29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Salimah Sumut Gelar Sabil@ Parenting Bagian 2

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PW Salimah Sumatera Utara kembali menyelenggarakan kajian Sabil@ Parenting bertajuk Roadmap Anak Laki-Laki dan Perempuan. Kegiatan berbentuk webinar dengan menggunakan zoom ini disiarkan secara langsung pada Youtube dan Facebook Salimah Sumatera Utara.

Ketua PW Salimah Sumatera Utara, Nurazizah Tambunan, mengatakan bahwa Sabil@ Parenting pada hari ini, Sabtu (24/4), merupakan bagian kedua dari kegiatan yang digelar secara berseri selama tiga pekan.

“Dalam bulan Ramadhan kali ini Salimah Sumut melaksanakan kegiatan Salimah Berbagi Ilmu Online (Sabil@) yang khusus membahas ilmu parenting. Kegiatan ini berlangsung selama tiga pekan setiap Sabtu tanggal 17 April, 24 April, dan 1 Mei,” papar Nurazizah.

Kajian Sabil@ Parenting dilaksanakan dengan tujuan untuk menguatkan keluarga Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan visi Salimah untuk menjadi ormas pelopor dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga Indonesia.

Kegiatan ini menampilkan Ayah Irwan Rinaldi sebagai narasumber. Praktisi keayahan ini banyak membahas tentang peran ayah dalam tumbuh kembang anak laki-laki dan perempuan.

Dalam paparannya, Irwan membagi fase peran orang tua sesuai usia anak. 0-6 tahun merupakan fase keibuan dimana peran ibu paling mendominasi pendidikan anak. Selanjutnya, 7-15 tahun disebut fase keayahan ketika ayah menjadi pusat peran pendidikan anak.

“Ketika anak laki-laki berusia 6 atau 7 tahun, ayah berperan melakukan dialog. Di usia ini anak laki-laki sudah siap menerima kerangka does and donts. Usia 7-10 adalah fase simulasi perkenalan, dan 7-15 merupakan fase simulasi konsekuensi,” ujar Irwan.

Ia berpesan agar para ayah memahami perannya yang sangat penting dalam mendidik anak di usia 7-15 tahun. Pada usia ini ayah melakukan download keperempuanan pada anak perempuan, serta download kelaki-lakian pada anak laki-laki.

“Jangan sampai terjadi fatherlessness. Di usia ini anak membutuhkan ayah dan ayah membutuhkan mereka. Agar menjadi sosok paling penting, ayah berikan keberanian dan kekuatan, kepercayaan diri, serta ketegasan,” ucapnya.

Irwan menyebut tiga kecerdasan emosi yang paling penting untuk ditanamkan kepada anak laki-laki. Yaitu empati, kontrol diri, dan suara hati. Untuk itu, yang harus dilakukan ayah adalah mendengar dan menyimak, memeluk atau menunjukkan cinta melalui apresiasi atau ekspresi lainnya.(*)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PW Salimah Sumatera Utara kembali menyelenggarakan kajian Sabil@ Parenting bertajuk Roadmap Anak Laki-Laki dan Perempuan. Kegiatan berbentuk webinar dengan menggunakan zoom ini disiarkan secara langsung pada Youtube dan Facebook Salimah Sumatera Utara.

Ketua PW Salimah Sumatera Utara, Nurazizah Tambunan, mengatakan bahwa Sabil@ Parenting pada hari ini, Sabtu (24/4), merupakan bagian kedua dari kegiatan yang digelar secara berseri selama tiga pekan.

“Dalam bulan Ramadhan kali ini Salimah Sumut melaksanakan kegiatan Salimah Berbagi Ilmu Online (Sabil@) yang khusus membahas ilmu parenting. Kegiatan ini berlangsung selama tiga pekan setiap Sabtu tanggal 17 April, 24 April, dan 1 Mei,” papar Nurazizah.

Kajian Sabil@ Parenting dilaksanakan dengan tujuan untuk menguatkan keluarga Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan visi Salimah untuk menjadi ormas pelopor dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga Indonesia.

Kegiatan ini menampilkan Ayah Irwan Rinaldi sebagai narasumber. Praktisi keayahan ini banyak membahas tentang peran ayah dalam tumbuh kembang anak laki-laki dan perempuan.

Dalam paparannya, Irwan membagi fase peran orang tua sesuai usia anak. 0-6 tahun merupakan fase keibuan dimana peran ibu paling mendominasi pendidikan anak. Selanjutnya, 7-15 tahun disebut fase keayahan ketika ayah menjadi pusat peran pendidikan anak.

“Ketika anak laki-laki berusia 6 atau 7 tahun, ayah berperan melakukan dialog. Di usia ini anak laki-laki sudah siap menerima kerangka does and donts. Usia 7-10 adalah fase simulasi perkenalan, dan 7-15 merupakan fase simulasi konsekuensi,” ujar Irwan.

Ia berpesan agar para ayah memahami perannya yang sangat penting dalam mendidik anak di usia 7-15 tahun. Pada usia ini ayah melakukan download keperempuanan pada anak perempuan, serta download kelaki-lakian pada anak laki-laki.

“Jangan sampai terjadi fatherlessness. Di usia ini anak membutuhkan ayah dan ayah membutuhkan mereka. Agar menjadi sosok paling penting, ayah berikan keberanian dan kekuatan, kepercayaan diri, serta ketegasan,” ucapnya.

Irwan menyebut tiga kecerdasan emosi yang paling penting untuk ditanamkan kepada anak laki-laki. Yaitu empati, kontrol diri, dan suara hati. Untuk itu, yang harus dilakukan ayah adalah mendengar dan menyimak, memeluk atau menunjukkan cinta melalui apresiasi atau ekspresi lainnya.(*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/