujan. Hal ini membuat empat maskapai gagal mendarat di Bandara Polonia sehingga terpaksa mengalihkan pendaratannya (Divert) ke bandara lain.
Empat pesawat itu adalah Lion dengan nomor flight 911 dari Bandung ke Medan yang seharusnya mendarat pada pukul 12.35 WIB, terpaksa mengalihkah pendaratannya ke Pekanbaru. Lalu pesawat Garuda nomor flight 186 dari Jakarta ke Medan yang mendarat pukul 13.05 WIB, pendaratan akhirnya dialihkan ke Pekanbaru. Setelah itu, pesawat Fire Fly flight 3412 dari Subang ke Medan yang seharusnya mendarat pukul 14.05 WIB, terpaksa mengalihkan pendaratannya ke Penang. Sedangkan satu pesawat terpaksa harus return to base (RTB) atau kembali melakukan pendaratan di bandara asal yakni pesawatWings Air flight 1285 dari Penang ke Medan, terpaksa balik lagi ke bandara asal di ke Penang.
Air Duty Manager Bandara Polonia Medan Jamal mengatakan, terjadi pengalihan penerbangan karena cuaca buruk sehingga 4 pesawat, dimana 1 di antaranya Return to Base (RTB). “Pesawat yang harusnya mendarat pada pukul 12.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB dialihkan pendaratannya karena cuaca yang buruk. Ada juga pesawat yang delay, seperti Garuda dan Lion. Tetapi, tidak lama, hanya sekitar 30 hingga 60 menit. Karena pada pukul 14.00 WIB sudah mulai lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumut Hendra Swarta mengatakan, saat ini Medan sudah memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Akibatnya, sering terjadi hujan lokal di wilayah Sumut. Paling parah, wilayah penerbangan di sekitar Bandara Polonia sering ditutupi awan tebal.
Dijelaskannya, dengan adanya hujan lokal ini berdampak pada munculnya awan hitam yang tebal (awan comulunimbus) sehingga dampaknya menganggu jarak pendangan. “Kalau sudah begini, maka pihak BMKG akan memberitahukan kepada maskapai penerbangan kalau ada awan hitam yang bertebaran di sekitar Bandara Polonia seperti hujan deras hari ini (kematin,Red),” tambahnya.
Awan CB bila dilewati pesawat maka sangat berbahaya dapat menimbulkan turbulensi (pesawat bergoncang) bahkan bisa terbakar karena awan CB mengandung petir. (ram)