27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Trimedya Disebut Malu-malu Kucing

Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka
Trimedya Pandjaitan (tengah).

SUMUTPOS.CO  – Pengamat politik Sohibul Anshor Siregar menilai, Ketua Bidang Hukum DPP PDIP, Trimedya Panjaitan malu-malu kucing untuk maju dalam Pilgubsu. Menurutnya, pengumuman tiga nama kader PDIP untuk Pilgubsu oleh Trimedya Panjaitan beberapa waktu lalu, merupakan trik untuk menaikkan nilai jualnya secara pribadi.

Menurut Sohibul, Trimedya terkesan bersandiwara dengan menyebut tiga nama yang kurang populer di Sumut untuk diusung dalam Pilgubsu. “Kalau secara cermat dilihat apa yang disampaikan Trimedya itu sebagai strategi politik untuk menaikkan nilai jualnya secara pribadi,” kata Sohibul kepada Sumut Pos, Minggu (2/4).

Dijelaskannya, tiga nama yang disebut Trimedya sangat tidak awam di telinga masyarakat Sumut. “Siapa yang kenal Syukur Nababan, Junimart Girsang, serta Maruarar Sirait. Tiga nama itu walaupun asal Sumut, tapi tidak pernah berkiprah di Sumut. Jadi saya pikir ini strategi politik dari Trimedya,” ungkapnya.

Karena Pilgubsu masih satu tahun mendatang, maka diyakininya segala sesuatu bisa berubah. Bahkan, Sohibul yakin, PDIP akan menentukan sikap menjelang hari penutupan pendaftaran pasangan calon (paslon) di KPU.

“Biasa kan begitu, PDIP menentukan sikap di last minute (di penghujung waktu),” sebutnya.

Belum lagi, keputusan akhir mengenai sosok yang akan diusung pada setiap perhelatan Pilkada berada di tangan Ketua Umum DPP. “Sebenarnya penjaringan di daerah itu tidak ada, hanya formalitas. Toh keputusan akhir ada di tangan ketua umum parpol,”tukasnya.

Di sisi lain, Sohibul menyebut bahwa beberapa waktu yang lalu Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke salah satu pesantren di Tapanuli Tengah. Kebetulan pada waktu itu, Sohibul berada di lokasi dan melihat beberapa kejanggalan. Dimana ada beberapa nama yang tidak memiliki atensi kepada kegiatan tersebut, namun malah hadir.

“Ada Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, mantan Wali Kota Medan Abdillah, Bupati Sergai Soekirman, dan Pangkostrad Edy Rahmayadi. Saya pikir nama-nama itu tidak memiliki kapasitas untuk hadir, jadi besar kemungkinan ada agenda politik, makanya bersedia untuk hadir,” paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Bidang Hukum DPP PDIP, Trimedya Panjaitan menyebut tiga nama yang akan ditonjolkan pada Pilgubsu 2018. “Ada Syukur Nababan, Junimart Girsang, Maruara Sirait. Tiga nama itu yang akan kita tawarkan kepada masyarakat, akan ada baliho yang terpasang untuk tiga nama tersebut,”ucap Trimedya beberapa waktu lalu.

Sekretaris DPD PDIP Sumut, Sutarto belum bersedia dikonfirmasi mengenai hal ini. “Nanti ya, saya lagi ada acara,”ucapnya ketika dihubungi, kemarin. (dik/adz)

Foto : Tedy Kroen/Rakyat Merdeka
Trimedya Pandjaitan (tengah).

SUMUTPOS.CO  – Pengamat politik Sohibul Anshor Siregar menilai, Ketua Bidang Hukum DPP PDIP, Trimedya Panjaitan malu-malu kucing untuk maju dalam Pilgubsu. Menurutnya, pengumuman tiga nama kader PDIP untuk Pilgubsu oleh Trimedya Panjaitan beberapa waktu lalu, merupakan trik untuk menaikkan nilai jualnya secara pribadi.

Menurut Sohibul, Trimedya terkesan bersandiwara dengan menyebut tiga nama yang kurang populer di Sumut untuk diusung dalam Pilgubsu. “Kalau secara cermat dilihat apa yang disampaikan Trimedya itu sebagai strategi politik untuk menaikkan nilai jualnya secara pribadi,” kata Sohibul kepada Sumut Pos, Minggu (2/4).

Dijelaskannya, tiga nama yang disebut Trimedya sangat tidak awam di telinga masyarakat Sumut. “Siapa yang kenal Syukur Nababan, Junimart Girsang, serta Maruarar Sirait. Tiga nama itu walaupun asal Sumut, tapi tidak pernah berkiprah di Sumut. Jadi saya pikir ini strategi politik dari Trimedya,” ungkapnya.

Karena Pilgubsu masih satu tahun mendatang, maka diyakininya segala sesuatu bisa berubah. Bahkan, Sohibul yakin, PDIP akan menentukan sikap menjelang hari penutupan pendaftaran pasangan calon (paslon) di KPU.

“Biasa kan begitu, PDIP menentukan sikap di last minute (di penghujung waktu),” sebutnya.

Belum lagi, keputusan akhir mengenai sosok yang akan diusung pada setiap perhelatan Pilkada berada di tangan Ketua Umum DPP. “Sebenarnya penjaringan di daerah itu tidak ada, hanya formalitas. Toh keputusan akhir ada di tangan ketua umum parpol,”tukasnya.

Di sisi lain, Sohibul menyebut bahwa beberapa waktu yang lalu Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke salah satu pesantren di Tapanuli Tengah. Kebetulan pada waktu itu, Sohibul berada di lokasi dan melihat beberapa kejanggalan. Dimana ada beberapa nama yang tidak memiliki atensi kepada kegiatan tersebut, namun malah hadir.

“Ada Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, mantan Wali Kota Medan Abdillah, Bupati Sergai Soekirman, dan Pangkostrad Edy Rahmayadi. Saya pikir nama-nama itu tidak memiliki kapasitas untuk hadir, jadi besar kemungkinan ada agenda politik, makanya bersedia untuk hadir,” paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Bidang Hukum DPP PDIP, Trimedya Panjaitan menyebut tiga nama yang akan ditonjolkan pada Pilgubsu 2018. “Ada Syukur Nababan, Junimart Girsang, Maruara Sirait. Tiga nama itu yang akan kita tawarkan kepada masyarakat, akan ada baliho yang terpasang untuk tiga nama tersebut,”ucap Trimedya beberapa waktu lalu.

Sekretaris DPD PDIP Sumut, Sutarto belum bersedia dikonfirmasi mengenai hal ini. “Nanti ya, saya lagi ada acara,”ucapnya ketika dihubungi, kemarin. (dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/