TB Silalahi: Indonesia Butuh Dahlan

Menteri BUMN , Dahlan Iskan, mendukung rencana besar pembangunan jalan tol Pematangraya Simalungun-Bandara Kualanamu. Langkah ini dipandang strategis karena dapat menjadi tumbuhnya industri pariwisata yang ada di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, seperti Karo, Simalungun, dan beberapa daerah di pinggiran Danau Toba.
Pernyataan ini dikemukakan Dahlan usai peresmian Rumah Sakit Efarina Etaham di Desa Raya Kecamatan Berastagi, Karo, Rabu (24/7) siang.
Menurutnya, rencana pembangunan jalan tol tersebut sebenarnya sudah dirintisn
oleh Bupati Simalungun JR Saragih. Di mana, hal itu telah dimulai melalui program karya bakti TNI Kodim 0207 Simalungun pada Mei 2013 lalu. Saat itu, pelaksanaan karya bakti membangun jalan penghubung Kecamatan Silou Kahean dengan Kabupaten Deliserdang dan ibu kota kabupaten Pematangraya sepanjang 31,1 kilometer dan lebar empat meter. Nantinya, langkah-langkah awal ini sesuai grand design yang telah digambarkan akan dilanjutkan dengan pembangunan jalan tol.
“Ini kan langkah baik bagi pengembangan ekonomi wisata dan pertanian di seputar daerah sini, jadi akses tidak lagi harus memutar Medan,” ujar Dahlan.
Jika nantinya terwujud, untuk sampai ke Kualanamu dari Karo tentunya akan semakin terasa dekat. Pasalnya hanya memakan jarak tempuh kurang lebih 100 kilometer dengan melalui jalan negara Kabanjahe-Pematangsaiantar. Selain itu tingkat kepadatan arus kenderaan juga tidak akan seramai jika melintasi Jalan Berastagi-Medan.
Pada kesempatan kemarin, Dahlan Iskan juga mendeadline pembangunan jalan tol Medan-Binjai yang harus dimulai tahun ini juga. Jalan tol Medan-Binjai akan dibangun sepanjang 16,8 km, fokus utama ke arah ini mengingat jalan Trans Sumatera ini adalah salah satu ruas terpadat dalam yang menghubungkan Medan dan Banda Aceh. Jalan tol ini akan menyambung dengan jalan tol Belmera yang telah ada sebelumnya di sekitar pintu tol Tanjungmulia.
“ Ada atau tidak ada uang jalan tol Medan Binjai harus dibangun tahun ini, sudah tidak lagi memungkinkan dengan kondisi seperti sekarang, “ tegas Dahlan.
Di sisi lain, penasihat Presiden RI, Letjen ( Purn) TB Silalahi, yang datang didampingi Anggota DPR RI Jhon Hugo Silalahi langsung mengenalkan sosok Dahlan sebagai seorang yang jujur, rendah hati dan merakyat. Itu katanya bukan baru hari ini ia lakukan, namun jauh sebelumnya saat dirinya masih hidup dalam lilitan kemiskinan. Hingga sekarang pun kepribadian Dahlan yang supel dan giat bekerja menjadi trending topik di kalangan masyarakat.
“Kita mengenal Dahlan bukan baru hari ini, tetapi jauh hari saat ia masih bergulat dengan dunia usaha dia telah memahami persoalan bangsa, yang kini kita butuhkan adalah pekerja keras yang rendah hati, jujur dan dekat dengan rakyat, dan itu ada pada Dahlan,” papar Silalahi.
Di kesempatan kunjungan di RS Efarina Etaham, Dahlan juga menyempatkan diri memberi nama pada seorang bayi yang baru lahir. Begitu juga, Dahlan lewat kalimat kalimat sederhana mengajak semua pihak untuk mendukung produksi kenderaan listrik ketika dia menyerahkan undian berhadiah kepada salah satu paramedis.
Usai dari Berastagi, Dahlan mengungkapkan akan menunggu penumpang terakhir asal pesawat Garuda yang akan tiba di Polonia tengah malam. Keesokan paginya, setelah menghabiskan jam begadang di Bandara Kualanamu, Dahlan berencana memantau penerbangan pertama dari sana.
Sebelumnya di Medan, Dahlan memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa/i Amik D3 dan PABT-D1 Medicom.  Saat memasuki Pardede Hall yang terletak di Jalan Batam Medan pada Rabu (24/7) kemarin, terlihat berbagai spanduk yang menuliskan berbagai kata-kata bijak yang dikutip dari buku “Sepatu Dahlan”.  Adapun berbagai kata-kata yang tertulis dalam spanduk, seperti “Kita tidak mungkin mundur hanya karena tahu lawan jauh lebih kuat”. Kemudian, “Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki, darimana kita belajar ikhlas jika semua yang kita impikan segera terwujud, darimana kita belajar sabar”. Dan yang paling menarik, spanduk yang bertuliskan “Tuhan, terserah engkau saja. Begitu bunyi doaku, singkat, padat dan pasrah”.
“Saat kita meminta kepada Tuhan, yang harus kita ketahui, bahwa kita hanyalah manusia yang hanya bisa berusaha. Yang menentukan adalah Tuhan,” ujar Dahlan disela-sela kuliah umum.
Tak pelak, ribuan mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai jurusan di sekolah tinggi Medicom terkagum mendengarkan orang yang memulai karirnya dari nol ini. Seperti diketahui, buku Sepatu Dahlan menceritakan pengalaman hidupnya saat masih memulai karir. Berjuang sepenuh tenaga hingga akhirnya dirinya bisa menjadi salah satu pemegang saham terbesar di Jawa Pos dan pemilik lebih dari 180 media, baik cetak maupun elektronik di Indonesia. “Kalau anda ingin menjadi pengusaha, bukan hal yang mudah. Karena banyak yang akan diperjuangkan dan banyak pula yang dilepas,” ujarnya.
Diperjuangkan dalam hal ini adalah semangat kita untuk mendapatkan mimpi. Karena, bila kehilangan semangat, yang ada kita akan menyerah. Karena, saat menjadi pengusaha akan banyak kendala yang dihadapi. “Kehilangan semangat dan menyerah, akhirnya akan membuat kita kehilangan apa yang kita mimpikan,” jelasnya.
Seperti biasanya saat memberikan kuliah umum, Dahlan Iskan memanggil perwakilan mahasiswa untuk tampil di depan panggung. Para mahasiswa diminta untuk menceritakan bagaimana cara mereka saat belajar naik sepeda. Kisah yang diceritakan para mahasiswa ini beragam, ada yang nekat belajar walau sudah dilarang, ada yang mencuri sepeda teman untuk belajar, dan lain sebagainya. “Intinya, apapun, semua belajar dan berusaha untuk dapat naik sepeda. Jadi, saat akan menjadi pengusaha, kenapa kita tidak mulai dan belajar seperti saat kita akan naik sepeda?” lanjutnya.
Kenekatan para mahasiswa ini membuat Dis memberikan 2 mahasiswa sejumlah uang sebesar Rp1 juta per orangnya. “Saat belajar naik sepeda mereka nekat. Naik kepanggung juga nekat. Jadi, saya nekat memberikan hadiah untuk para penekat ini,” ungkap Dahlan yang disambut riuh para peserta kuliah umum.
Sebelum memberikan kata sambutan, Dahlan Iskan yang saat itu juga didampingi TB Silalahi juga memberikan sepatah kata tentang harapannya agar kedepannya. Silalahi berharap Dahlan dapat menjadi pemimpin Indonesia. “Kita ketahui, beliau memulai hidupnya dari nol. Hingga kini menjadi salah satu orang yang paling terkenal di Indonesia,” ujarnya.
“Saya orang yang pertama akan mendukung beliau untuk menjadi presiden. Dan saya harap yang disini juga bersedia,” tambah TB Silalahi. (nan/smg/ram)

Menteri BUMN , Dahlan Iskan, mendukung rencana besar pembangunan jalan tol Pematangraya Simalungun-Bandara Kualanamu. Langkah ini dipandang strategis karena dapat menjadi tumbuhnya industri pariwisata yang ada di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, seperti Karo, Simalungun, dan beberapa daerah di pinggiran Danau Toba.
Pernyataan ini dikemukakan Dahlan usai peresmian Rumah Sakit Efarina Etaham di Desa Raya Kecamatan Berastagi, Karo, Rabu (24/7) siang.
Menurutnya, rencana pembangunan jalan tol tersebut sebenarnya sudah dirintisn
oleh Bupati Simalungun JR Saragih. Di mana, hal itu telah dimulai melalui program karya bakti TNI Kodim 0207 Simalungun pada Mei 2013 lalu. Saat itu, pelaksanaan karya bakti membangun jalan penghubung Kecamatan Silou Kahean dengan Kabupaten Deliserdang dan ibu kota kabupaten Pematangraya sepanjang 31,1 kilometer dan lebar empat meter. Nantinya, langkah-langkah awal ini sesuai grand design yang telah digambarkan akan dilanjutkan dengan pembangunan jalan tol.
“Ini kan langkah baik bagi pengembangan ekonomi wisata dan pertanian di seputar daerah sini, jadi akses tidak lagi harus memutar Medan,” ujar Dahlan.
Jika nantinya terwujud, untuk sampai ke Kualanamu dari Karo tentunya akan semakin terasa dekat. Pasalnya hanya memakan jarak tempuh kurang lebih 100 kilometer dengan melalui jalan negara Kabanjahe-Pematangsaiantar. Selain itu tingkat kepadatan arus kenderaan juga tidak akan seramai jika melintasi Jalan Berastagi-Medan.
Pada kesempatan kemarin, Dahlan Iskan juga mendeadline pembangunan jalan tol Medan-Binjai yang harus dimulai tahun ini juga. Jalan tol Medan-Binjai akan dibangun sepanjang 16,8 km, fokus utama ke arah ini mengingat jalan Trans Sumatera ini adalah salah satu ruas terpadat dalam yang menghubungkan Medan dan Banda Aceh. Jalan tol ini akan menyambung dengan jalan tol Belmera yang telah ada sebelumnya di sekitar pintu tol Tanjungmulia.
“ Ada atau tidak ada uang jalan tol Medan Binjai harus dibangun tahun ini, sudah tidak lagi memungkinkan dengan kondisi seperti sekarang, “ tegas Dahlan.
Di sisi lain, penasihat Presiden RI, Letjen ( Purn) TB Silalahi, yang datang didampingi Anggota DPR RI Jhon Hugo Silalahi langsung mengenalkan sosok Dahlan sebagai seorang yang jujur, rendah hati dan merakyat. Itu katanya bukan baru hari ini ia lakukan, namun jauh sebelumnya saat dirinya masih hidup dalam lilitan kemiskinan. Hingga sekarang pun kepribadian Dahlan yang supel dan giat bekerja menjadi trending topik di kalangan masyarakat.
“Kita mengenal Dahlan bukan baru hari ini, tetapi jauh hari saat ia masih bergulat dengan dunia usaha dia telah memahami persoalan bangsa, yang kini kita butuhkan adalah pekerja keras yang rendah hati, jujur dan dekat dengan rakyat, dan itu ada pada Dahlan,” papar Silalahi.
Di kesempatan kunjungan di RS Efarina Etaham, Dahlan juga menyempatkan diri memberi nama pada seorang bayi yang baru lahir. Begitu juga, Dahlan lewat kalimat kalimat sederhana mengajak semua pihak untuk mendukung produksi kenderaan listrik ketika dia menyerahkan undian berhadiah kepada salah satu paramedis.
Usai dari Berastagi, Dahlan mengungkapkan akan menunggu penumpang terakhir asal pesawat Garuda yang akan tiba di Polonia tengah malam. Keesokan paginya, setelah menghabiskan jam begadang di Bandara Kualanamu, Dahlan berencana memantau penerbangan pertama dari sana.
Sebelumnya di Medan, Dahlan memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa/i Amik D3 dan PABT-D1 Medicom.  Saat memasuki Pardede Hall yang terletak di Jalan Batam Medan pada Rabu (24/7) kemarin, terlihat berbagai spanduk yang menuliskan berbagai kata-kata bijak yang dikutip dari buku “Sepatu Dahlan”.  Adapun berbagai kata-kata yang tertulis dalam spanduk, seperti “Kita tidak mungkin mundur hanya karena tahu lawan jauh lebih kuat”. Kemudian, “Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki, darimana kita belajar ikhlas jika semua yang kita impikan segera terwujud, darimana kita belajar sabar”. Dan yang paling menarik, spanduk yang bertuliskan “Tuhan, terserah engkau saja. Begitu bunyi doaku, singkat, padat dan pasrah”.
“Saat kita meminta kepada Tuhan, yang harus kita ketahui, bahwa kita hanyalah manusia yang hanya bisa berusaha. Yang menentukan adalah Tuhan,” ujar Dahlan disela-sela kuliah umum.
Tak pelak, ribuan mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai jurusan di sekolah tinggi Medicom terkagum mendengarkan orang yang memulai karirnya dari nol ini. Seperti diketahui, buku Sepatu Dahlan menceritakan pengalaman hidupnya saat masih memulai karir. Berjuang sepenuh tenaga hingga akhirnya dirinya bisa menjadi salah satu pemegang saham terbesar di Jawa Pos dan pemilik lebih dari 180 media, baik cetak maupun elektronik di Indonesia. “Kalau anda ingin menjadi pengusaha, bukan hal yang mudah. Karena banyak yang akan diperjuangkan dan banyak pula yang dilepas,” ujarnya.
Diperjuangkan dalam hal ini adalah semangat kita untuk mendapatkan mimpi. Karena, bila kehilangan semangat, yang ada kita akan menyerah. Karena, saat menjadi pengusaha akan banyak kendala yang dihadapi. “Kehilangan semangat dan menyerah, akhirnya akan membuat kita kehilangan apa yang kita mimpikan,” jelasnya.
Seperti biasanya saat memberikan kuliah umum, Dahlan Iskan memanggil perwakilan mahasiswa untuk tampil di depan panggung. Para mahasiswa diminta untuk menceritakan bagaimana cara mereka saat belajar naik sepeda. Kisah yang diceritakan para mahasiswa ini beragam, ada yang nekat belajar walau sudah dilarang, ada yang mencuri sepeda teman untuk belajar, dan lain sebagainya. “Intinya, apapun, semua belajar dan berusaha untuk dapat naik sepeda. Jadi, saat akan menjadi pengusaha, kenapa kita tidak mulai dan belajar seperti saat kita akan naik sepeda?” lanjutnya.
Kenekatan para mahasiswa ini membuat Dis memberikan 2 mahasiswa sejumlah uang sebesar Rp1 juta per orangnya. “Saat belajar naik sepeda mereka nekat. Naik kepanggung juga nekat. Jadi, saya nekat memberikan hadiah untuk para penekat ini,” ungkap Dahlan yang disambut riuh para peserta kuliah umum.
Sebelum memberikan kata sambutan, Dahlan Iskan yang saat itu juga didampingi TB Silalahi juga memberikan sepatah kata tentang harapannya agar kedepannya. Silalahi berharap Dahlan dapat menjadi pemimpin Indonesia. “Kita ketahui, beliau memulai hidupnya dari nol. Hingga kini menjadi salah satu orang yang paling terkenal di Indonesia,” ujarnya.
“Saya orang yang pertama akan mendukung beliau untuk menjadi presiden. Dan saya harap yang disini juga bersedia,” tambah TB Silalahi. (nan/smg/ram)